Jelang Hari Raya Idul Fitri, para dealer di Tanah Abang mulai mempersiapkan diri untuk memperoleh keuntungan besar. Meskipun pandemi Covid-19 masih terjadi, namun penjualan busana dan aksesoris tetap tinggi. Para dealer di Tanah Abang berhasil meraih jutaan rupiah dari penjualan tersebut. Mereka memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk memasarkan produk mereka. Semoga keuntungan dari penjualan ini dapat membantu perekonomian masyarakat.
IndoPulsa.Co.id – Jelang Hari Raya, Dealer Tanah Abang Raup Jutaan Rupiah
Blog Indo Pulsa – Dua pekan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, suasana Pasar Tanah Abang di Blog Indo Pulsa Pusat mulai dipadati pengunjung yang ingin membeli berbagai kebutuhan sandang dan pangan.
Mereka ingin membeli baju muslim untuk dipakai saat lebaran. Bukan hanya untuk diri sendiri tapi anggota keluarga lainnya. Maklum, banyak keluarga kompak memakai baju muslim dengan model dan warna yang mirip.
“Aidiladha tahun ini, seluruh keluarga saya memakai seragam. Baru pertama kali pakai model dan warna yang mirip,” ujar Ningsih (38), warga Kebayoran Lama, Blog Indo Pulsa Selatan.
Meski tidak mematok budget khusus, menurutnya belanja baju di Tanah Abang cukup terjangkau dibandingkan harus menginjakkan kaki di pusat perbelanjaan seperti pusat perbelanjaan lainnya.
“Kalau pandai menawar, satu stel baju muslim bisa laku Rp 200.000. Apalagi kalau beli dalam jumlah banyak, harganya lebih murah,” ujarnya.
Hal yang sama terjadi di toko lain. Banyak pengunjung datang ke toko pakaian muslim pria, wanita dan anak-anak. Hal menjadi lebih menarik ketika para pedagang meneriakkan jargon unik mereka.
“Berhentilah bercinta dulu, banyak model baru, bisa bayar nanti,” teriak salah satu pedagang baju koko pria di toko Aurel, Blok B, NAO.41-42.
“Mereka yang merasa cantik datang ke sini. Tawaran gratis, enak dibawa pulang,” kata pemilik toko baju muslim modern itu.
Dealer Mata Uang Menjelang Hari Raya
Husni (45), pemilik Kedai Aurel yang menjual baju koko pria, mengaku penjualannya meningkat sejak pekan pertama puasa. Meski tidak terlalu signifikan, dia yakin jumlah transaksi bisa melipatgandakan cakupan jelang Aidilfitri.
“H-3 Aidilfitri biasanya pendapatan penjualan meningkat seperti tahun-tahun sebelumnya. Biasanya dalam sehari bisa untung Rp 5 – Rp 7 juta sehari,” ujarnya.
Biasanya, kata dia, puncak penjualan pakaian terjadi pada hari-hari libur seperti Sabtu dan Minggu. Dimana, pembeli datang bersama keluarga.
“Mayoritas pengunjung membeli kaos kakao mulai dari Rp 100 – Rp 150 ribu. Biasanya mereka menawar Rp 80.000 untuk membeli dalam jumlah besar,” ujarnya.
Senada dengan Toko Farlan yang menjual gamis dan hijab. Toko yang terletak di Blok B, No 136 itu penuh dengan pembeli wanita. Untuk model yang sangat dicari, itu tergantung pembeli.
“Kami menjual gamis mulai dari Rp150.000 hingga Rp300.000. Untuk jilbab mulai dari Rp 50.000,” kata Ajeng, salah satu pemilik toko.
Berdasarkan keterangan kedua pedagang tersebut, tren penjualan busana muslim dua tahun lalu sedikit berbeda saat wabah Covid-19 merebak di Indonesia. Situasi ini berdampak langsung pada perolehan pendapatan.
“Penghasilan turun lebih dari 50% karena memang ada pembatasan aktivitas di luar rumah. Malah banyak toko di sini yang memilih tutup,” pungkas Husni.
“Harganya Rp 70 ribu mas kualitas terjamin. Bisa untuk masak dan minum,” kata seorang pedagang bernama Ali.
Menurut Ali, peningkatan pendapatan terus terjadi menjelang Hari Raya. Berdasarkan tahun-tahun sebelumnya, penghasilan yang berhasil bisa Rp 2 hingga Rp 3 juta per hari.
“Pada hari biasa paling banyak hanya Rp 400 sampai Rp 500 ribu per hari,” akunya.
Apalagi, kata dia, di masa pandemi Covid-19 lalu dimana dalam satu hari tidak ada satu orang pun yang datang untuk membeli barang dagangan seperti kurma dan oleh-oleh haji lainnya.
Dealer Tanah Abang berhasil meraup jutaan rupiah menjelang Hari Raya. Dengan penjualan yang meningkat, dealer tersebut menunjukkan kinerja yang cukup impresif. Bagi kamu yang ingin memulai bisnis pulsa dan pembayaran online, kunjungi https://www.indopulsa.co.id untuk informasi lebih lanjut.