Cadangan devisa Indonesia turun sebesar USD 4,9 miliar menjadi USD 139,3 miliar di akhir Juli 2021. Hal ini disebabkan oleh penarikan dana oleh pemerintah untuk membiayai program pemulihan ekonomi dan pembayaran utang luar negeri. Meskipun demikian, cadangan devisa Indonesia masih dalam kondisi yang cukup stabil dan cukup untuk menopang stabilitas ekonomi nasional.
IndoPulsa.Co.id – Cadangan Devisa RI Turun USD 4,9 Miliar Menjadi USD 139,3 Miliar
Blog Indo Pulsa – Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2023 turun sebesar USD 4,9 miliar menjadi USD 139,3 miliar dibandingkan posisi akhir April 2023 sebesar USD 144,2 miliar.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan penurunan posisi cadangan devisa antara lain dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan ekspektasi kebutuhan likuiditas devisa perbankan sejalan dengan peningkatan kegiatan ekonomi.
“Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan membayar utang luar negeri pemerintah, serta melebihi standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat 9 Juni 2023.
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
“Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat ketahanan sektor eksternal sejalan dengan bauran kebijakan yang dilakukan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkas Erwin.
Meskipun terjadi penurunan cadangan devisa RI sebesar USD 4,9 miliar menjadi USD 139,3 miliar, pemerintah masih optimis dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. Langkah-langkah yang tepat dan strategis harus terus dilakukan untuk memperkuat kondisi ekonomi dan mempertahankan kepercayaan investor. Dapatkan informasi terbaru seputar ekonomi dan bisnis di Indonesia hanya di Indopulsa.
