Pada perayaan Hari Film Nasional tahun 2023, masyarakat Indonesia merasa terhibur kembali dengan film komedi legendaris Warkop DKI. Refleksi tentang betapa hebatnya kecerdasan humor para aktor dan sutradara dalam menghadirkan unsur-unsur kejut dan kekocakan yang tak terduga. Ini membuat orang tertawa bahkan setelah bertahun-tahun sejak film-film tersebut diluncurkan. Warkop DKI tetap menjadi tonggak penting dalam sejarah perfilman Indonesia dan tetap menghibur masyarakat hingga kini. -Lengkapi dengan pengetikan ulang.
IndoPulsa.Co.id – Refleksi Film Komedi Warkop di Perayaan Hari Film Nasional 2023
Blog Indo Pulsa – Ada kemiripan antara Hollywood dan Warkop yang mungkin belum banyak diketahui orang. Apa itu? Ya, keduanya biasanya menggunakan hari libur atau hari libur nasional untuk merilis karya.
Hollywood biasa menjadikan Natal sebagai momen untuk merilis film baru. Sementara itu, Warkop tidak hanya memanfaatkan liburan Natal dan Tahun Baru, tetapi kerap merilis karya layar lebar untuk menghibur masyarakat Indonesia saat Idul Fitri.
Tak heran, sepanjang perjalanannya, Warkop tercatat sangat produktif di industri perfilman Indonesia. Mereka telah memproduksi lebih dari 30 film komedi dalam kurun waktu 15 tahun (1979-1994).
Dalam rangka memperingati Hari Film Nasional 2023, Institut Humor Indonesia Kini (IHIK3), Humoria.id, Persatuan Artis Komedi Indonesia (PaSKI) dan Sinematek Indonesia merasa penting untuk menjaga budaya dan kualitas humor, khususnya humor kritis, secara fungsional. bioskop, seperti yang sudah lama dilakukan oleh Warkop.
“Warkop jelas memberikan kontribusi besar bagi dunia komedi dan perfilman Tanah Air dari segi kuantitas. Hari ini, kami mencoba merefleksikan salah satu karyanya sebagai penghargaan atas penciptaan sinema komedi yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mampu mengkritisi,” kata Chief Creative Officer (CCO) IHIK3 Yasser Fikry, di Blog Indo Pulsa, Jumat ( 31/3/2023).
Sejak menerobos Radio Prambors pada tahun 1974, Warkop dikenal luas sebagai kelompok komedian humor lisan yang tertarik dengan situasi sosial saat itu.
Meski fitur ini kerap menjadi ‘batu sandungan’ dalam beberapa penampilan panggung mereka, namun hal tersebut tidak mematahkan kepedulian Warkop terhadap keadaan rasnya.
Ketika pertama kali terjun ke industri film, kritik sosial seakan menjadi bumbu wajib yang selalu disertakan dalam dialog yang mereka bangun.
Acara Refleksi Film Komedi Legenda sendiri terdiri dari tiga babak. Pertama, mulai pukul 13.30 WIB, penonton yang hadir akan diajak menonton film monumental Warkop yang dirilis tahun 1980, Ge-Er (Gede Rasa).
“Film ini sengaja dipilih tim karena menunjukkan kepiawaian Warkop memadukan humor dengan kritik sosial,” jelasnya.
Acara dilanjutkan dengan acara Legend Award, sebuah penghargaan kepada para legenda perfilman Indonesia yang diterima oleh para penerus profesi.
Legenda perfilman Indonesia yang terpilih tahun ini oleh Sinematek Indonesia adalah Asrul Sani (sutradara dan penulis Angkatan ’45); Misbach Yusa Biran (sutradara, penulis skenario, dan pelopor dokumentasi film Indonesia); dan Wim Umboh (sutradara berpengalaman penuh prestasi).
Sedangkan IHIK3 sendiri merupakan lembaga kajian humor berdasarkan pengalaman dan penelitian. Sejak tahun 2016, IHIK3 memperjuangkan bahwa humor adalah hal yang serius dan lebih dari sekadar hiburan, tetapi juga dapat digunakan untuk meningkatkan ketahanan, kreativitas, hingga pemikiran kritis.
Sehari-hari, lembaga ini dimotori oleh Novrita Widiyastuti (CEO), Yasser Fikry (CCO), Nia Nuraini (project officer), dan Ulwan Fakhri (peneliti).
Komitmen IHIK3 terhadap dunia humor diwujudkan melalui Humor Study Library, sebuah perpustakaan yang memuat lebih dari 2.000 karya sastra tentang humor, mulai dari buku, majalah hingga DVD yang mayoritas berasal dari luar negeri.
Selain itu, IHIK3 juga rutin menerbitkan buku-buku lucu dan hasil penelitian, antara lain Soekarno dalam Kartun: Mitos dan Kontramitos karya Wagiono Sunarto (2019), Jurnal Humor Adil & Beradab edisi Prisma, bekerjasama dengan LP3ES (2019), kumpulan tulisan-tulisan karya Filsuf humor Indonesia, Arwah Setiawan, Serious Humor (2020), Anatomy of Indonesian Humor karya Darminto M. Sudarmo (2020), dan Humor at Work: Happy Work, Successful Effort (2022).
Film komedi Warkop menjadi refleksi tentang kualitas humornya yang tetap khas dan menghibur, meski telah berusia belasan tahun. Dalam perayaan Hari Film Nasional 2023, mari kita sambut karya-karya film Indonesia dengan semangat yang sama seperti Warkop semasa jayanya. Dapatkan pengalaman nonton film yang seru dan terpercaya dengan Indopulsa. Kunjungi https://www.indopulsa.co.id sekarang juga!
