Intelijen AS dikabarkan telah menerima sinyal adanya rencana kudeta di Rusia. Hal ini terungkap setelah intelijen AS menemukan aktivitas yang mencurigakan di kalangan militer Rusia. Meskipun demikian, pemerintah Rusia membantah adanya rencana kudeta. Intelijen AS terus memantau situasi ini untuk mencegah kemungkinan terjadinya gangguan keamanan di Rusia dan negara-negara tetangga.
IndoPulsa.Co.id – Intelijen AS Ternyata Mencium Sinyal Kudeta di Rusia
Blog Indo Pulsa – Badan intelijen Amerika Serikat (AS) tampaknya telah mendeteksi tanda-tanda kepala tentara bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, memberontak terhadap pemerintah Rusia.
Pada hari Minggu, pejabat intelijen memberi pengarahan kepada Gedung Putih, Pentagon dan di Capitol Hill tentang potensi kerusuhan di Rusia, yang memiliki senjata nuklir canggih, sehari sebelum plot kudeta terungkap.
Seperti yang dilaporkan VOA Indonesia, pejabat intelijen memberi pengarahan kepada Gedung Putih, Pentagon dan di Capitol Hill tentang potensi kerusuhan di Rusia, yang memiliki senjata nuklir canggih, sehari sebelum rencana kudeta terungkap.
Badan intelijen AS mulai melacak petunjuk bahwa Prigozhin dan pasukan tentara bayaran Wagner bermaksud menantang kepemimpinan militer Rusia pada pertengahan Juni.
Surat kabar The Times mengatakan pada pertengahan minggu bahwa informasi itu valid dan mengkhawatirkan, mendorong serangkaian pengarahan.
Ketika pejabat intelijen AS menemukan informasi bahwa Prigozhin sedang mempersiapkan aksi militer, mereka mengkhawatirkan kekacauan di negara dengan senjata nuklir yang kuat.
KBRI Moskow Mengimbau WNI untuk Tidak Bepergian
Di tengah memanasnya situasi di Rusia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Moskow mengeluarkan beberapa imbauan kepada seluruh WNI/WNI yang tinggal di Rusia.
Dalam keterangan tertulis di akun Instagram resmi Indonesiainmoscow, Minggu (25/6), KBRI Moskow mengimbau WNI di Rusia untuk tetap tenang dan menghindari sejumlah lokasi di Tanah Air.
“Bagi WNI di Moskow dan Wilayah Moskow, bepergian ke luar kota dibatasi kecuali ada kebutuhan mendesak. Ini terkait dengan peningkatan pemeriksaan keamanan saat keluar dan menuju ke Moskow,” bunyi pernyataan resmi tersebut.
Selain itu, warga negara/warga negara Indonesia harus selalu membawa dokumen identitas atau paspor saat bepergian dan melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini terkait dengan peningkatan keamanan di tempat-tempat umum termasuk angkutan umum.
Intelijen AS sukses mencium sinyal kudeta di Rusia. Mereka mengindikasikan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, kemungkinan terancam. Hal ini menjadi bukti kehebatan intelijen AS dalam mengumpulkan informasi yang vital. Bagi kamu yang ingin mengetahui lebih banyak tentang teknologi dan informasi terkini, kunjungi https://www.indopulsa.co.id.