Indopulsa.co.id – 10 Perbedaan Haji dan Umrah: Syarat Wajib, Kebolehan dan Waktu Pelaksanaannya
#Perbedaan #Haji #dan #Umrah #Syarat #Wajib #Kebolehan #dan #Waktu #Pelaksanaannya
Secara umum, perbedaan haji dan umrah terletak pada waktu pelaksanaannya yang berbeda. Namun, sebenarnya ada beberapa perbedaan umum yang mungkin Anda temukan berdasarkan waktu, hukum, rukun, fisik dan kesehatan fisik, namun keduanya memiliki satu kesamaan yaitu ziarah ke Tanah Suci dengan tujuan mengunjungi Ka’bah.
Ada kesamaan lainnya seperti syarat fardhu, amalan sunnah, syarat syariat, apa yang boleh dibatalkan dan apa yang dilarang dalam menjalankan kedua ibadah tersebut. Haji dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan jadwal keberangkatan jamaah selama pelaksanaannya. Nah, ingin tahu lebih banyak tentang perbedaan keduanya? Baca sampai akhir, jangan salah paham!
1. Hukum Penegakan
Salah satu perbedaan haji dan umrah adalah penegakan hukumnya. Haji merupakan rukun iman yang kelima, maka menunaikan ibadah haji sekali seumur hidup adalah wajib bagi umat Islam yang mampu. Sedangkan menunaikan ibadah haji berikutnya adalah sunnah. Adapun hukum umrah sebagian ulama menyebutnya wajib dan sebagian lagi mengatakan sunnah bagi yang mampu. Mampu di sini diartikan sebagai mampu secara fisik dan mental, serta memiliki keadaan keuangan yang memadai.
2. Rukun ibadah
Rukun ibadah merupakan bagian yang wajib dilaksanakan dalam ibadah haji dan umrah. Rukun haji adalah kegiatan yang wajib dilakukan dalam ibadah haji. Jika hal ini tidak dilakukan, hajinya tidak sah. Rukun haji terdiri dari 6 hal, yaitu:
- Ihram
- Wakaf di Padang Arafa
- Sunat di Ka’bah
- Sa’i antara Shufa dan Marwah
- Pembubaran
- Di barisan
Adapun rukun ibadah umrah yaitu :
- Ihram
- Mengelilingi Ka’bah
- Saee
- Solusinya
- Di barisan
3. Ritual
Ritual adalah proses persiapan atau amalan sebelum melakukan ibadah haji atau umrah yang sebenarnya. Selama menjalankan manasik haji, calon jemaah akan diberikan informasi tentang rukun, kewajiban, syarat dan apa yang tidak boleh dilakukan selama haji atau umrah. Jamaah dilatih bagaimana cara menunaikan ibadah haji (gladiah) sehingga calon jamaah tahu apa yang perlu dikerjakan dan tata ibadahnya. Karena itu, prosesi manasik haji biasanya disesuaikan dengan kondisi Tanah Suci.
Beberapa rukun haji adalah:
- Ihram : Mengenakan pakaian ihram dan berniat menunaikan haji.
- Tawaf: Tawaf Ka’bah tujuh kali.
- Sai: Berjalan kaki singkat antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah.
- Waqoof di Arafah: Tinggal setidaknya satu hari di lapangan Arafah pada 9 Dhu al-Hijjah.
- Bermalam di Muzdalifah: Bermalam di Muzdalifah setelah datang dari Arafah.
- Melempar Batu Kerikil (Rimi al-Jamarat): Melempar batu ke tiga bukit di Mina pada hari kedua, ketiga dan keempat Dzulhijjah.
- Tawaf Afada: Mengelilingi Ka’bah setelah Haji.
- Mencukur atau memotong rambut: Memotong atau mencukur rambut setelah tahajud.
- Idul Adha : menyambut hari raya kurban yang merupakan bagian dari ibadah haji.
Proses umrah melibatkan beberapa langkah, seperti:
- Ihram: Mengenakan Ihram dan mengumumkan niat umrah.
- Tawaf: Tawaf Ka’bah tujuh kali.
- Sa’i: Bepergian antara Shufa dan Marwah.
- Wakaf di Arafa: Tinggal di Pahang Arafa selama beberapa jam.
- Tawaf Afada: Melakukan Tawaf setelah berbuka ihram.
- Sesi Haji: Mengunjungi makam Hazrat Ibrahim dan Ismail.
- Tawaf Wada: Tawaf terakhir sebelum pulang.
Semua tahapan ibadah umrah harus dilakukan sesuai dengan sunnah Nabi dan aturan yang berlaku.
4. Jaringan dan ketertiban ibadah
Urutan haji dari awal sampai akhir adalah sebagai berikut.
