AS dikejutkan dengan langkah Rusia yang membangun kapal selam pembawa torpedo nuklir. Keberadaan kapal selam ini dinilai mengancam keamanan Amerika, terutama di perairan Pasifik dan Atlantik. AS menuding Rusia seringkali mengambil langkah provokatif dan berbahaya dalam pengembangan senjata nuklirnya. Sebelumnya, AS juga mengkritik langkah Rusia yang membangun peluncur torpedo nuklir dengan kecepatan super cepat. Kedua negara sebaiknya menyelesaikan konflik ini secara damai dan mengutamakan keamanan dunia.
IndoPulsa.Co.id – AS Takut, Rusia Bangun Kapal Selam Pembawa Torpedo Nuklir
Blog Indo Pulsa – Rusia dikabarkan berencana membuat divisi khusus kapal selam yang akan membawa Poseidon atau sejenis torpedo bertenaga nuklir pada awal 2025 sebagai bagian dari armada pasifik negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin.
Di Reuters, Senin (3/4/2023), Rusia sendiri telah mengkonfirmasi telah membangun kelompok pertama torpedo Poseidon pada bulan Januari. Kemudian, pada akhir Maret, infrastruktur pantai kapal selam angkut Poseidon akan selesai di Semenanjung Kamchatka.
“Lokasi ini juga merupakan lokasi pangkalan kapal selam rudal balistik Armada Pasifik Rusia,” ujar seorang sumber di bidang pertahanan yang enggan disebutkan namanya.
Pikiran Anda, ada banyak informasi tentang Poseidon. Namun, sebagian besar pengamat militer menganggap Poseidon sebagai kombinasi torpedo dan drone yang dapat diluncurkan dari kapal selam nuklir.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa negaranya menempatkan senjata nuklir statis di negara tetangga Belarusia.
Belarus sendiri berbagi perbatasan panjang dengan Ukraina, dan dengan anggota NATO Polandia, Lituania dan Latvia.
Tentu saja, ini menandai pertama kalinya sejak 1990 Moskow akan menggunakan senjata semacam itu di luar negeri. Keputusan yang diambil Putin disebut tidak melanggar perjanjian non-proliferasi nuklir.
“Tidak ada yang aneh di sini, AS juga telah melakukan ini selama beberapa dekade. Mereka telah lama mengerahkan senjata nuklir taktis di wilayah sekutu mereka,” kata Putin dalam wawancara dengan televisi lokal yang dikutip Reuters, 27 Maret 2023.
Berbagai persiapan militer yang dibangun Presiden Putin membuat Presiden Amerika Joe Biden angkat bicara. Dia menjawab bahwa langkah ini berbahaya dan menimbulkan kekhawatiran di negara-negara kawasan.
“Ini percakapan yang berbahaya dan mengkhawatirkan,” kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih seperti dilansir AFP, Minggu (2/4/2023).
Namun sayang, ia enggan berbicara banyak. Meskipun demikian, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby bersikeras bahwa AS terus memantau pergerakan Rusia.
“Kami terus memantau masalah ini dengan cermat,” katanya.
AS secara terang-terangan menyatakan kekhawatirannya terhadap kapal selam pembawa torpedo nuklir yang diduga sedang dibangun oleh Rusia. Kapal selam tersebut diyakini akan menjadi ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas global. Meski begitu, keberanian Rusia dalam membangun armada pertahanan militer semakin terlihat. Dapatkan informasi teknologi terkini hanya di https://www.indopulsa.co.id.