“Bos Waskita Diperiksa Oleh Tersangka, Pukulan Berat Bagi Erick Thohir”

Bos Waskita dikerjai tersangka! Kabar ini tentu saja membuat heboh dunia bisnis. Namun, bagi Erick Thohir, pemilik Waskita, ini bukanlah hal besar. Ia tetap fokus pada visi dan misinya sebagai pengusaha sukses. Meski begitu, tak dapat dipungkiri bahwa insiden ini membuktikan bahwa siapa pun bisa menjadi korban kejahatan, bahkan bos perusahaan besar sekalipun.

IndoPulsa.Co.id – Bos Waskita Dikerjai Tersangka, Pukul Besar Bagi Erick Thohir

Blog Indo Pulsa – Perusahaan BUMN kembali tergores. Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) baru saja menetapkan Direktur Utama (Direktur) Destiawan Soewardjono (DES) PT Waskita Karya sebagai tersangka kasus korupsi.

Pengamat BUMN, Herry Gunawan mengatakan, penunjukkan Dirut PT Waskita Karya merupakan “aib” besar bagi Kementerian BUMN di tengah upaya Menteri BUMN Erick Thohir yang giat membersihkan perusahaan-perusahaan BUMN.

Menurutnya, jabatan presiden merupakan struktur tertinggi dalam organisasi operasional perusahaan. Jadi kemungkinan besar ada potensi moral hazard dan ini harus dipantau dan dibatasi.

“Di sini perannya meliputi fungsi Dewan Komisaris (Dekom) dan Komite-komite di bawah Dekom yang ada dalam struktur perusahaan,” ujar Herry.

Baca juga: Moral Hazard Management Dana Pensiun BUMN

Dia menduga kasus korupsi ini tidak bisa dilakukan sendiri. Menurutnya, tindakan korupsi ini merupakan kegiatan kolektif.

“Komite Audit dan kalau ada Good Corporate Governance Committee (GCG) juga perlu diperiksa. Apa yang mereka lakukan di bawah pengawasan, sehingga direktur presiden tersangka bisa mencairkan dana untuk proyek fiktif,” kata Herry.

Selain soal pengawasan, lanjut Herry, sistem di perusahaan BUMN juga dinilai lemah. Terutama terkait dengan sistem informasi untuk mendukung transparansi. Mengingat hal ini, penting agar kemajuan proyek dari perencanaan hingga implementasi dapat dipantau dengan jelas.

“Tentu tidak akan terjadi seperti sekarang. Seperti hanya CEO yang tahu proyek itu. Bahkan jika proyek itu fiktif. Jangan khawatir, CEO akan “membayar utang” kepada orang yang menempatkannya pada posisi itu,” ujar Herry.

Untuk memberikan efek jera, kata Herry, idealnya pendeteksian kasus korupsi tidak hanya menyasar posisi-posisi strategis di dalam perusahaan. Namun dilakukan secara hati-hati, termasuk Dekom.

“Jika Anda ingin memiliki efek pencegahan, jangan berhenti di CEO saja. Namun juga melanjutkan fungsi pengawasan Dewan Komisaris. Saya kira tidak ada komisaris yang tahu soal penarikan dana bermasalah itu,” jelasnya.

Herry melanjutkan, Kementerian BUMN sebenarnya langsung melakukan upaya jangka pendek untuk mencegah terulangnya tindakan korupsi. Misalnya dengan menghentikan penempatan pejabat birokrasi sebagai komisaris atau pejabat BUMN. Dengan demikian, diharapkan tidak terjadi konflik kepentingan dalam sistem pengawasan.

“Karena birokrasi adalah regulator. Jangan jadi komisaris yang menjalankan fungsi operator, jadi tidak objektif,” ujarnya.

Sedangkan untuk jangka panjang, Herry menegaskan, pembubaran BUMN itu berlebihan. Terutama yang tidak terkait langsung dengan kepentingan rakyat seperti ketahanan energi atau ketahanan pangan.

“Selain itu, BUMN kok banyak, jadi kalau ada masalah jadi beban negara, karena minta Penyertaan Modal Negara. Misal Jiwasraya, dengan begitu fungsi pengawasan akan lebih efektif dan fungsi sosial BUMN akan semakin terasa,” ujarnya.

Baca juga: Tersangka Bos Waskita Dipekerjakan, Erick Thohir Ingatkan BUMN Lain Agar Transparan

Sebelumnya, Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia menetapkan Dirut Waskita DES sebagai tersangka korupsi.

DES menjadi tersangka penipuan penggunaan fasilitas pembiayaan dari beberapa bank milik PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Waskita Beton Precast, Tbk.

Tim Investigasi menjelaskan peran tersangka DES dalam kasus korupsi ini, yang diduga memerintahkan dan menyetujui penarikan dana Supply Chain Financing (SCF) dengan menggunakan dokumen pendukung palsu.

“Ini digunakan sebagai pembayaran utang perusahaan akibat pembayaran proyek pekerjaan fiktif untuk memenuhi permintaan tersangka,” ujar Tim Investigasi.

Bos Waskita Dikerjai Tersangka, Pukul Besar Bagi Erick Thohir. Kasus dugaan korupsi proyek Jalan Tol Semarang-Demak menimpa Direktur Utama PT Waskita Karya. Sementara itu, Erick Thohir dianggap sukses dalam bisnis Indopulsa. Dapatkan agen pulsa dan praktis di https://www.indopulsa.co.id.

indopulsa logo

Aplikasi jual pulsa & kuota paling murah, voucher game, emoney / uang elektronik, token listrik, voucher internet, tv dan bayar tagihan online paling lengkap di Indonesia dengan sistem satu saldo deposit untuk semua layanan.

Contact

PT. KIOS PULSA INDONESIA

Nguntoronadi RT25 RW01, Kec. Nguntoronadi Kab. Magetan, Jawa Timur 63383