Hilal, bulan sabit yang muncul di langit setelah terbenamnya matahari, selalu menjadi tanda penting dalam menentukan awal bulan Hijriyah. Namun, bagaimana sebenarnya cara melihat hilal secara ilmiah berdasarkan tanda?
Dalam ilmu falak, terdapat beberapa tanda yang dapat membantu dalam melihat hilal, seperti posisi matahari, tingkat kecerahan langit, dan posisi bulan terhadap matahari. Dengan memahami tanda-tanda ini, kita dapat dengan lebih mudah menentukan kapan waktu yang tepat untuk melihat hilal.
Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara melihat hilal secara ilmiah berdasarkan tanda, jangan lewatkan kesempatan untuk membaca artikel ini sampai selesai. Temukan jawabannya dan jadilah saksi langsung dari keindahan bulan sabit di langit!
IndoPulsa.Co.id – Cara Melihat Hilal Secara Ilmiah Berdasarkan Tanda
Keputusan awal berpuasa dikenali dari penampakan bulan sabit yang terlacak di berbagai lokasi. Lantas, bagaimana cara melihat bulan sabit?
Di Indonesia, cara melihat hilal umumnya dilakukan dengan menghitung dan rukyatul hilal. Kedua cara ini dihitung sesuai aturan yang berlaku.
Umat Islam di Indonesia hanya bisa mulai beribadah dan beramal shaleh selama berpuasa sesuai resolusi Ramadhan sebelumnya yang diputuskan melalui Sidang Isbat.
Lantas, bagaimana cara melihat hilal dan tanda-tanda apa saja yang perlu diwaspadai? Mari kita simak pembahasannya dibawah ini.
Mengetahui Tanda-Tanda Bulan Hujan
Arti bulan sabit dalam bahasa arab adalah bulan sabit yang terlihat. Dalam ilmu perbintangan, hilal adalah sebutan untuk bagian bulan sehari setelah ijtima atau konjungsi.
Sederhananya, bulan sabit adalah bulan sabit tersempit yang terlihat di atas cakrawala saat matahari terbenam.
Bulan baru berbeda dengan bulan purnama. Kemunculan hilal bisa terjadi pada awal bulan.
Oleh karena itu, bulan tipis yang terlihat pada pagi dan sore hari tidak dapat dianggap sebagai bulan sabit karena bulan berada pada fase terakhir yang berarti tidak terjadi pada awal bulan.
Metode Pengamatan Hilal
Secara teknis, ada tiga cara yang digunakan untuk melihat hilal di Indonesia, yakni dengan mata, menggunakan alat optik, dan menggunakan teleskop dengan sensor atau kamera.
Penggunaan teleskop dengan sensor atau kamera dapat menghasilkan gambar atau gambar yang diproses oleh pulsa elektronik yang dikenal dengan peristiwa kamera tampak.
Pemerhati hilal perlu bersumpah terlebih dahulu kepada Kementerian Agama dan hakim. Jika perlu, akan dimintai bukti.
Pada saat pengamatan dilakukan, pengamat mengarahkan alat optiknya, biasanya teleskop, monokuler, teleskop dan teodolit, ke arah barat tempat matahari terbenam.
Setelah matahari terbenam, teleskop diarahkan ke posisi bulan sabit sesuai hasil perhitungan.
Pengamat yang mengetahui cara melihat bulan purnama secara profesional menggunakan teleskop dengan lensa antara 25 dan 50 cm dengan panjang fokus hingga 50 cm.
Selain teleskop, pengamat menggunakan theodolite, yaitu alat untuk mengukur sudut vertikal dan horizontal yang memiliki lensa untuk pengukuran yang tepat.
Cara lainnya adalah dengan memasang gambar atau paste. Caranya adalah dengan mengambil gambar bulan purnama pada interval tertentu.
Misalnya foto diambil dalam kurun waktu 5 menit, total diambil 10 foto lalu diurutkan.
Jika bulan sabit tampak tipis dari foto yang diambil, maka akan tampak tebal saat dipasang.
Baca juga: Berbagai Aksi Utama di Bulan Puasa. Mari lakukan bersama!
