Bank Mandiri menunjukkan kinerja yang sehat di pasar perbankan. Dalam laporan keuangan, bank ini mencatatkan laba bersih yang meningkat sebesar 6,9% pada tahun 2020. Selain itu, kapitalisasi bank juga terjaga dengan rasio kecukupan modal sebesar 22,3%. Bank Mandiri juga berhasil mempertahankan posisi sebagai bank terbesar di Indonesia dengan aset sebesar Rp 1.484 triliun. Semoga kinerja ini dapat terus dipertahankan untuk mendukung perekonomian nasional.
IndoPulsa.Co.id – Ekonom Bank Mandiri Nilai Kinerja Perbankan Masih Sehat
Blog Indo Pulsa – Head of Macroeconomics & Financial Market Research Bank Mandiri Dian Ayu Yustina mengungkapkan kinerja perbankan di Indonesia masih sehat dan terjaga meski terjadi krisis perbankan global yang merupakan kegagalan tiga bank di Amerika Serikat (AS) .
Menurut dia, hal ini disebabkan minimnya eksposur bank-bank bermasalah di AS ke bank-bank di Indonesia.
“Dilihat dari berbagai indikator, ketahanan perbankan kita masih sangat baik. CAR (Capital Adequacy Ratio) kita masih di level yang melebihi level yang ditetapkan sebesar 25,88%,” ujar Dian dalam Survei Ekonomi Mandiri Kuartal II 2023, Selasa, 9 Mei 2023.
Baca juga: Berdampak Besar Jika AS Gagal Bayar Utang USD 31,46 Triliun
Lebih lanjut, kondisi perbankan Indonesia saat ini juga lebih baik dibandingkan saat krisis ekonomi global tahun 2008, dimana saat itu permodalan perbankan dilihat dari CAR hanya mencapai 16,76%.
Pada triwulan I 2023, Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan nasional sebesar 79,81% juga dinilai cukup baik, serta kredit bermasalah (NPL) yang rendah sebesar 2,59%.
Hingga akhir tahun 2023, Bank Mandiri memperkirakan LDR perbankan nasional tetap terjaga di kisaran 80% sejalan dengan pertumbuhan kredit sebesar 10,1% dan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,4%.
Kemudian, likuiditas diperkirakan akan meningkat pada semester II-2023 dengan DPK kembali tumbuh sebesar 8%, dibandingkan sebelumnya yang meningkat sebesar 7% pada kuartal I-2023.
Sementara itu, perlambatan pertumbuhan DPK pada triwulan I tahun 2023 disebabkan oleh faktor musiman dimana masyarakat melakukan persiapan jelang Ramadhan dan Idulfitri yang jatuh pada triwulan II tahun 2023.
“Jadi ada penarikan uang dari bank, ini membuat likuiditas kita meningkat. Itu musiman. Pada periode berikutnya, ketika belanja pemerintah meningkat secara musiman, seharusnya likuiditas bisa membaik,” ujarnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Bank Mandiri telah menunjukkan kinerja yang sehat di pasar perbankan Indonesia. Dengan pendapatan yang stabil dan konsisten, Bank Mandiri terus memperkuat posisi sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia. Kunjungi https://www.indopulsa.co.id untuk informasi lebih lanjut.