Likuiditas: Mengenal Jenis, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

Likuiditas: Mengenal Jenis, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

Apakah kamu pernah mendengar istilah likuiditas? Jika ya, apakah kamu tahu apa artinya? Likuiditas adalah salah satu konsep yang penting dalam dunia keuangan. Namun, tidak banyak orang yang benar-benar memahami apa itu likuiditas dan mengapa hal itu penting.

Likuiditas dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu aset atau instrumen keuangan untuk dijual atau dicairkan dengan cepat tanpa mengalami penurunan nilai yang signifikan. Dalam kata lain, likuiditas adalah sejauh mana Anda dapat mengubah aset menjadi uang tunai dengan mudah dan cepat.

Ada beberapa jenis likuiditas yang perlu kita ketahui, antara lain likuiditas pasar, likuiditas instrumen, dan likuiditas perusahaan. Setiap jenis likuiditas ini memiliki peran dan fungsinya masing-masing.

Likuiditas pasar mengacu pada kemampuan pasar untuk menyerap jumlah besar saham atau obligasi yang dijual tanpa mengakibatkan perubahan harga yang signifikan. Ini berarti bahwa semakin likuid pasar, semakin mudah bagi investor untuk membeli atau menjual aset dengan harga yang adil.

Likuiditas instrumen, di sisi lain, mengacu pada seberapa mudah aset dapat dijual atau dicairkan. Contohnya adalah likuiditas saham, di mana saham perusahaan yang sangat likuid akan mudah ditemukan pembelinya dan dapat dijual dengan cepat tanpa mengalami penurunan harga yang signifikan.

Sementara itu, likuiditas perusahaan menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya dengan menggunakan aset yang dimilikinya. Semakin likuid perusahaan, semakin mudah bagi perusahaan tersebut untuk membayar utang atau menghadapi situasi keuangan yang sulit.

Untuk menghitung likuiditas, terdapat beberapa rasio likuiditas yang dapat digunakan, seperti rasio lancar, rasio cepat, dan rasio kas. Rasio-rasio ini memberikan gambaran tentang sejauh mana perusahaan mampu memenuhi kewajiban keuangannya dengan menggunakan aset yang dimilikinya.

Mengerti konsep dan jenis-jenis likuiditas ini sangat penting bagi siapa pun yang ingin mengelola keuangan dengan baik. Dengan memahami likuiditas, kamu dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijaksana dan mengelola risiko dengan lebih efektif.

Jadi, jangan sampai melewatkan kesempatan untuk mempelajari lebih lanjut tentang likuiditas. Bacalah artikel ini sampai selesai dan temukan informasi yang berharga tentang jenis, fungsi, dan cara menghitung likuiditas. Dengan pengetahuan ini, kamu akan menjadi lebih percaya diri dalam mengelola keuangan pribadi atau bisnismu.

IndoPulsa.Co.id – Likuiditas: Mengenal Jenis, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

Dalam dunia bisnis, likuiditas merupakan salah satu faktor yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam membayar utang dalam jangka pendek.

Namun secara umum, likuiditas dikenal sebagai ukuran efisiensi nilai tukar Properti uang tanpa mempengaruhi harga pasar.

Aset yang paling likuid adalah uang. Semakin tinggi tingkat likuiditas suatu aset, semakin mudah untuk ditarik.

Untuk lebih memahami likuiditas, mari kita simak pembahasannya di bawah ini.

Apa itu Likuiditas?

Likuiditas merupakan efisiensi atau kemudahan mengkonversi suatu aset menjadi uang tunai yang mencerminkan nilai intrinsik dari aset itu sendiri.

Secara umum, uang tunai dikenal sebagai aset yang paling likuid karena dapat diubah menjadi aset lain dengan cepat dan mudah.

Sebaliknya, aset berwujud seperti properti, barang berharga dan tanah tidak mudah diubah menjadi uang.

Faktor likuiditas merupakan ukuran efektivitas pembayaran kebutuhan dan hutang perusahaan serta aktivitas operasional.

Jenis Likuiditas

Ada tiga jenis likuiditas yang perlu Anda ketahui, yaitu likuiditas pasar, akuntansi, dan aset. Berikut penjelasan singkatnya:

1. Likuiditas pasar

Likuiditas pasar mengacu pada kemampuan pasar, seperti pasar modal dan real estat, untuk memungkinkan aset dibeli dan dijual dengan harga yang stabil dan transparan.

Dengan kata lain, likuiditas jenis ini mengacu pada kondisi pasar dalam pembelian dan penjualan aset. Pasar yang memfasilitasi pembelian dan penjualan aset dalam jumlah besar adalah pasar likuid.

Sebaliknya, pasar yang tidak banyak melakukan aktivitas jual beli mempunyai tingkat likuiditas yang rendah. Contohnya adalah pasar komoditas dan pasar saham.

2. Likuiditas Akuntansi

Akuntansi pajak mengukur kemudahan seseorang atau perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya dengan aset likuid yang tersedia.

Perusahaan dengan likuiditas yang baik dapat membayar pajak dan utang dalam waktu singkat sebelum jatuh tempo.

Investor biasanya tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan yang kondisi keuangannya baik dan tidak memiliki hutang.

3. Likuiditas Aset

Padahal, likuiditas merupakan ukuran kemudahan konversi aset menjadi uang tunai. Jadi, likuiditas aset mengacu pada nilai tukar aset.

Salah satu aset berwujud yang memiliki tingkat likuiditas tinggi adalah emas. Dibandingkan dengan aset, emas mudah dilikuidasi tanpa mempengaruhi harga pasar.

Faktor Likuiditas

Secara umum, ada tiga aspek likuiditas yang perlu diketahui, yaitu densitas, kedalaman, dan persistensi.