Cara Melihat Bulan Sabit
Secara umum cara melihat hilal yang digunakan di Indonesia ada dua, yaitu perhitungan dan rukyatul hilal. Berikut detailnya:
1. Hitung
Menurut Mahkamah Syar’iyah Aceh, hisab adalah cara menentukan awal bulan dalam penanggalan Hijriah melalui perhitungan matematis dan astrologi yang bertujuan untuk menentukan letak bulan.
Metode penghitungan sering digunakan dalam ilmu astronomi untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan relatif terhadap bumi.
Posisi matahari penting untuk diperhatikan dalam aktivitas sehari-hari umat Islam sebagai acuan dalam menentukan waktu shalat.
Posisi bulan sekaligus menjadi acuan untuk memperkirakan kemunculan bulan baru sebagai penanda bulan baru dalam penanggalan Hijriah.
Penggunaan matematika sebagai cara menentukan siklus bulan didasarkan pada surat Ar-Rahman ayat 5 yang menyatakan bahwa matahari dan bulan berputar menurut matematika.
Di Indonesia, metode perhitungan yang umum digunakan oleh Muhammadiyah dengan tiga parameter sebagai berikut:
- Ijtimak atau konjungsi terpenuhi.
- Ijtimak dapat dilakukan menjelang matahari terbenam.
- Bulan berada di atas cakrawala atau langit saat matahari terbenam.’
Jika ketiga syarat tersebut terpenuhi, maka penentuan bulan baru dengan perhitungan dianggap sah, artinya awal bulan baru dalam penanggalan Hijriah.
2. Rukyatul Hilal
Cara melihat hilal lainnya yang umum dilakukan di Indonesia adalah rukyatul hilal. Cara ini sudah digunakan sejak awal masuknya Islam ke Indonesia.
Semula rukyatul hilal dilakukan dengan mata telanjang, tanpa menggunakan alat bantu mata. Namun seiring dengan kemajuan teknologi, alat diagnostik juga mulai digunakan.
Penyidikan dengan metode rukyah didasarkan pada perintah Nabi (saww) agar umat Islam mengamati bulan purnama secara langsung.
Dengan kata lain, pengamatan langsung dengan mata merupakan faktor terpenting dalam menentukan bulan baru.
Jika bulan purnama belum terlihat karena tertutup awan, berarti kita belum memasuki bulan baru. Dari sini dapat disimpulkan bahwa ada 30 hari dalam 1 bulan.
Demikianlah pembahasan mengenai cara melihat hilal yang dapat membantu sahabat indopulsa.co.id dalam mengantisipasi awal bulan puasa menurut penanggalan Hijriah.
Sobat tidak perlu menghitung dan melihat sendiri hilal karena pemerintah selalu menayangkan acara Isbat untuk menentukan awal bulan Ramadhan.
Sembari menunggu penentuan awal bulan Ramadhan, sahabat indopulsa.co.id bisa menyiapkan uang untuk belanja kebutuhan selama puasa.
Selain untuk keperluan puasa, ada baiknya menyiapkan tabungan finansial untuk kebutuhan lain, seperti berobat. Untuk itu sahabat indopulsa.co.id bisa mencoba layanan gadai dari Pegadaian
Salah satu opsi hipotek yang tersedia adalah Pound Mobil yang berlaku untuk kendaraan roda dua atau roda empat.
Dengan bengkel mobil di Pegadaian, sobat bisa mendapatkan pinjaman mulai dari Rp 50 ribu hingga lebih dari Rp 20 juta.
Kemudahan mengajukan agunan dan perlengkapannya seperti BPKB dan STNK untuk memenuhi persyaratan pengajuan permohonan gadai.
Jadi, apakah Anda ingin mendapatkan uang dengan cepat dan aman? Yuk gunakan jasa gadai di Pegadaian!
Baca juga: 12 Ide Bisnis yang Bisa Anda Mulai Saat Puasa, Dijamin Untung
Untuk melihat hilal secara ilmiah, perhatikan tanda-tanda seperti ketinggian di atas ufuk, fase bulan sebelumnya, dan posisi matahari. Penting untuk menggunakan alat bantu seperti teropong atau aplikasi pendeteksi hilal. Kunjungi Indopulsa untuk informasi lebih lanjut. Klik di sini