...

Apa itu Stoicisme? Definisi, Manfaat & Filosofi Kehidupan

Stoicisme adalah sebuah filosofi kehidupan yang berasal dari Yunani kuno. Di dalamnya terdapat filosofi pembelajaran tentang bagaimana menghadapi segala situasi dalam kehidupan dengan sikap yang tenang dan positif. Filosofi ini memiliki manfaat untuk membantu seseorang mengatasi masalah emosional dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Prinsip dasar Stoicisme adalah bahwa manusia hanya dapat mengendalikan tindakannya sendiri, bukan lingkungan atau orang lain.

IndoPulsa.Co.id – Apa itu Stoicisme? Definisi, Manfaat & Filosofi Kehidupan

Stoicisme adalah filsafat Yunani kuno yang lahir di Athena pada abad ke-3 SM. Namun, meski sudah berusia ratusan tahun, filosofi ini masih bisa diterapkan hingga saat ini. Karena falsafah ini merupakan landasan yang menekankan kearifan, logika, dan etika untuk mencapai kebahagiaan dan kearifan dalam hidup.

Makna produktifitas, kinerja dan prestasi seseorang sering dikaitkan dengan era ini dan menimbulkan banyak kontradiksi dengan perspektif bahagia, cukup dan bersyukur. Karena itu, banyak muncul sikap tabah. Filsafat tabah juga dikenal sebagai salah satu filosofi kehidupan paling populer di dunia dan telah memengaruhi banyak orang, termasuk bapak pendiri Amerika, George Washington. Lalu bagaimana menerapkan Stoicisme dalam kehidupan kita?

Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang pengertian dan prinsip Stoicisme, serta bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Apa itu Stoicisme?

Stoicisme adalah filosofi Yunani kuno yang mengajarkan bagaimana kita bisa hidup bahagia dan damai dalam situasi apa pun, baik dalam situasi yang menyenangkan atau tidak menyenangkan. Ketabahan akan mengajari Anda pentingnya mengendalikan emosi kita dan berfokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan.

Perlu Anda ketahui juga bahwa dalam stoicism, ada tiga prinsip dasar yang harus dianut, yaitu logika, etika, dan fisika. Logika membantu kita memahami cara berpikir dengan benar dan rasional. Etika membantu kita memahami bagaimana menjalani kehidupan yang baik dan bermartabat. Sedangkan fisika membantu kita memahami bagaimana kita berhubungan dengan alam semesta.

Lalu apa fungsi stoicism dalam kehidupan kita sehari-hari? Secara praktis, sikap tabah sangat relevan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam menghadapi situasi sulit yang membutuhkan kekuatan mental yang kuat. Dengan mengadopsi sikap tabah, kita bisa belajar mengendalikan emosi kita, menerima kenyataan apa adanya, dan fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan.

Sejarah Stoicisme

Stoicisme adalah gerakan filosofis yang berasal dari Yunani kuno pada abad ke-3 SM. Sekolah ini didirikan oleh seorang filsuf bernama Zeno of Citium. Zeno adalah saudagar kaya yang memiliki segalanya, namun ia tidak puas dengan kehidupannya saat ini. Suatu hari, Zeno mengalami kecelakaan saat kapal yang ditumpanginya tenggelam di laut. Dia kehilangan segalanya, termasuk hartanya.

Dalam keadaan sedih dan putus asa, Zeno bertemu dengan seorang filsuf tua yang mengajarkan ajaran Stoicisme. Filsuf tua itu mengatakan kepadanya bahwa kebahagiaan sejati dapat ditemukan melalui akal dan moral yang baik, bukan melalui kekayaan atau kemewahan.

Zeno jatuh cinta dengan Stoicisme dan mulai mempelajarinya. Dia belajar pentingnya mengendalikan emosinya, menerima kenyataan apa adanya, dan memusatkan perhatian pada hal-hal yang dapat dia kendalikan. Zeno menemukan bahwa ajaran ketekunan membantunya menjadi lebih kuat dan sabar dalam menghadapi tantangan hidup.

Segera setelah itu, Zeno memutuskan untuk menjadi filsuf yang teguh dan membagikan ajarannya kepada orang lain. Ia mendirikan sekolah filsafat di Athena dan menjadi tokoh penting dalam perkembangan ketabahan. Beberapa muridnya yang terkenal, seperti Cleanthes dan Chrysippus, mengembangkan Stoicisme lebih lanjut dan menjadikannya salah satu aliran filosofis paling berpengaruh pada masanya.

