Halo pembaca setia! Selamat datang kembali di rubrik berita terbaru kami. Kali ini, kami memiliki kabar menarik yang pastinya akan membuat Anda semakin terkagum-kagum dengan perkembangan dunia teknologi keuangan. Apakah Anda pernah mendengar tentang Ripple? Jika belum, maka artikel ini wajib Anda baca sampai selesai!
Kabar terbaru yang menghebohkan adalah Ripple, perusahaan teknologi keuangan terkemuka, telah resmi bergabung dengan Bank for International Settlements (BIS) dalam inisiatif pembayaran lintas batas. Menarik, bukan?
Ripple, dengan teknologi revolusionernya yang berbasis pada blockchain, terus mendobrak batasan-batasan dalam dunia pembayaran global. Dalam upaya untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan efisiensi pembayaran lintas batas, Ripple bergabung dengan BIS, lembaga yang bertujuan memfasilitasi kerjasama antara bank sentral di seluruh dunia.
Dengan bergabungnya Ripple dalam inisiatif pembayaran lintas batas BIS, diharapkan akan tercipta sistem pembayaran yang lebih cepat, transparan, dan hemat biaya. Ini artinya, proses pembayaran lintas batas yang sebelumnya memakan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu, kini dapat diselesaikan dalam hitungan detik!
Tak hanya itu, kehadiran Ripple juga akan memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha di Indonesia untuk lebih mudah melakukan transaksi dan bermitra dengan pelaku usaha di luar negeri. Dengan adanya teknologi ini, Anda tak perlu lagi khawatir dengan biaya transfer yang mahal dan proses yang rumit, karena semuanya akan menjadi lebih mudah dan efisien.
Jadi, tunggu apa lagi? Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana Ripple bergabung dengan BIS dalam inisiatif pembayaran lintas batas. Bacalah artikel ini sampai selesai dan dapatkan informasi terkini seputar perkembangan teknologi keuangan yang akan mengubah cara kita melakukan transaksi lintas batas. Selamat membaca!
Ripple bergabung dengan BIS dalam inisiatif pembayaran lintas batas
Bank for International Settlements (BIS) telah memperkenalkan gugus tugas interoperabilitas dan ekstensi pembayaran lintas batas (PIE), dengan Ripple, jaringan pembayaran digital berbasis blockchain, menjadi salah satu pesertanya yang terkenal. XRP, cryptocurrency yang digunakan oleh Ripple dalam solusi On-Demand Liquidity (ODL), baru-baru ini diklasifikasikan sebagai bukan keamanan.
BIS, lembaga keuangan internasional yang dimiliki oleh bank sentral anggota, merilis ringkasan pertemuan gugus tugas PIE pada 11 Mei, yang menguraikan komitmen gugus tugas untuk meningkatkan pembayaran lintas batas dan mencapai tujuan kuantitatif yang ditetapkan oleh G20 di bidang ini.
Financial Stability Board (FSB), sebuah organisasi internasional yang didedikasikan untuk sistem keuangan global, mempresentasikan tindakan prioritas untuk mencapai target G20 pada Februari 2023.
Ini menekankan percepatan kecepatan transaksi, mengurangi biaya, dan meningkatkan transparansi, keselamatan, dan keamanan dalam transaksi lintas batas.
FSB berkolaborasi dengan Committee on Payments and Market Infrastructures (CPMI) dan organisasi internasional terkait lainnya untuk mengembangkan Peta Jalan yang komprehensif untuk mengatasi tantangan ini, yang disahkan oleh para Pemimpin G20 pada November 2020.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa satuan tugas gabungan kelompok praktik CPMI/Pasar Pembayaran diharapkan untuk memberikan versi final ISO 20022 pada Oktober 2023.
Halaman Dari Daftar Gugus Tugas | Sumber: BIS
Ripple, Mastercard, dan SWIFT berkolaborasi dengan BIS untuk meningkatkan interoperabilitas pembayaran lintas batas. BIS menekankan perlunya kerja sama global, dengan kemajuan tergantung pada pemangku kepentingan publik dan swasta.
Meskipun termasuk dalam gugus tugas inisiatif pembayaran G20, Ripple terlibat dalam sengketa hukum dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Regulator telah meminta peninjauan kembali keputusan pengadilan baru-baru ini yang melabeli XRP sebagai komoditas melalui pengadilan banding, meskipun kasus yang belum terselesaikan, yang membuat masa depan Ripple tidak pasti.
Dengan bergabungnya Ripple dengan BIS dalam inisiatif pembayaran lintas batas, diharapkan akan tercipta kemajuan yang signifikan dalam dunia finansial global. Perkembangan ini akan membawa dampak positif bagi pengguna dan pelaku bisnis di seluruh dunia. Terima kasih telah membaca artikel ini hingga selesai, dan sampai jumpa di update artikel menarik lainnya.