Indonesia bekerja sama dengan Singapura untuk membangun panel surya dengan nilai proyek mencapai Rp 770 triliun. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, Mahendra Siregar. Proyek ini diprakarsai oleh Pemerintah Indonesia dan Singapura, serta didukung oleh sejumlah investor.
Panel surya ini akan dibangun di enam pulau di Indonesia, yang akan menghasilkan listrik sebanyak 11.000 megawatt. Selain itu, proyek ini juga akan membantu pemerintah Indonesia untuk mewujudkan tujuan energi berkelanjutan di tahun 2050.
Dengan adanya proyek ini, diharapkan pemerintah dapat meningkatkan produksi listrik secara efisien, serta mengurangi dampak lingkungan akibat produksi listrik. Indonesia berharap dengan kerja sama ini akan dapat membangun kemandirian energi di masa depan.
IndoPulsa.Co.id – Dengan Nilai Mencapai Rp 770 Triliun, RI Gandeng Singapura Kembangkan Panel Surya
Blog Indo Pulsa – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah Indonesia akan bekerja sama dengan pemerintah Singapura dalam mengembangkan industri panel surya di Tanah Air. Kerja sama yang akan dituntaskan besok Kamis, 16 Maret 2023 itu diperkirakan bernilai Rp 770 triliun.
“Ya kalau nanti dibangun ekosistemnya sekitar US$ 50 miliar atau setara Rp. 770 triliun, mengacu pada nilai tukar saat ini,” kata Luhut usai menghadiri “DBS Asian Insights Forum 2023” di The St. Regis Blog Indo Pulsa, Rabu, 15 Maret 2023.
Luhut menegaskan penyelesaian proyek panel surya sebenarnya akan dilaksanakan di Indonesia. “Ya, kamu harus,” katanya. Sebelumnya, dia mengatakan pemerintah Indonesia menginginkan pengembangan industri panel surya dilakukan di dalam negeri.
“Kita ingin ini berakhir, jadi kita perlu membangun panel surya di sini. Industri, lalu baterai dan sebagainya. Nanti juga kita ekspor ke Singapura, jadi win-win,” jelasnya.
Luhut juga menjelaskan, kerja sama dengan Singapura juga bertujuan untuk mendukung Kawasan Industri Kalimantan Indonesia (KIPI) di Kalimantan Utara. Pasalnya, di kawasan ini baru saja diresmikan peletakan batu pertama pembangunan PLTA Mentarang dengan proyeksi kapasitas 1.375 Megawatt (MW).
Di kawasan itu juga akan dibangun pabrik petrokimia terbesar, pabrik besi baja, alumina elektronik, serta baterai listrik dan panel surya. “Kita harus end-to-end project, kita tidak hanya ingin mengekspor listrik ke Singapura, tapi juga memproduksi sendiri panel surya, baterai dan lain-lain. Ini harus end to end,” kata Luhut Steven Wijaya
Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan Singapura mengembangkan panel surya sebagai salah satu bentuk pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Proyek ini diperkirakan mencapai nilai hingga Rp 770 triliun. Kunjungi Indopulsa untuk lebih banyak informasi tentang proyek tersebut.