Semen Indonesia, produsen semen terbesar di Indonesia, berhasil catatkan laba bersih sebesar Rp 2,36 Triliun pada tahun 2020. Ini merupakan hasil yang cukup signifikan, mengingat beban usaha berkurang akibat turunnya permintaan domestik akibat pandemi Covid-19. Hal ini menunjukkan kemampuan Semen Indonesia untuk mengimbangi situasi sulit yang dihadapi. Penurunan beban usaha karena pengurangan biaya produksi dan pengeluaran, serta meningkatnya efisiensi, menjadi kunci Semen Indonesia dalam mencapai kinerja yang baik.
IndoPulsa.Co.id – Beban Usaha Turun, Semen Indonesia Catatkan Laba Bersih Rp 2,36 T
Blog Indo Pulsa – PT Semen Indonesia Persero Tbk (SIG) mencatatkan kinerja positif di tahun 2022, terlihat dari peningkatan laba bersih sebesar 15,5% menjadi Rp2,36 triliun dari Rp2,04 triliun di tahun sebelumnya.
Sekretaris Perusahaan SIG, Vita Mahreyni mengatakan, SIG mampu membukukan kinerja positif di tahun 2022 di tengah pasar yang menyusut dan biaya energi yang meningkat, dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam berbisnis.
“Beberapa inisiatif strategis diterapkan untuk mengamankan sektor penjualan dan pendapatan, mendorong efisiensi melalui keunggulan operasional, mengoptimalkan struktur investasi di anak perusahaan, hingga pengelolaan utang yang baik,” ujar Vita seperti dikutip di Blog Indo Pulsa, 13 Maret 2023.
Selanjutnya, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG, Andriano Hosny Panangian menyatakan, pencapaian operational excellence di lini produksi dicapai melalui pemenuhan sumber energi dari batubara dengan harga domestic market obligation (DMO), mengoptimalkan manajemen biaya operasi umum dan biaya pemasaran.
“Sehingga harga pokok terkendali di 2,9% dan beban usaha turun menjadi 5,9%. Beban utang tahun lalu juga berhasil diturunkan hingga 21% melalui penurunan tingkat utang tersebut,” kata Andriano.
Belakangan, SGI juga mengoptimalkan struktur investasi anak perusahaannya, mengelola piutang jangka panjang, yang berdampak pada cash recovery dan recovery kerugian kredit.
“Beberapa inisiatif strategis tersebut banyak memberikan kontribusi terhadap pencapaian kinerja yang ditandai dengan peningkatan profit margin menjadi 6,5% dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 5,6%,” tambahnya.
Namun, beban pokok pendapatan naik 2,9% menjadi Rp 25,701 triliun karena lonjakan beban energi seiring dengan kenaikan harga batu bara dan BBM, yang berdampak pada kenaikan beban distribusi.
Sementara itu, dalam menghadapi situasi tersebut, SIG juga telah melakukan penyesuaian harga dengan menaikkan harga jual sepanjang tahun 2022, untuk menghindari harga predator agar iklim industri tetap kondusif. Inisiatif ini berhasil mempertahankan pendapatan perseroan sebesar Rp36,37 triliun.
Semen Indonesia berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,36 triliun di tengah pandemi Covid-19. Hal ini didukung oleh penurunan beban usaha yang signifikan. Hal ini mencerminkan kemampuan perusahaan tersebut dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini. Perusahaan memiliki strategi yang baik untuk mengatasi beban usaha. Selamat kepada Semen Indonesia! Klik disini untuk informasi lebih lanjut.