“Wajib Tahu! Alasan Mengapa Bank Tradisional Masih Lebih Dipilih oleh Masyarakat Ketimbang Bank Digital”

Meskipun bank digital semakin populer, tetapi masih banyak masyarakat yang lebih memilih bank tradisional. Hal ini dikarenakan adanya kepercayaan dan rasa keamanan lebih pada bank tradisional. Selain itu, layanan yang dimiliki oleh bank tradisional juga lebih lengkap dan dapat diakses dengan mudah di berbagai wilayah. Meskipun begitu, bank digital terus berusaha untuk meningkatkan layanan dan memberikan keamanan yang lebih baik untuk menarik minat masyarakat.

IndoPulsa.Co.id – Inilah mengapa masyarakat masih memilih bank tradisional dibandingkan bank digital

Blog Indo Pulsa – Peneliti Ekonomi Digital Indef, Nailul Huda menyatakan bahwa keuangan digital adalah sebuah kebutuhan. Di sisi lain, meskipun perbankan digital sangat disukai karena tersedianya layanan 24/7 dan proses yang sepenuhnya digital, masih banyak masyarakat yang memilih bank tradisional untuk bertransaksi.

Ia menjelaskan, Kajian Literasi dan Inklusi Keuangan Nasional 2022 oleh OJK menunjukkan tingkat inklusi keuangan di Indonesia sudah mencapai 85,10%. Namun, indeks literasi keuangan masih berada di angka 49,68%.

“Artinya banyak orang yang memiliki rekening bank, tetapi tidak memahami produk keuangan. Ini bisa berbahaya karena rentan terhadap penipuan. Kerja sama dari berbagai pihak diperlukan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat untuk mengurangi risiko ini,” kata Huda dalam acara Indonesia Visa Contactless Talk, Senin 19 Juni 2023.

Baca juga: 3 Faktor Penghalang Penggunaan Contactless Payments di RI

Berdasarkan survei CPAS (Consumer Payment Attitudes Study) Visa 2022, ditemukan bahwa bank tradisional masih menjadi pilihan terdepan sebagai bank utama untuk alasan keamanan dan penilaian kredit, antara lain, 46% takut akun mereka akan diretas, 39% takut akan terjadi transaksi yang tidak sah, atau penipuan, dan 35% khawatir tentang jaringan yang tidak stabil.

Sementara itu, alasan populer memilih bank tradisional sebagai bank utama mereka antara lain, penilaian kredit 24% menggunakan data keuangan alternatif, 23% merasa uang mereka aman di bank tradisional, dan 21% merasa mendapatkan layanan pelanggan yang baik, dan pinjaman dapat diproses dan didistribusikan lebih cepat.

Untuk itu, penting untuk meningkatkan tingkat literasi masyarakat, baik literasi keuangan maupun digital, khususnya hal-hal yang berkaitan dengan keamanan data, guna mengurangi risiko dalam menggunakan layanan perbankan digital.

Baca juga: Minat Masyarakat Beralih ke Perbankan Digital Terus Meningkat, Ini Buktinya

Head of Products & Solutions Pt Visa Worldwide Indonesia, Dessy Masri menambahkan, Visa sebagai pemimpin global dalam teknologi pembayaran selalu berinovasi untuk menciptakan ekosistem pembayaran yang terhubung, andal, aman, cepat, dan mudah bagi pengguna. visa bekerja dengan pihak terkait termasuk regulator dan pelaku industri.

“Saat ini di Indonesia, contactless payment visa masih berbasis kartu fisik, tapi tidak perlu berpindah tangan ke kasir karena tinggal tap saja, jadi lebih bersih. di negara maju, mereka beralih menggunakan perangkat yang mereka miliki, seperti ponsel atau jam tangan pintar, yang dapat disinkronkan menggunakan tokenisasi. Dengan teknologi ini, nomor kartu kami hanya ada di balik layar, dan untuk meningkatkan keamanan, nomor kartu ini tidak perlu lagi beredar di ekosistem,” jelas Dessy.

Meskipun bank digital semakin populer, tetapi masih ada beberapa alasan mengapa masyarakat lebih memilih bank tradisional. Salah satunya adalah kepercayaan yang lebih tinggi terhadap bank konvensional. Namun, dengan kemajuan teknologi dan keamanan yang semakin baik, bank digital seperti Indopulsa semakin menarik untuk dipertimbangkan. Kunjungi https://www.indopulsa.co.id untuk informasi lebih lanjut.