Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$400,1 Miliar, Apa Penyebabnya?

Utang luar negeri Indonesia menurun menjadi US$400,1 miliar, mengalami penurunan sebesar 1,1% pada akhir September 2020. Penurunan ini disebabkan oleh pengembalian utang dan penguatan nilai tukar rupiah. Namun, pemerintah tetap harus berhati-hati dalam pengelolaan utang agar tidak terjebak dalam hutang yang berat.

IndoPulsa.Co.id – Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$400,1 Miliar, Apa Penyebabnya?

Blog Indo Pulsa – Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Februari 2023 mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Pada akhir Februari 2023, ULN Indonesia tercatat sebesar US$400,1 miliar, turun dari ULN Januari 2023 sebesar US$404,6 miliar.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan perkembangan ini disebabkan oleh turunnya utang luar negeri sektor publik (pemerintah dan bank sentral) dan swasta.

“Secara tahunan, ULN pada Februari 2023 terkontraksi 3,7% yoy, lebih dalam dari kontraksi 2,0% yoy pada bulan sebelumnya,” jelas Erwin dalam keterangan resmi, Jumat, 14 April 2023.

Sementara itu, ULN pemerintah mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Posisi ULN pemerintah pada Februari 2023 tercatat sebesar US$192,3 miliar, lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar US$194,3 miliar. Secara tahunan, ULN pemerintah mengalami kontraksi pertumbuhan yang lebih dalam, dari 2,5% yoy pada Januari 2023 menjadi 4,4% yoy pada Februari 2023.

“Perkembangan ini didorong oleh pergeseran penempatan dana investor nonresiden di Surat Berharga Negara (SBN) dalam negeri seiring tingginya ketidakpastian pasar keuangan global,” katanya.

Selain itu, pemerintah tetap berkomitmen menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban membayar pokok dan bunga utang tepat waktu, serta mengelola utang luar negeri secara hati-hati, andal, dan bertanggung jawab.

Sebagai salah satu komponen instrumen pembiayaan APBN, penggunaan ULN terus diarahkan untuk fokus mendukung upaya Pemerintah dalam pembiayaan sektor-sektor produktif dan belanja prioritas, khususnya untuk mendukung dan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia agar tetap kuat di tengah ketidakpastian. dari situasi ekonomi global.

Dukungan tersebut meliputi antara lain sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 24,0% dari total utang luar negeri pemerintah, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 17,8%, jasa pendidikan 16,7%, konstruksi 14,2%, serta sektor keuangan dan jasa asuransi 10,4 %.

“Utang luar negeri pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan porsi 99,9% dari total ULN pemerintah,” ujar Erwin.

Selain itu, ULN swasta juga turun dibandingkan bulan sebelumnya. Posisi ULN swasta pada Februari 2023 sebesar US$198,6 miliar, turun dari posisi bulan sebelumnya sebesar US$201,0 miliar. Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan yang lebih dalam, dari 1,7% yoy pada Januari 2023 menjadi 3,4% yoy pada Februari 2023.

“Perkembangan ini karena kontraksi pertumbuhan ULN lembaga keuangan (korporasi keuangan) dan non-perusahaan keuangan masing-masing sebesar 6,2% yoy dan 2,7% yoy,” tambahnya.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor jasa keuangan dan asuransi, industri pengolahan, pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin, serta pertambangan dan penggalian dengan pangsa 78,2% dari total utang luar negeri swasta. ULN swasta juga masih didominasi oleh ULN jangka panjang dengan porsi 75,4% dari total ULN swasta.

Struktur ULN Indonesia tetap sehat didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. ULN Indonesia tetap terkendali pada Februari 2023, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang terjaga di kisaran 29,9%, sedikit lebih rendah dibandingkan rasio bulan sebelumnya sebesar 30,3%.

Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat yang ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang masih didominasi oleh ULN jangka panjang dengan porsi 87,6% dari total ULN.

Dalam rangka menjaga struktur ULN yang sehat, BI dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN yang didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

“Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam mendukung pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan perekonomian negara, dengan meminimalkan risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi,” pungkas Erwin.

Dalam kabar yang menggembirakan, utang luar negeri Indonesia turun menjadi US$400,1 miliar. Hal ini disebabkan oleh berbagai upaya pemerintah dalam pengendalian utang serta meningkatkan penerimaan negara. Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk menjaga stabilitas ekonomi. Untuk informasi lebih lanjut tentang kebijakan ekonomi, kunjungi https://www.indopulsa.co.id.

indopulsa logo

Aplikasi jual pulsa & kuota paling murah, voucher game, emoney / uang elektronik, token listrik, voucher internet, tv dan bayar tagihan online paling lengkap di Indonesia dengan sistem satu saldo deposit untuk semua layanan.

Contact

PT. KIOS PULSA INDONESIA

Nguntoronadi RT25 RW01, Kec. Nguntoronadi Kab. Magetan, Jawa Timur 63383