Bank of Israel sedang mempertimbangkan untuk menerbitkan mata uang digital bank sentral (CBDC) sebagai alternatif untuk uang tunai. CBDC akan memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan aman serta mengurangi biaya pengiriman uang. Namun, ada juga beberapa risiko yang harus dipertimbangkan seperti stabilitas keuangan dan privasi pengguna. Bank of Israel sedang melakukan studi untuk mengevaluasi potensi CBDC dan dampaknya terhadap sistem keuangan.
IndoPulsa.Co.id – Bank of Israel mempertimbangkan penerbitan CBDC
Bagi
Bagikan di Twitter
Bagikan di LinkedIn
Bagikan di Telegram
Salin Tautan
Tautan disalin
Meskipun keputusan akhir belum dibuat, Bank of Israel mengatakan sedang merumuskan rencana untuk mengeluarkan mata uang digital bank sentral (CBDC).
Pada 17 April, Komite Pengarah Bank of Israel tentang potensi penerbitan syikal digital mempresentasikan skenario alternatif untuk membuat dan menerapkan CBDC yang disebut Shaked.
Ini menyajikan beberapa hasil potensial, salah satunya adalah peningkatan aktivitas stablecoin, yang dapat mengakibatkan produksi syikal digital.
Bank mengatakan bahwa meluasnya penggunaan stablecoin yang tidak terikat dengan syikal dapat membahayakan sistem pembayaran dan transmisi moneter.
Komite menunjukkan bahwa penurunan penggunaan uang tunai di Israel mungkin juga berfungsi sebagai dorongan potensial untuk pertumbuhan CBDC. Meskipun uang tunai masih digunakan dalam sebagian besar transaksi konsumen di Israel, mengubah kebiasaan pembayaran dapat mengakibatkan perpindahan dari menggunakan mata uang fiat bank sentral.
Bank of Israel tidak ingin skenario ini dimainkan atau bisnis swasta mengelola sistem pembayaran. Oleh karena itu, CBDC bisa menjadi pilihan terbaik.
Selain itu, bank akan menyelidiki kemungkinan penerbitan CBDC untuk mendukung persaingan di sistem pembayaran dan sistem keuangan era digital. Jika Amerika Serikat atau Uni Eropa mengeluarkan CBDC, ini juga akan mempengaruhi keputusan Israel tentang penggelarannya.
Komite Pengarah Bank of Israel menyimpulkan bahwa mereka akan terus memantau situasi agar siap menerapkan syikal digital.
Mengenai regulasi cryptocurrency, Israel mengikuti jejak Amerika Serikat. Pada awal tahun ini, Otoritas Sekuritas Israel (ISA), yang mengatur industri sekuritas negara, mengusulkan undang-undang yang mengkategorikan aset crypto sebagai sekuritas.
Eksekutif di sektor ini telah menyuarakan alarm mereka, menunjukkan bahwa hal itu memiliki potensi untuk “membunuh industri.”
Bank of Israel sedang mempertimbangkan penerbitan mata uang digital bank sentral (CBDC) untuk mengikuti tren global. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi transaksi dan mengurangi biaya produksi uang kertas. Seiring meningkatnya minat pasar terhadap CBDC, Bank of Israel akan mengevaluasi potensi dan risiko sebelum membuat keputusan akhir. Untuk informasi selengkapnya tentang teknologi dan bisnis, silakan kunjungi https://www.indopulsa.co.id.