Selama berabad-abad, Stoicisme tetap menjadi aliran filsafat yang relevan dan dipraktikkan secara luas di seluruh dunia. Filsuf Romawi seperti Seneca, Epictetus, dan Marcus Aurelius adalah beberapa tokoh penting yang mempraktekkan stoicism dalam kehidupan sehari-hari. Nyatanya, ajaran Stoicisme masih menjadi sumber inspirasi banyak orang di era modern ini.

Apa yang diajarkan Stoicisme?

Stoicisme adalah aliran filsafat kuno yang menawarkan pandangan hidup yang positif dan bermakna. Ajaran Stoicisme dapat menjadi pedoman hidup yang bermanfaat, terutama bagi kaum muda yang ingin mencapai kebahagiaan dan kesuksesan sejati dalam hidup. Berikut 7 ajaran stoisisme yang bisa diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

  1. Kontrol diri

Ketabahan mengajarkan pentingnya pengendalian dan pengekangan emosi. Dalam kehidupan modern, kita sering menghadapi situasi yang membuat kita stres atau marah. Misalnya, kita mungkin merasa kesal saat terjebak kemacetan atau saat atasan kita terlalu banyak bekerja. Dalam situasi seperti itu, penting untuk mengendalikan emosi kita dan tidak terbawa suasana. Kita bisa melatih diri untuk bersikap tenang dan membuat keputusan yang bijak.

  1. Terima kenyataan

Kita harus menerima kenyataan apa adanya dan tidak selalu meratapi nasib. Kita sering menghadapi kegagalan atau kekecewaan dalam hidup, seperti gagal ujian atau kehilangan pekerjaan. Dalam situasi seperti itu, kita harus bisa menerima kenyataan dan tidak terus berputar dalam lingkaran kekhawatiran dan penyesalan.

  1. Fokus pada yang bisa dikelola

Fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan. Kita tidak bisa mengendalikan segala sesuatu dalam hidup, seperti cuaca atau perilaku orang lain. Kita hanya bisa mengendalikan diri kita sendiri dan tindakan yang kita ambil. Oleh karena itu, penting untuk berfokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, seperti sikap dan tindakan kita.

  1. Hidup sederhana

Kebahagiaan sejati tidak bergantung pada harta atau harta benda. Kita sering tergoda untuk membeli barang-barang yang boros atau berlebihan, padahal barang-barang tersebut tidak akan membuat kita bahagia dalam jangka panjang. Sebaliknya, hidup sederhana dan berfokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup, seperti hubungan dan kebahagiaan spiritual, akan menuntun pada kebahagiaan sejati.

  1. Memiliki hubungan yang baik dengan orang lain

Ketabahan mengajarkan pentingnya memperlakukan orang lain dengan baik dan menciptakan hubungan yang positif dengan mereka. Kita sering tergoda untuk menghindari konflik atau memperlakukan orang lain dengan kasar. Namun, memperlakukan orang lain dengan baik dan memiliki hubungan yang positif akan menghasilkan kebahagiaan yang lebih besar dalam hidup.

  1. Mengambil tindakan

Impian dan cita-cita kita tidak akan terwujud jika kita hanya berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa. Kita harus bergerak maju dan mengambil tindakan untuk mencapai tujuan kita. Tindakan ini dapat berupa merencanakan langkah-langkah kecil untuk mencapai tujuan jangka panjang atau mengambil tindakan langsung untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

  1. Hargai waktu yang kita miliki

Stoicisme mengajarkan pentingnya menghargai waktu yang Anda miliki dan tidak membuang waktu untuk hal-hal yang tidak produktif. Kita sering merasa tergoda untuk menghabiskan waktu menonton acara televisi sampah atau berselancar di internet tanpa alasan yang jelas. Dalam situasi ini, kita harus menggunakan waktu yang tersedia untuk melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti membaca buku atau mengembangkan keterampilan baru.

5 Keunggulan Stokis di Era Digital

“Manusia menaklukkan dunia dengan menaklukkan dirinya sendiri.” Itulah salah satu esensi Stoicisme, sebuah filosofi yang diperkenalkan oleh Zeno dari Citium dan masih relevan hingga saat ini, bahkan di era digital ini. Berikut 5 manfaat Stoicisme di era digital ini, berdasarkan ajaran Zeno dari Citium:

  1. Membantu mengatasi kecemasan dan stres

Ketabahan mengajarkan kita untuk tidak terlalu memikirkan hal-hal di luar kendali kita dan fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan. Ini akan membantu kita mengatasi kecemasan dan stres, seperti yang dikatakan Zeno, “Kecemasan bukan karena apa yang terjadi, tetapi karena cara kita bereaksi terhadapnya.”

