Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) kembali menaikkan suku bunga acuan pada pertemuan kebijakan moneter terakhir. Di Indonesia, Bank Indonesia juga memproyeksikan kenaikan BI7DRR, suku bunga benchmark, dalam waktu dekat. Meskipun kenaikan suku bunga dapat memberikan perlindungan bagi perekonomian, para pelaku industri berharap kebijakan yang diterapkan dapat seimbang dengan kondisi ekonomi yang sebenarnya untuk memperkuat pertumbuhan perekonomian.
IndoPulsa.Co.id – The Fed Naikkan Suku Bunga Lagi, Ini Proyeksi BI7DRR
Blog Indo Pulsa – Suku Bunga Referensi Bank Indonesia (BI) atau BI7DRR diperkirakan akan tetap berada di level 5,75% hingga akhir tahun 2023, meskipun Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) kembali menaikkan suku bunga acuannya menjadi 4,75 – 5% atau meningkat sebesar 25 basis poin pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) 21-22 Maret 2023.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan dengan perkembangan terkini situasi ekonomi, masih ada ruang bagi BI untuk mempertahankan BI-7DRRR sebesar 5,75% hingga sisa tahun 2023.
“Kami tetap berharap BI tetap mempertahankan BI-7DRRR di level 5,75% hingga sisa tahun 2023 dengan tetap mewaspadai perkembangan ekonomi global ke depan yang masih penuh ketidakpastian,” ujar Faisal dalam keterangan tertulis, dikutip, Jumat, 24 Maret 2023.
Menurut dia, proyeksi ini didasarkan pada eksternalitas bahwa The Fed mengisyaratkan tidak ada perubahan terminal interest rate pada 2023 di tengah inflasi yang membandel menyusul pasar tenaga kerja yang ketat, yang berarti FFR mendekati puncaknya.
The Fed juga mengakui perkembangan terakhir dalam ekonomi AS terkait dengan kegagalan Silvergate Bank, Silicon Valley Bank, dan Signature Bank. Ini membuatnya perlu untuk menyeimbangkan perang melawan inflasi dan risiko krisis perbankan.
“Namun, konsensus pasar memprediksi bahwa The Fed akan segera menghentikan siklus pengetatan moneter dan mengubah kebijakan penurunan suku bunga untuk mendukung stabilitas keuangan setelah ambruknya tiga bank regional AS dan akuisisi Credit Sussie,” kata Faisal.
Selain itu, tingkat inflasi juga berada dalam tren menurun, dari 5,95% yoy pada September 2022 saat penyesuaian harga BBM bersubsidi oleh pemerintah, menjadi 5,47% pada Februari 2023.
“Situasi ini memberikan dukungan terhadap stabilitas nilai tukar Rupiah dan mengurangi risiko inflasi impor. Oleh karena itu, kami melihat ruang untuk menaikkan BI-7DRRR tahun ini akan sangat terbatas,” ujarnya.
The Fed Naikkan Suku Bunga Lagi, Ini Proyeksi BI7DRR. Langkah kenaikan suku bunga The Fed berdampak pada ekonomi global, termasuk proyeksi BI7DRR. Sebagai investor, penting untuk memahami dampaknya dan mempertimbangkan strategi investasi jangka panjang. Kunjungi https://www.indopulsa.co.id dan temukan investasi yang tepat.