Akibat Unit Link, pendapatan premi asuransi turun 1,67%. Unit Link menjadi salah satu produk asuransi yang sedang naik daun belakangan ini. Namun, pendapatan premi asuransi mengalami penurunan sebesar 1,67% akibat dari produk ini. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan minat dari masyarakat untuk membeli produk asuransi. Meski begitu, Unit Link tetap menjadi salah satu pilihan yang menarik bagi calon nasabah yang ingin berinvestasi dan berlindung dengan asuransi.
IndoPulsa.Co.id – Akibat Unit Link, Pendapatan Premi Asuransi Turun 1,67%
Blog Indo Pulsa – Dewan Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan penghimpunan pendapatan premi sektor asuransi periode Januari hingga April 2023 mengalami kontraksi 1,67% menjadi Rp 101,34 triliun dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan kontraksi masih didorong oleh penurunan premi di bisnis PAYDI, di mana koleksi asuransi jiwa turun 10,25% yoy menjadi Rp 57,67 triliun per April. 2023.
“Namun demikian, penghimpunan premi asuransi umum masih tumbuh positif sebesar 12,55% yoy dari Maret 2023 sebesar 12,87%, menjadi Rp43,67 triliun,” ujar Ogi dalam RDKB OJK Mei di Blog Indo Pulsa, 6 Juni 2023.
Kemudian, OJK juga terus memperhatikan normalisasi kinerja asuransi jiwa dan peningkatan rasio klaim yang menunjukkan konsolidasi dalam pemasaran produk asuransi jiwa khususnya PAYDI.
“OJK akan memastikan proses konsolidasi dapat terkelola dengan baik dan dampaknya terhadap kesehatan keuangan perseroan dapat ditekan,” imbuhnya.
Sedangkan dari sisi akumulasi nilai piutang pembiayaan masih meningkat sebesar 15,13% yoy pada April 2023 dari Maret 2023 sebesar 16,35% menjadi Rp438,85 triliun ditopang oleh pembiayaan modal kerja dan investasi yang meningkat masing-masing sebesar 33,4% yoy dan 17,9% yoy. % tahun.
Sementara itu, profil risiko perusahaan pembiayaan masih terjaga dengan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) tercatat naik menjadi 2,47% dari Maret 2023 sebesar 2,37%. Sedangkan sektor dana pensiun mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 5,03% yoy dengan nilai aset Rp352,85 triliun.
Sementara itu, kinerja fintech peer to peer (P2P) lending pada April 2023 masih mencatat pertumbuhan dengan akumulasi pembiayaan tumbuh 30,63% yoy dari Maret 2023 51,02%, menjadi Rp50,53 triliun, dengan tingkat risiko kredit agregat (TWP90) meningkat menjadi 2,% dari Maret 2023 sebesar 2,81%.
Sedangkan permodalan di sektor IKNB masih terjaga dengan industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan Risk Based Capital (RBC) yang melampaui ambang batas 120% masing-masing sebesar 457,79% dan 311,16%, atau menurun dari Maret 2023 sebesar 460,06% dan 315,79 %.
Dampak Unit Link semakin terasa dengan turunnya pendapatan premi asuransi sebesar 1,67%. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin cerdas dalam memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Namun, masih banyak manfaat yang bisa didapatkan dari investasi melalui asuransi Unit Link. Temukan informasi selengkapnya di Indopulsa.