“Dengan Pola Kerja Baru, Sri Mulyani Klaim Kemenkeu Berhasil Menghemat Anggaran sebesar Rp 2,12 T”

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengklaim bahwa Kemenkeu berhasil menghemat anggaran sebesar Rp 2,12 T berkat implementasi pola kerja baru. Pola kerja tersebut mempercepat proses pengadaan barang dan jasa serta meminimalisir pemborosan anggaran. Sri Mulyani berharap keberhasilan ini bisa menjadi contoh bagi kementerian/lembaga lainnya untuk menerapkan pola kerja yang efektif dan efisien.

IndoPulsa.Co.id – Berkat Pola Kerja Baru, Sri Mulyani Klaim Kemenkeu Hemat Anggaran Rp 2,12 T

Blog Indo Pulsa – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berhasil melakukan efisiensi anggaran hingga Rp 2,12 triliun melalui pola kerja baru selama tahun anggaran 2020 – 2023.

“Dengan berbagai langkah organisasi dan perbaikan birokrasi, kami mampu melakukan efisiensi anggaran hingga Rp2,12 triliun melalui pola kerja baru. Ini dimulai dari pengendalian pengeluaran,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin 12 Juni 2023.

Sedangkan secara rinci efisiensi diimplementasikan melalui 11 kebijakan. Pertama, pengendalian biaya birokrasi yang diperkirakan dapat menghemat Rp 534,42 miliar. Kedua, pembayaran beban pegawai secara terpusat berdampak pada pengurangan anggaran untuk pengelolaan gaji dan optimalisasi SDM sebesar Rp9,46 miliar.

Baca juga: Kemenkeu Butuh Rp 2,48 Triliun Untuk Kelola Penerimaan Negara

Ketiga, penerapan ruang kerja masa depan (RKMD) berdampak pada penurunan alokasi sewa kantor sebesar Rp14,35 miliar. Keempat, konsolidasi pengadaan laptop melalui e-katalog LKPP dan kebijakan TKDN sebesar Rp140,83 miliar.

Kelima, digitalisasi proses bisnis yang berdampak pada pengurangan biaya pencetakan dokumen sebesar Rp92,85 miliar. Keenam, pengadaan alat kolaborasi terpusat dengan kontribusi efisiensi Rp 290 miliar.

Ketujuh, kebijakan pertumbuhan negatif mengurangi jumlah pegawai sebanyak 3.586 orang atau 4,35% dari 82.468 menjadi 78.882 yang melakukan efisiensi sebesar Rp902,69 miliar. Kedelapan, optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana sebesar Rp 35,27 miliar.

“Kami juga terus menjalin kerjasama antar unit dan kebijakan karyawan yang bersifat negatif, penggunaan infrastruktur yang semakin optimal dan dapat di-share bersama. Jadi tidak ada lagi ruang pertemuan di kavling untuk sutradara atau direktur utama, tapi bisa dibagi, semua ini lebih memberikan kebersamaan yang inklusif, tapi juga efisiensi,” jelasnya.

Baca juga: Survei BI: Tingkat Keyakinan Konsumen Meningkat

Kesembilan, prioritas pembentukan tim yang berdampak pada efisiensi honorarium tim hingga Rp 15,35 miliar. Kesepuluh, optimalisasi anggaran untuk penanganan pandemi Rp 84,19 miliar. Terakhir, standarisasi dan penyusunan seminar kit terpilih yang mampu menekan anggaran sebesar Rp4,44 miliar.

Dengan implementasi pola kerja baru, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengklaim telah menghemat anggaran sebesar Rp 2,12 triliun. Hal ini membuktikan bahwa efisiensi birokrasi dapat memberikan manfaat ekonomi yang besar. Implementasi teknologi yang tepat seperti Indopulsa dapat menjadi solusi untuk mengoptimalkan efisiensi kerja. Kunjungi https://www.indopulsa.co.id untuk informasi lebih lanjut.

indopulsa logo

Aplikasi jual pulsa & kuota paling murah, voucher game, emoney / uang elektronik, token listrik, voucher internet, tv dan bayar tagihan online paling lengkap di Indonesia dengan sistem satu saldo deposit untuk semua layanan.

Contact

PT. KIOS PULSA INDONESIA

Nguntoronadi RT25 RW01, Kec. Nguntoronadi Kab. Magetan, Jawa Timur 63383