Halo, pengunjung setia! Ada kabar menarik dari tim Eksekutif OKX nih. Baru-baru ini, mereka berhasil memperoleh lisensi MVP dalam Bahasa Indonesia yang patut diapresiasi. Kabarnya, hal ini mengisyaratkan perluasan tim di Dubai. Penasaran kan? Yuk, simak artikel ini sampai selesai!
Eksekutif OKX mengisyaratkan perluasan tim Dubai setelah memperoleh lisensi MVP
Pada 15 Juni, pertukaran kripto OKX yang berbasis di Seychelles memasuki Timur Tengah setelah Dubai Virtual Assets Regulatory Authority (VARA) memberikan lisensi persiapan Minimal Viable Product (MVP).
Pertukaran ini juga telah memperluas layanan ke Hong Kong, memungkinkan pengguna untuk mengakses cryptocurrency dan penyedia pembayaran pihak ketiga seperti Apple Pay, Visa, dan Mastercard.
OKX sedang bersiap untuk memperluas tim lokal di Dubai menjadi 30 orang; OKX menyatakan bahwa keuntungan Dubai terletak pada pembuatan lisensi terpisah untuk aset kripto selain aset tradisional seperti saham, futures, dan obligasi, daripada memperlakukan mata uang kripto sebagai komoditas atau…
— Wu Blockchain (@WuBlockchain) Juni 26, 2023
Selain itu, sebuah laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa perusahaan crypto yang berbasis di Seychelles sedang mencoba untuk memperluas tim Dubai menjadi 30 anggota – saat ini 15 – di tengah tren naik pasar saat ini. Chief Commercial Officer (CCO) OKX Lennix Lai mengatakan pertukaran crypto dapat beroperasi penuh “dalam tahun ini,” berkat lisensi MVP.
“Anda membutuhkan hub untuk memusatkan kegiatan, orang, dan uang. Jadi, agak seperti model Hong Kong atau model Singapura untuk wilayah Dubai.”
Lennix Lai, CCO di OKX
Lai menambahkan bahwa OKX hanya akan menawarkan perdagangan spot untuk penggunanya di wilayah tersebut dan akan menambahkan dukungan untuk Dirham Uni Emirat Arab (AED). Ini akan membantu pertukaran untuk terhubung langsung dengan bank-bank di dalam negeri.
Selanjutnya, CCO menekankan bahwa hal yang baik tentang Dubai adalah kejelasan peraturannya – ia memiliki lisensi terpisah untuk perusahaan crypto dan lisensi yang berbeda untuk saham, obligasi, dan futures.
Dia menambahkan bahwa regulator dan pemerintah lain dapat belajar dari sikap UEA tentang aset digital dan bagaimana mereka berhasil memisahkan mata uang virtual dari sekuritas dan komoditas.
Sebuah laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa pertukaran crypto terbesar berdasarkan volume perdagangan, Binance, juga telah mengincar UEA sebagai pusat operasional pusatnya di tengah upaya regulasi yang tidak jelas di AS.
Terima kasih atas perhatian yang diberikan kepada artikel ini. Kami akan terus menghadirkan berita menarik dan terbaru untuk Anda. Sampai jumpa di update-artikel selanjutnya!