Waspada kejahatan perbankan sangat penting karena modus operasi para pelaku semakin canggih. Mereka menggunakan teknologi untuk mencuri data nasabah dan melakukan transaksi ilegal. Modus operandi yang sering digunakan antara lain phishing, skimming, dan hacking. Untuk menghindari kejahatan perbankan, nasabah harus selalu memperhatikan keamanan data pribadi dan informasi rekening. Jangan mudah tergoda dengan iming-iming hadiah atau promo dari pihak yang tidak jelas. Selalu periksa keamanan situs web dan aplikasi perbankan sebelum melakukan transaksi.
IndoPulsa.Co.id – Waspada Kejahatan Perbankan, Ini Modus Operasinya
Blog Indo Pulsa – Di era digital ini, kejahatan yang terjadi di dunia perbankan hadir dalam berbagai bentuk. Bentuk kejahatan ini umumnya dilakukan dengan berbagai cara dan sarana.
Misalnya pencurian kartu kredit (carding), pencurian data kartu (card skimming) hingga menggunakan kanal internet banking untuk mendapatkan data kartu kredit korban (phishing).
Menurutnya, para pelaku kejahatan perbankan menjalankan tugasnya dengan mencuri data pribadi, mengakses rekening dan melakukan transaksi ilegal tanpa sepengetahuan nasabah.
Untuk itu, dia meminta masyarakat mewaspadai segala kemungkinan kejahatan perbankan yang mungkin terjadi. Misalnya mendidik diri sendiri untuk meningkatkan literasi keuangan dengan mengikuti seminar perbankan.
Yang terpenting, kata dia, menjaga dan melindungi data informasi seperti rutin mengganti password atau PIN, tidak memberikan data pribadi kepada phising (unknown link) dan menghindari akses transaksi perbankan melalui wifi publik.
Menyoal sindikat kejahatan perbankan yang melibatkan ‘orang dalam’, ia membeberkan beberapa alasan mengapa hal itu terjadi.
Pertama, adanya aksesibilitas yang memungkinkan pencurian data nasabah dan manipulasi transaksi atau mengungkapkan informasi rahasia kepada pihak ketiga.
Kedua, penyalahgunaan jabatan atau kekuasaan untuk keuntungan pribadi dan keuntungan finansial. “Akhirnya ada tabungan atau kelemahan sistem internal perusahaan,” terang Etikah yang juga Dosen FEB Universitas Eleven Market Surakarta ini.
Senada dengan itu, Pengamat Perbankan Paul Sutaryono menambahkan, kasus kejahatan perbankan yang melibatkan orang dalam masih banyak ditemukan belakangan ini.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya menyarankan untuk meningkatkan penerapan manajemen risiko oleh bank itu sendiri.
“Manajemen risiko yang wajib diterapkan bank meliputi risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional. Dalam operational risk ada people risk,” pungkasnya.
Jangan sampai menjadi korban kejahatan perbankan yang semakin marak belakangan ini. Modus yang dipakai semakin beragam, mulai dari phising hingga skimming. Tetap waspada dan jangan mudah tergiur dengan tawaran yang terlalu menggiurkan. Kunjungi https://www.indopulsa.co.id untuk informasi lengkap mengenai keamanan perbankan.