PGEO, perusahaan penghasil minyak sawit terkemuka, mencatat laba bersih USD 127,3 juta di kuartal pertama 2021. Ini karena peningkatan harga CPO di pasar dunia dan permintaan yang terus meningkat. PGEO berkomitmen untuk terus memperbaiki kualitas produk dan menyeimbangkan ekonomi dan lingkungan.
IndoPulsa.Co.id – PGEO Catat Laba Bersih USD 127,3 Juta
Blog Indo Pulsa – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mencatatkan kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2022. Hal itu tercermin dari peningkatan laba bersih perseroan sebesar 49,7% menjadi USD 127,3 juta dari USD 85 juta di tahun sebelumnya.
Manajemen PGEO dalam keterangan resminya menyatakan kinerja positif tersebut tercapai karena didorong oleh kontribusi dari program efisiensi, penjualan steam, listrik dan pendapatan lainnya.
“Sepanjang tahun 2022 perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan usaha sebesar 4,7% yoy yang memberikan kontribusi peningkatan pendapatan sebesar USD 17 juta,” tulis manajemen seperti dikutip, 31 Maret 2023.
Salah satu faktor kenaikan tersebut adalah dari kenaikan harga jual uap dan listrik yang mengacu pada Producer Price Index (PPI) dan Consumer Price Index (CPI) AS.
Tak hanya itu, kenaikan laba juga didukung oleh beban usaha perseroan yang turun signifikan sebagai dampak dari program efisiensi yang diterapkan perseroan.
Sedangkan dari sisi pendapatan lain-lain, PGEO juga mencatatkan penjualan kredit karbon sebagai penghasil pendapatan baru, sebagai bagian dari upaya PGEO untuk meningkatkan kapasitas terpasang sebesar 600 MW di tahun 2027.
Dimana, saat ini PGEO sedang membangun PLTP Lumut Balai Unit 2 dengan kapasitas 55 MW yang rencananya akan beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date) pada akhir tahun 2024.
Selain itu, PGE telah menyelesaikan Front End Engineering Design (FEED) untuk fasilitas Fluid Collection and Reinjection System (FCRS). Tahapan ini merupakan bagian dari proyek pembangunan PLTP Hulu Lais Unit 1 dan 2 dengan kapasitas terpasang 2 x 55 MW yang diharapkan dapat beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date) pada tahun 2026.
Ke depan, perseroan akan fokus mengoptimalkan aset panas bumi yang sudah dimiliki. Salah satunya adalah meningkatkan kapasitas produksi melalui teknologi co-generation dengan memanfaatkan air panas (brine) yang ada untuk menghasilkan listrik.
PGEO berhasil mencatat laba bersih sebesar USD 127,3 juta pada tahun 2020, atau meningkat 21% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh kinerja positif pada segmen bisnis minyak kelapa sawit dan produksi bahan baku untuk produk makanan dan minuman. PGEO terus berkomitmen untuk mempertahankan performa yang baik di masa depan. Pelajari lebih lanjut tentang industri kelapa sawit di Indopulsa.co.id.