Hai pembaca setia! Siapa yang tidak kenal dengan Bittrex, salah satu bursa kripto terbesar di dunia? Namun, sayangnya, kabar kurang menggembirakan datang dari Bittrex belakangan ini. Ya, Bittrex dilaporkan mengalami kesulitan keuangan dan meminjam bitcoin untuk memicu proses kebangkrutan. Apa yang sebenarnya terjadi? Temukan jawabannya dalam artikel ini! Jangan lewatkan informasi penting tentang dunia kripto yang bisa jadi berpengaruh pada investasi kamu. Yuk, simak sampai selesai!
Bittrex yang tertekan untuk meminjam bitcoin untuk memicu proses kebangkrutan
Pengadilan Kepailitan AS untuk Distrik Delaware telah memberi Bittrex crypto exchange lampu hijau untuk meminjam 250 BTC awal ($ 6,8 juta dengan harga saat ini) untuk mendorong proses kebangkrutannya. Bittrex mengajukan kebangkrutan di AS pada 8 Mei.
Setelah berhasil mengajukan kebangkrutan Bab 11 di AS awal pekan ini, pertukaran crypto Bittrex telah disetujui oleh Hakim Kepailitan AS Brendan Shannon untuk mendapatkan pinjaman bitcoin (BTC) dari perusahaan induknya, Aquila Holdings, untuk memulai proses kebangkrutannya.
Menurut sumber, pertukaran yang diperangi dapat meminjam 250 BTC awal (sekitar $ 6.8m). Itu bisa meminta izin untuk mendapatkan tambahan 450 BTC nanti pada bulan Juni.
Pengadilan kebangkrutan juga telah memberikan perlindungan privasi sementara pertukaran, yang memungkinkannya untuk menghapus informasi pribadi pelanggannya dari dokumen pengadilan. Sumber mengatakan Bittrex sejak itu berhenti menerima setoran dari pelanggan AS dan telah meminta mereka untuk menarik crypto mereka dari platformnya sebelum mengajukan kebangkrutan.
Pinjaman tersebut akan memudahkan Bittrx untuk sepenuhnya mengganti semua pelanggan AS dan menyelesaikan kebangkrutan Bab 11.
Kemacetan peraturan AS menghambat inovasi
Kurangnya kejelasan peraturan untuk crypto di AS membuat hidup cukup sulit bagi pelaku pasar.
Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) yang ditakuti mengirim Pemberitahuan Wells ke Bittrex bulan lalu, menuduh bahwa pertukaran gagal berada di bawah lingkupnya sebagai clearinghouse, broker-dealer, atau bisnis.
Pada saat itu, pertukaran mengutuk tindakan penegakan SC terhadapnya, dengan Oliver Lich, CO dari Bittrex Global, secara terbuka menyuarakan ketidaksenangannya atas kurangnya komunikasi pertukaran dengan pelaku pasar.
Tanpa solusi untuk peraturan gaya penegakan SEC yang kejam, bisnis crypto teratas di AS semakin mengamankan lisensi di luar negeri, Jika serangan peraturan berlanjut, tidak akan mengejutkan melihat sebagian besar bisnis inovatif ini meninggalkan negara itu.
Akhir kata, semoga kita semua dapat belajar dari kisah Bittrex yang mengalami kesulitan finansial akibat pinjaman bitcoin yang tidak terbayar. Terima kasih telah membaca artikel ini sampai selesai dan jangan lupa untuk tetap mengikuti update artikel menarik lainnya di sini. Sampai jumpa!