Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan kenaikan tipis 0,14% pada perdagangan Senin (30/11/2020). Meski demikian, IHSG terus mengalami pelemahan dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian pasar akibat pandemi COVID-19 dan ketegangan politik di dalam negeri. Para investor diharapkan tetap waspada dan memperhatikan kondisi pasar saat ini.
IndoPulsa.Co.id – Terus Lemah, IHSG Dibuka Merah 0,14%
Blog Indo Pulsa – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 09.00 WIB (20/6) indeks harga saham gabungan (IHSG) terus melemah sebesar 0,14% atau ke level 6.677.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, 224 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi 19.000 hand exchange, dan total nilai transaksi tercatat Rp 139 miliar.
Kemudian, ada 94 saham terkoreksi, 148 saham menguat, dan 259 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, BNI Sekuritas melihat IHSG secara teknikal masih akan mengalami downtrend, selama berada di bawah 6.815 dan IHSG ditutup di level 6.686, di bawah moving average 5 hari (6.703).
Indikator MACD bearish, stochastic overbought, candle doji berkaki panjang. Investor asing mencatat Net Foreign Sales sebesar Rp 407,94 miliar. Selama sepekan, Penjualan Asing Neto tercatat sebesar Rp1,96 triliun dan Pembelian Asing Neto Rp17,77 triliun (td).
“Level resistance 6.726/6.767 dengan support 6.600/6.566,” ujar Analis Riset Ritel BNI Sekuritas, Maxi Liesyaputra dalam risetnya di Blog Indo Pulsa, 20 Juni 2023.
Pada perdagangan kemarin (19/6) sebagian besar bursa di kawasan Asia Pasifik mencatatkan koreksi mengikuti pergerakan bursa AS pada Jumat sebelumnya, penurunan signifikan tercatat antara lain oleh Nikkei sebesar 1,00% dan Kospi sebesar 0,62%. .
Sebaliknya bursa yang mengalami kenaikan adalah bursa Australia (S&P/ASX 200 dan All Ordinary). Hari ini Hong Kong akan mengumumkan inflasi Mei 2023 yang diperkirakan sebesar 2,3% yoy. Nilai tukar rupiah mencapai Rp14.989 per USD.
Sementara bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup karena hari libur, secara ytd bursa AS menunjukkan pergerakan positif, kenaikan tertinggi dicatatkan oleh Nasdaq sebesar 30,8%, sementara Dow Jones dan S&P 500 juga menguat masing-masing. sebesar 3,5% dan 14,8%.
Sementara itu, pasar Eropa jatuh karena kekhawatiran atas prospek ekonomi, di mana imbal hasil dua tahun mencapai level tertinggi dalam 15 tahun. Indeks Kinerja DAX dan CAC 40 mengalami koreksi signifikan masing-masing sebesar 0,96% dan 1,01%.
Meski dibuka merah 0,14%, IHSG terus mengalami pelemahan hingga penutupan perdagangan. Hal ini dipengaruhi oleh sentimen negatif di pasar global dan pelemahan rupiah. Bagi para investor, tak perlu khawatir karena Indopulsa selalu siap membantu dalam melakukan investasi yang tepat. Kunjungi https://www.indopulsa.co.id untuk informasi lebih lanjut.