Fokus Perkuat Fundamental Perusahaan, Venteny Tak Hadir Bagi Bagi Dividen. Perusahaan teknologi asal Indonesia, Venteny, memutuskan untuk menahan rencana bagi-bagi dividen. Fokus perusahaan saat ini adalah memperkuat fundamental dan memperluas pangsa pasar. CEO Venteny, Andry Suhaili, mengatakan bahwa keputusan ini diambil untuk memastikan keberlangsungan bisnis jangka panjang. Meskipun demikian, Venteny menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 50% tahun ini.
IndoPulsa.Co.id – Fokus Perkuat Fundamental Perusahaan, Venteny Tak Hadir Bagi Bagi Dividen
Blog Indo Pulsa – Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Venteny Fortuna International Tbk (VNTY) memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari laba tahun buku 2022.
Merujuk pada laporan keuangan perseroan tahun 2022, penerbit teknologi ini berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp5,5 miliar pada 2022. Angka tersebut meningkat 52% dibandingkan laba pada 2021 yang mencapai Rp3,6 miliar.
Damar Raditya, Direktur Venteny Fortuna International, menjelaskan keputusan tidak membagikan dividen bukan tanpa alasan. Mengingat, penerbit teknologi ini tetap memiliki kewajiban untuk mengalokasikan keuntungannya sebagai dana cadangan atau dana tabungan.
“Untuk tahun ini kami ada kewajiban mengembalikan dana, jadi kami alokasikan Rp 500 juta untuk itu. Sisanya Rp700 juta untuk kebutuhan modal kerja perseroan,” kata Damar dalam konferensi pers, Selasa, 6 Juni 2023.
Dengan bekal tersebut, kata Damar, diyakini fondasi perseroan akan semakin kokoh dalam menjalani bisnis tahun ini. Sehingga nantinya pembagian dividen kepada pemegang saham dapat terealisasi.
“Fokus kami memang tumpuan perusahaan, agar tahun ini kami bisa meraih kinerja yang lebih baik. Kami optimistis dengan pengembangan (fundamental), kinerja perusahaan bisa meningkat 2 sampai 3 kali lipat,” ujarnya.
Beberapa strategi juga telah disiapkan Venteny untuk meningkatkan kinerja perseroan. Salah satunya adalah melakukan beberapa ekspansi bisnis ke beberapa daerah di tanah air. Diakui, saat ini kontribusi bisnis Venteny masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.
“Kami akan fokus ke Indonesia, karena Kalimantan dan Sulawesi belum masuk. Pasar di Indonesia sangat besar, tidak banyak yang tercakup. Kami juga terus melihat investasi di negara lain, seperti di Thailand dan Vietnam,” kata Damar.
Pada kuartal I 2023, Venteny telah menyalurkan dana dari model Business to Business (B2B) sebesar Rp340 miliar, naik 30% dari Rp262 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Tidak hanya itu, penyaluran dana Business to Business to Employee (B2B2E) juga mengalami peningkatan jumlah pengguna aktif dan transaksi sehingga GMV meningkat 3.000% dari Rp 0,7 miliar di kuartal I 2022 menjadi Rp 21 miliar di tahun kuartal pertama tahun 2023.
Dari penyaluran tersebut, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 32,6 miliar pada kuartal I 2023. Hasil tersebut meningkat 243% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 13,4 miliar.
Sejalan dengan itu, laba perusahaan juga meningkat. Pada kuartal I 2023, perseroan berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp4,7 miliar. Angka tersebut meningkat 178% dari triwulan pertama tahun sebelumnya (year on year/yoy) yang tercatat sebesar Rp 2,6 miliar.
Dalam situasi pandemi yang tidak pasti, fokus perkuat fundamental perusahaan merupakan strategi tepat untuk menjaga kelangsungan bisnis. Venteny, perusahaan e-commerce, memilih tidak membagikan dividen demi memperkuat ekuitas. Butuh pulsa untuk tetap terhubung di masa sulit ini? Kunjungi Indopulsa.co.id sekarang juga!