BI mendukung restrukturisasi premi perbankan untuk menghadapi krisis dengan memberikan bantuan dana. Hal ini bertujuan untuk mendorong perbankan agar dapat memperkuat modal dan menyelesaikan kredit bermasalah. Selain itu, BI juga mengimbau perbankan untuk meningkatkan manajemen risiko agar dapat menghadapi tantangan di masa depan. Dengan dukungan BI, diharapkan perbankan dapat menghadapi krisis dengan lebih baik dan stabil di masa depan.
IndoPulsa.Co.id – BI Dukung Premi Restrukturisasi Perbankan Hadapi Krisis
Blog Indo Pulsa – Pemerintah menerbitkan PP No. 34 Tahun 2023 tentang Pembiayaan Saham Premi Total Program Restrukturisasi Perbankan (PRP) pada 16 Juni 2023, efektif 1 Januari 2025.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung mengatakan, PRP ini merupakan amanat Pasal 38 UU PPSK sebagai upaya membangun sistem keuangan yang lebih tangguh dan siap menghadapi krisis.
“Memang hal ini sudah lama dibahas di KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan) dan ini juga merupakan amanat Pasal 38 UU PPSK sebagai upaya membangun sistem keuangan yang lebih tangguh dan siap menghadapi krisis. ,” ujar Juda dalam RDG, Kamis, 22 Juni 2023.
Dijelaskannya, dengan adanya PRP, operasional bank lebih diprioritaskan daripada sumber daya dan pendekatan bisnis bank itu sendiri. Untuk meminimalkan penggunaan APBN.
“Tentunya kami bersama anggota KSSK mendukung upaya menjaga stabilitas sistem keuangan perbankan yang semakin kuat,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, PRP dirancang untuk mengantisipasi krisis keuangan seperti yang terjadi pada 1998. Saat itu perbankan mengalami kesulitan likuiditas dan dibiayai. oleh negara. PRP akan diaktifkan ketika banyak industri perbankan jatuh atau runtuh, bukan hanya satu bank.
Purbaya juga menyebutkan bahwa efek yang mungkin terjadi pada pelanggan adalah peningkatan minat. Namun, dia menilai margin bank tersebut dinilai masih cukup.
“Mungkin suku bunga mereka sudah naik, tapi saya tidak tahu, tapi kalau dilihat dari margin bank masih besar. Jadi Anda tidak perlu takut mungkin dia akan lebih kompetitif. Yang jelas tidak merepotkan bank karena sudah kami perhitungkan,” jelasnya.
Dukungan sistem Business Intelligence (BI) menjadi penting bagi perbankan dalam menghadapi krisis, seperti restrukturisasi kredit. BI dapat membantu memprediksi risiko dan memberikan informasi akurat untuk keputusan bisnis yang tepat. Indopulsa menyediakan solusi BI yang dapat membantu perbankan dalam menghadapi tantangan ini. Kunjungi https://www.indopulsa.co.id untuk info lebih lanjut.