1. Kemacetan

Salah satu komponen likuiditas adalah leverage yang mengacu pada jarak atau perbedaan harga produk resmi suatu perusahaan dari harga normalnya.

2. Kedalaman

Aspek likuiditas yang kedua adalah kedalaman yang menunjukkan perbedaan jumlah produk yang dijual dan dibeli pada tingkat harga.

3. Ketekunan

Aspek terakhir dari likuiditas adalah ketahanan yang mengacu pada seberapa cepat perubahan harga terjadi, dari normal hingga efektif mengatasi volatilitas.

Baca juga: 9 Manfaat Kewirausahaan yang Perlu Diketahui Startup

Fungsi Likuiditas

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, likuiditas merupakan salah satu faktor untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam memenuhi kewajiban dan kebutuhan operasionalnya.

Oleh karena itu, posisi likuiditas sangat penting dalam memotivasi investor untuk berinvestasi.

Fungsi likuiditas lainnya yang perlu Anda ketahui adalah:

  • Memenuhi kebutuhan dana darurat.
  • Membantu memenuhi kebutuhan pembayaran utang dan pajak.
  • Merevitalisasi operasi bisnis.
  • Memudahkan dalam memberikan uang untuk berbagai kebutuhan.
  • Menyederhanakan analisis keuangan.
  • Untuk menganalisis keadaan keuangan perusahaan dalam waktu singkat.

Cara Menghitung Tingkat Pasokan

Tingkat likuiditas suatu individu atau perusahaan itu sendiri dapat diketahui melalui analisis rasio-rasio yang terbagi menjadi tiga, yaitu rasio cepat, rasio lancar, dan rasio keuangan.

Berikut cara mengetahui nilai angka rasio likuiditas berdasarkan ketiga rasio di atas:

1. Rasio Saat Ini

Hasil rasio lancar menunjukkan bagaimana perusahaan menggunakan aset berupa aktiva lancar untuk memenuhi kebutuhan pembayaran utang dalam jangka pendek.

Berikut cara menghitung rasio lancar:

Rasio Lancar = Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar

Semakin tinggi nilai rasionya maka semakin baik kemampuan perusahaan tersebut. Batas rasionya sendiri adalah 1,2.

Jika hasilnya di bawah angka tersebut, maka perusahaan dianggap tidak memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional dan kewajiban utangnya.

2. Ras Siapa

Rasio cepat digunakan untuk menghitung jumlah uang tunai yang tersedia di suatu perusahaan, seperti rekening giro.

Semakin tinggi nilai tunai yang dimiliki suatu perusahaan, maka semakin baik pula kemampuan perusahaan tersebut dalam membayar utang. Rasio uang yang baik adalah 1,5.

Nilai cash rasio suatu perusahaan dapat diketahui dari rumus berikut:

Rasio Kas: Jumlah Uang Tunai yang Anda Miliki / Kewajiban Lancar

3. Rasio Cepat

Salah satu cara menghitung rasio likuiditas adalah dengan mengetahui rasio cepat. Rasio cepat dimaksudkan untuk mengukur kapasitas likuiditas perusahaan tanpa memperhitungkan ketersediaan produk.

Menghitung rasio cepat dapat dilakukan dengan rumus berikut:

Rasio Cepat = (Aset Lancar – Jumlah Hutang) / Kewajiban Lancar

Jika hasil perhitungannya bernilai 1, berarti perusahaan tersebut mempunyai likuiditas yang baik. Jika hasilnya lebih dari 3, maka tingkat likuiditas perusahaan tidak berada di atas level tersebut.

Demikian pembahasan mengenai likuiditas yang merupakan salah satu faktor penting dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban dan menjalankan operasionalnya.

Penilaian dilakukan berdasarkan rasio likuiditas yang dihitung berdasarkan kas, aset lancar, kewajiban lancar, dan stok tersedia.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, uang bukanlah satu-satunya hal yang dapat dijadikan sebagai alat likuid dalam menjalankan bisnis.

Perusahaan juga dapat berinvestasi pada aset penting lainnya untuk mendapatkan keuntungan lebih. Salah satu aset yang bisa digunakan di sini adalah emas.

Emas merupakan aset yang nilainya stabil meski di tengah gejolak perekonomian. Selain tahan terhadap gempuran inflasi dan resesi, emas juga mudah dicairkan atau ditukarkan.

Agar dana darurat bisa cepat didapat tanpa kehilangan aset, hal itu bisa dilakukan perusahaan Satu pon emas di indo pulsa.

Dengan layanan Gadai Emas, dana darurat bisa didapatkan dengan cepat. Penghasilan dari Gadai Emas berkisar antara Rp 50 ribu hingga di atas Rp 20 juta.

Ayo, penuhi kebutuhan pendanaan mendesak Anda dengan berinvestasi pada aset emas cair yang menguntungkan Pegadaian!

Baca juga: 8 Cara Mengelola Keuangan Bisnis Agar Sukses

Likuiditas adalah kemampuan suatu aset untuk dijual atau ditukar dengan uang tunai dengan cepat. Mengetahui jenis, fungsi, dan cara menghitungnya penting dalam mengelola keuangan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi [Indopulsa](https://www.indopulsa.co.id) dan tingkatkan pemahaman Anda tentang likuiditas.

indopulsa logo

Aplikasi jual pulsa & kuota paling murah, voucher game, emoney / uang elektronik, token listrik, voucher internet, tv dan bayar tagihan online paling lengkap di Indonesia dengan sistem satu saldo deposit untuk semua layanan.

Contact

PT. KIOS PULSA INDONESIA

Nguntoronadi RT25 RW01, Kec. Nguntoronadi Kab. Magetan, Jawa Timur 63383