- Ihram
Ihram adalah niat haji. Pada saat ihram, jemaah wajib memakai ihram, yaitu pakaian putih tanpa jahitan bagi laki-laki dan pakaian penutup aurat kecuali telapak tangan bagi perempuan. Sebelum memasuki ihram, jamaah diharuskan memotong kuku, mencukur bulu ketiak dan kemaluan, mencukur kumis, serta berwudhu dan berwudhu.
- Berdiri di Arafah
Rangkaian ibadah yang membedakan haji dengan umrah adalah berdiri di Arafah. Tidak ada aktivitas berdiri di Arafah selama umrah. Wakaf hukumnya wajib dan tidak bisa ditiadakan. Arti harfiah dari Wakaf adalah berhenti. Wakaf adalah amalan dimana jamaah di gurun Arafah berhenti sejenak atau berdiam diri untuk shalat dan dzikir bersama. Wakaf dimulai setelah matahari terbenam pada tanggal 9 Dhu al-Hijjah hingga subuh pada tanggal 10.
- Penyunatan
Setelah Arafah, jemaah melanjutkan ke Ka’bah untuk Tawaf Afada. Tawaf dilakukan dengan melakukan 7 putaran Ka’bah sambil membaca Talbiyah. Tawaf dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad. Tawaf ini dimulai pada tanggal 10 Dzul Hijjah.
- Saee
Sa’i adalah kegiatan ziarah berupa jogging dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah. Saee dilakukan 7 kali bolak-balik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengingatkan masyarakat agar selalu berusaha, seperti kisah Siti Hajar mencari air di Bukit Shifa dan Bukit Marwah. Saat Sa’i, jamaah diperintahkan untuk berdoa dan berdzikir sambil jogging. Terakhir, jamaah harus shalat di Marwah setelah menyelesaikan Sa’i.
- Dicetak di Muzdalifah
Menginap adalah kegiatan yang melibatkan tinggal sebentar atau menginap di Muzdalifah. Peziarah harus meluangkan waktu untuk turun dari mobil dan mengumpulkan kerikil untuk melempari Mina. Kegiatan ini dilakukan pada malam tanggal 10 Dzulhijjah.
- Buang Jumrah Aqaba
Tahap selanjutnya dari haji adalah rajam Jamrah atau rajam Mina. Jamaah harus melakukan Jamrah 7 kali. Jamrah dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah sampai hari Tashriq yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Dhul Hijjah.
- Latar belakang Mina
Setelah Tahlaw awal, jamaah kembali ke Mina untuk tinggal minimal 2 hari, yaitu pada 11-12 Dzulhijjah. Melempar Jumrah kembali sunnah dengan tiga sasaran yaitu Aula, Wudhu dan Aqaba.
- Penyunatan
Setelah selesai inisiasi dan menempatkan Jamrah di Mina, jamaah berangkat ke Makkah untuk Tawaf Afada, yang kemudian dilanjutkan dengan Sa’i. Jamaah yang telah melakukan Tawaf dan Sa’i, jamaah melakukan tahlul atau mencukur 3 helai rambut.
- Sebuah janji
Tawaf wada berarti selamat tinggal. Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian haji, jemaah melakukan wudhu sebelum akhirnya meninggalkan Makkah dan kembali ke rumah. Setelah wudhu, jemaah akan melepas pakaian ihramnya, menandakan bahwa manasik haji telah selesai. Tata cara umrah pada dasarnya sama dengan haji, tetapi tidak ada ritual berdiri, rajam dan mati (tinggal di Muzdalifah dan Mina) di Arafah.
5. Waktu
Salah satu perbedaan antara haji dan umrah adalah cara pelaksanaannya. Haji harus dilakukan sekitar tanggal 10 hingga 15 bulan Dzulhijjah. Sementara itu, umrah dapat dibayarkan kapan saja sepanjang tahun. Haji membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 minggu sementara Umrah hanya membutuhkan waktu 7 hingga 10 hari.
6. Kesehatan mental dan fisik
Perbedaan haji dan umrah selanjutnya adalah pada kesehatan mental dan fisik seseorang. Durasi haji lebih lama dari umrah karena memiliki urutan yang lebih panjang sehingga membutuhkan kekuatan fisik yang lebih banyak.
7. Tempat eksekusi
Haji dilakukan di sejumlah tempat di Mekkah, Arab Saudi, termasuk Masjidil Haram, Jabal Rahma, Mina dan Arafa.
Lokasi Umrah dilakukan di beberapa lokasi di Mekkah dan Madinah, Arab Saudi, termasuk Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
8. Biaya
Ibadah haji dimulai dengan keikhlasan hati.
#Perbedaan #Haji #dan #Umrah #Syarat #Wajib #Kebolehan #dan #Waktu #Pelaksanaannya 10 Perbedaan Haji dan Umrah: Syarat Wajib, Kebolehan dan Waktu Pelaksanaannya