Regulator di Jepang dan Singapura bekerja sama untuk mengeksplorasi tokenisasi aset digital, lebih banyak lagi

Halo para pembaca yang budiman,

Selamat datang di artikel kami yang kali ini akan membahas tentang kolaborasi yang menarik antara regulator di Jepang dan Singapura dalam upaya mereka untuk mengeksplorasi tokenisasi aset digital. Seperti yang kita ketahui, teknologi blockchain dan aset digital semakin populer di masa kini, dan kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam menciptakan ekosistem yang aman dan inovatif bagi para pelaku industri di kedua negara tersebut.

Jepang dan Singapura telah lama dikenal sebagai pusat keuangan yang maju dan inovatif di Asia. Dengan adanya kerja sama ini, kedua regulator berharap dapat saling belajar dan berbagi pengalaman tentang pengaturan dan pengawasan aset digital. Melalui kerjasama ini, diharapkan akan tercipta regulasi yang efektif dan memadai untuk memastikan keamanan, transparansi, dan integritas dalam penggunaan aset digital.

Tokenisasi aset digital sendiri merupakan konsep yang revolusioner, di mana aset tradisional seperti saham, obligasi, dan properti dapat diwujudkan dalam bentuk token digital yang dapat diperdagangkan dengan mudah dan efisien. Dengan menggunakan teknologi blockchain, transaksi menjadi lebih cepat, transparan, dan aman.

Melalui artikel ini, kami akan mengulas lebih dalam tentang langkah-langkah konkret yang diambil oleh regulator di Jepang dan Singapura dalam menjajaki potensi tokenisasi aset digital. Kami akan membahas peran masing-masing regulator, tantangan yang dihadapi, serta manfaat yang dapat diperoleh dari implementasi tokenisasi aset digital.

Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengetahui lebih banyak tentang kolaborasi menarik ini. Bacalah artikel ini sampai selesai dan temukan bagaimana regulator di Jepang dan Singapura bekerja sama untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah dalam industri aset digital.

Selamat membaca!

Regulator di Jepang dan Singapura bekerja sama untuk mengeksplorasi tokenisasi aset digital, lebih banyak lagi

Otoritas Jasa Keuangan (FSA) Jepang dan Otoritas Moneter Singapura (MAS) telah bergabung dalam Project Guardian, yang bertujuan untuk mengeksplorasi aplikasi potensial teknologi digital, khususnya tokenisasi aset.

Proyek ini berusaha untuk melakukan percobaan percontohan untuk menilai kelayakan aplikasi ini sambil hati-hati mengelola risiko terkait dengan stabilitas dan integritas keuangan.

Project Guardian ada di sini

Beberapa sektor dalam industri telah memulai proyek percontohan sebagai bagian dari upaya kolaboratif ini. Ini termasuk pendapatan tetap, valuta asing, serta manajemen aset dan kekayaan.

Dengan melibatkan praktisi industri dan pembuat kebijakan, Project Guardian bertujuan untuk menyelidiki berbagai kasus penggunaan di berbagai kelas aset, sehingga memperkaya pemahaman kolektif tentang jaringan aset digital.

Dalam siaran pers 26 Juni, Leong Sing Chiong, Wakil Direktur Pelaksana di Otoritas Moneter Singapura (MAS), menyatakan antusiasme untuk partisipasi Badan Jasa Keuangan (FSA) dalam Project Guardian, sementara juga menekankan pentingnya kolaborasi publik-swasta dengan FSA, membayangkannya sebagai sarana untuk mendukung upaya global dalam memelihara ekosistem aset digital yang bertanggung jawab.

Menurut situs web MAS, tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk mendapatkan wawasan berharga dari pilot industri, menilai dampak transformatif jangka panjang, dan memastikan pengembangan yang aman dari lanskap yang berkembang pesat ini.

Dengan melakukan eksperimen dan penelitian industri yang luas, proyek ini bertujuan untuk menetapkan pedoman kebijakan dan kerangka kerja yang akan memberikan arahan yang jelas dan mempromosikan praktik yang bertanggung jawab dalam industri.

Selain itu, aspek penting dari upaya ini melibatkan penentuan model tata kelola atau kerangka kerja akuntabilitas yang dapat diterima, yang akan membantu mengatur sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang berkembang pesat.

Contoh berharga untuk dipertimbangkan

Sebuah studi pemerintah yang dilakukan oleh kantor penelitian di Dewan Legislatif Hong Kong telah merekomendasikan bahwa kota tersebut harus melihat ke negara-negara seperti Jepang dan Singapura sebagai panutan dalam kemajuan dan adopsi teknologi web3 dan cryptocurrency.

Studi ini menekankan perlunya Hong Kong untuk belajar dari pengalaman para pengadopsi awal ini untuk memandu upaya pengembangannya sendiri, menyoroti kekhawatiran bahwa Hong Kong tertinggal dari rekan-rekannya di Asia Timur dan Teluk dalam hal kemajuan web3.

Meskipun kedua contoh tersebut dianggap patut dicontoh, pengumuman kemitraan mereka mungkin memiliki potensi untuk memacu pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia.

Terima kasih kepada pembaca yang telah menyelesaikan artikel ini. Keputusan regulator di Jepang dan Singapura untuk bekerja sama dalam eksplorasi tokenisasi aset digital menunjukkan komitmen mereka untuk mengembangkan teknologi yang inovatif dan potensial di masa depan. Kami berharap kolaborasi ini akan membawa kemajuan yang signifikan dalam dunia keuangan dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. Sampai jumpa di update artikel menarik lainnya!

indopulsa logo

Aplikasi jual pulsa & kuota paling murah, voucher game, emoney / uang elektronik, token listrik, voucher internet, tv dan bayar tagihan online paling lengkap di Indonesia dengan sistem satu saldo deposit untuk semua layanan.

Contact

PT. KIOS PULSA INDONESIA

Nguntoronadi RT25 RW01, Kec. Nguntoronadi Kab. Magetan, Jawa Timur 63383