IMF merevisi prakiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5%, kata ekonom. Hal ini disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang masih berdampak pada perekonomian Indonesia. Namun, ekonom optimis bahwa dengan upaya pemulihan ekonomi yang terus dilakukan, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di masa depan.
IndoPulsa.Co.id – IMF Merevisi Prakiraan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Menjadi 5%, Kata Ekonom
Blog Indo Pulsa – Dalam laporan World Economic Outlook (WEO) April 2023, IMF (International Monetary Fund) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 dari 4,8% menjadi 5,0%.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan ekonomi Indonesia akan tetap tangguh pada 2023 meski pertumbuhan global melambat.
“Akibat situasi ekonomi global yang kurang menggembirakan ini, kami memperkirakan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 kemungkinan besar akan bergeser dari sektor eksternal ke sektor domestik,” kata Faisal dalam keterangan tertulis, Rabu, 12 April 2023.
Menurut dia, aktivitas ekspor terlihat melemah seiring dengan perlambatan ekonomi global, terutama di AS dan zona euro, namun pembukaan kembali ekonomi China dapat mendukung permintaan eksternal sampai batas tertentu. Harga komoditas cenderung terus melemah namun dengan kecepatan yang lebih bertahap.
Selain itu, konsumsi rumah tangga Indonesia akan ditopang oleh inflasi yang lebih rendah. Hal ini berkat keberhasilan pemerintah dalam menjaga pasokan dan harga pangan. Berakhirnya Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun 2022 juga akan meningkatkan mobilitas dan permintaan masyarakat.
Ia menilai belanja pemerintah yang mengalami kontraksi pada 2022 di tengah pengurangan beban Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) seiring dengan situasi COVID-19 yang semakin terkendali, diperkirakan akan kembali tumbuh pada 2023.
“Konsolidasi fiskal atau kembalinya defisit fiskal di bawah 3% PDB lebih cepat dari yang direncanakan memberi ruang bagi pemerintah untuk kembali ke kebijakan pro pertumbuhan. Termasuk persiapan Pemilu 2024,” ujarnya.
Hal itu didukung oleh peningkatan anggaran infrastruktur dalam APBN 2023, kelanjutan Proyek Strategis Nasional, proyek hilirisasi, dan pembangunan ibu kota negara (IKN) baru.
“Secara keseluruhan, kami menjaga proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 turun menjadi 5,04% dibandingkan 5,31% pada 2022. Angka ini relatif sejalan dengan perkiraan IMF dalam laporan WEO April 2023 yang memperkirakan ekonomi akan tumbuh sebesar 5,0% pada 2023. ,” tutup Fasial.
IMF merevisi prakiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5% pada 2021. Namun, ekonom menyarankan agar pemerintah harus lebih berfokus pada pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan optimal. Ada banyak faktor yang harus diperhatikan, termasuk vaksinasi yang lebih masif, reformasi struktural, dan dukungan fiskal yang tepat sasaran. Pelajari lebih lanjut tentang perkembangan ekonomi Indonesia di https://www.indopulsa.co.id.