Badai PHK terus melanda dunia usaha, kali ini giliran perusahaan teknologi asal Jepang, Softbank Corp yang memotong 30% karyawannya. Tindakan ini diambil untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 yang berdampak pada menurunnya pendapatan perusahaan. Langkah ini diharapkan dapat membantu perusahaan untuk tetap bertahan di tengah krisis ekonomi yang terjadi akibat pandemi.
IndoPulsa.Co.id – Badai PHK Terus Berlanjut, Kini Giliran Softbank Corp Memotong 30% Karyawannya
Blog Indo Pulsa – Berkali-kali PHK di industri perbankan tak kunjung usai. Baru-baru ini, konglomerat raksasa Jepang, Softbank Corp. sedang merencanakan babak baru PHK di unit bisnis investasi Vision Fund.
Dikutip CNBC International, Rabu (14/6/2023), PHK sendiri akan diumumkan kepada karyawan dalam dua minggu ke depan. Situasi ini mempengaruhi 30% pekerja. Di mana hingga Maret 2023, setidaknya ada 349 pegawai yang bekerja di unit tersebut.
Saat ini PHK, menyusul pemotongan menjadi 150 karyawan di Softbank secara global di cabang investasi dan SoftBank Group International yang pertama kali dilakukan pada September 2022.
Baca juga: Dampak Kenaikan Suku Bunga, Bank Tertua Australia, Westpac PHK 300 Pekerja
Softbank, yang juga merupakan investor di perusahaan teknologi seperti raksasa teknologi keuangan Klarna dan pemilik TikTok, ByteDance, telah mengalami penurunan valuasi portofolionya di tengah kenaikan tajam suku bunga bank sentral dan meningkatnya ketegangan AS-Tiongkok.
Softbank melaporkan kerugian bersih tahunan sebesar 970 miliar yen atau setara Rp103,3 triliun per 31 Maret 2023. Perusahaan mengimbangi kerugian investasi di unit Vision Fund dengan menjual sahamnya di Alibaba Group Holding Ltd.
Portofolio Vision Fund 2 bernilai $31 miliar pada akhir Maret, kurang dari biaya akuisisi $49,9 miliar.
SoftBank juga telah mengurangi aktivitas investasinya dan Masayoshi Son dan telah menarik diri dari penawaran umum untuk fokus pada perusahaan desain chip yang berbasis di Cambridge, Inggris.
Perbankan Runtuh
Sebelumnya, bank tertua di Australia, Westpac Banking Corp., kolaps dan dilaporkan memangkas sekitar 300 pekerjaan atau sekitar 0,8% dari 37.476 karyawannya per September 2022.
“Pada hari Jumat bank terbesar ketiga di negara itu akan memangkas jumlah karyawan dari Divisi Bisnis dan Perbankan Konsumernya,” bunyi memo internal Westpac yang dilihat oleh Financial Sector Union of Australia (FSU) yang dikutip Reuters, Senin, 12 Juni 2023.
Sekretaris Nasional FSU Julia Angrisano mengecam PHK massal tersebut. Menurutnya, karyawan Westpac telah berjuang dengan klaim beban kerja yang berlebihan.
“Pemotongan ini berarti mereka yang tetap harus melakukan lebih banyak beban kerja,” katanya.
Baca juga: Bisnis Jatuh, Citigroup Kembali PHK Besar-besaran di London
Pada Mei 2023, bank investasi Morgan Stanley dan JPMorgan Chase juga mengumumkan PHK. Sedikitnya 3.000 pekerja Morgan Stanley telah di-PHK akibat perlambatan kesepakatan bisnis.
Sementara itu, JPMorgan Chase memangkas 1.000 pekerjaan setelah berhasil mengakuisisi First Republic Bank, Kamis (25/5/2023).
Pemotongan terjadi setelah perusahaan mengakuisisi sebagian besar aset First Republic Bank setelah bank regional yang berbasis di San Francisco itu disita oleh pemerintah.
Badai PHK terus berlanjut di tengah pandemi COVID-19, dan kini giliran Softbank Corp yang memotong 30% karyawannya. Hal ini menunjukkan bahwa dampak pandemi masih sangat signifikan bagi dunia usaha. Untuk mengatasi situasi ini, perusahaan perlu mempertimbangkan solusi terbaik dan memanfaatkan teknologi yang ada. Cek berbagai solusi IT yang bisa membantu perusahaan di https://www.indopulsa.co.id.