  1. Membantu mengembangkan sikap positif

Stoicisme mengajarkan kita untuk menghargai hal-hal sederhana dan hidup sesuai dengan alam semesta. Di era digital yang penuh dengan tuntutan dan keinginan akan kekayaan dan kekuasaan, sikap ini akan membantu kita untuk lebih puas dan mensyukuri apa yang kita miliki.

  1. Mengatasi ketidakpastian

Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup adalah bagian dari takdir dan harus diterima dengan rasa puas. Ini akan membantu kita mengatasi ketidakpastian di era digital yang penuh dengan perubahan yang cepat dan tidak terduga.

  1. Mengembangkan etos kerja yang baik

Stoicisme mengajarkan pentingnya hidup sesuai dengan alam dan menjalani hidup dengan integritas dan kejujuran. Di era digital yang penuh persaingan dan keserakahan ini, sikap ini akan membantu kita membangun etika yang baik dan tidak tamak akan kekayaan dunia.

  1. Meningkatkan kualitas hubungan sosial

Tak hanya itu, ketekunan mengajarkan pentingnya menghargai orang lain dan menyikapi perbedaan dengan bijak. Di era sekarang yang penuh dengan perbedaan pendapat dan konflik, sikap ini akan membantu kita meningkatkan kualitas hubungan sosial dan menjalin hubungan yang lebih baik dengan orang lain, seperti yang dikatakan Zeno, “Ketulusan dan kesederhanaan hati akan membawa kedamaian bagi siapa saja yang memilikinya.”

Contoh Stoicisme dalam Kehidupan Sehari-hari

Seorang karyawan bernama Budi mengalami tekanan besar dari rekan kerja dan lingkungan kerja yang tidak sehat. Dia merasa tertekan dan cemas, bahkan setelah pulang kerja dia masih terus memikirkan dan merenungkan masalah pekerjaannya.

Lalu apa yang harus Budi lakukan? Ketabahan mengajarkan kita untuk memusatkan perhatian pada apa yang dapat kita kendalikan dan menerima apa yang berada di luar kendali kita. Dalam hal ini, Bob bisa memilih untuk fokus pada kualitas kerja dan berusaha tetap profesional meski situasinya tidak ideal. Dia mungkin juga memilih untuk menerima bahwa tidak semua orang di lingkungannya mungkin menyukainya, dan hal itu tidak perlu memengaruhi kepercayaannya pada dirinya sendiri.

Selain itu, Stoicisme juga mengajarkan pentingnya berkomunikasi dengan bijak dan mengatasi perbedaan pendapat. Budi dapat mencoba untuk berbicara dengan rekan-rekannya dan mencari solusi yang baik bersama-sama, tetapi jika tidak berhasil, ia harus menerima keadaan dan terus melakukan pekerjaannya dengan baik.

Di era yang penuh tekanan dan persaingan saat ini, Stoicisme memberikan solusi untuk menghadapi masalah dengan cara yang lebih sehat dan bijaksana. Dengan menerapkan sikap yang benar dan berfokus pada hal-hal yang terkendali, kita dapat mencapai kebahagiaan sejati dan hidup selaras dengan alam semesta. “Kita harus menghormati kekuatan alam dan hidup sesuai dengan keinginannya.” – Zeno dari Citium

Terapkan Prinsip Stoicisme dalam Keuangan Anda!

Ketabahan adalah filosofi kuno yang telah teruji oleh waktu dan sangat bermanfaat bagi para pemimpin bisnis yang ingin mencapai kesuksesan. Dengan mempelajari konsep Stoic seperti pengendalian diri, empati, dan kebijaksanaan, Anda dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang kuat dan menyeimbangkan emosi Anda dalam situasi stres terutama dalam membangun bisnis yang penuh tantangan dan tekanan.

Secara singkat, Stoicisme adalah sebuah filosofi kehidupan yang mengajarkan tentang pentingnya mengendalikan emosi dan bersikap rasional. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari menerapkan stoicisme, seperti membantu mengatasi stres, memperkuat keterampilan komunikasi, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi https://www.indopulsa.co.id.

indopulsa logo

Aplikasi jual pulsa & kuota paling murah, voucher game, emoney / uang elektronik, token listrik, voucher internet, tv dan bayar tagihan online paling lengkap di Indonesia dengan sistem satu saldo deposit untuk semua layanan.

Contact

PT. KIOS PULSA INDONESIA

Nguntoronadi RT25 RW01, Kec. Nguntoronadi Kab. Magetan, Jawa Timur 63383