“Mengejutkan! Jumlah ACA Menurun Drastis, Simak Alasan Terbaru yang Diungkap oleh LPS!”

Jumlah nasabah Asuransi Jiwa di Indonesia mengalami penurunan. Hal ini dikemukakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Alasannya, karena pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat lebih memilih untuk menghemat uang daripada membeli asuransi. LPS pun mengimbau agar masyarakat tetap mempertimbangkan pentingnya memiliki asuransi jiwa untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko keuangan yang tidak diinginkan.

IndoPulsa.Co.id – Jumlah ACA menyusut, LPS mengungkap alasannya

Blog Indo Pulsa – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat penurunan jumlah Bank Ekonomi Rakyat (BPR) dan Bank Ekonomi Rakyat Syariah (BPRS). Pada tahun 2023 terdapat 1.584 ACA/BPRS, turun dari tahun 2022 sebanyak 1.608 ACA/BPRS.

Direktur Eksekutif Inspektorat Pengawasan dan Statistik LPS Priyanto Budi Nugroho mengatakan, salah satu faktor penurunan jumlah tersebut terkait dengan kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Dari 1.584 ACA/BPRS, ada yang tidak bisa bertahan karena faktor sumber daya manusia (SDM),” ujarnya dalam seminar bertema ‘Sinergi Bank Umum dan ACA dalam Digitalisasi Layanan Perbankan’ di Blog Indo Pulsa, Jumat, 23 Juni 2023.

Beliau menekankan pentingnya integritas dan efisiensi dari pemilik ACA/BPRS, manajemen hingga tim pengawas yang perlu diberdayakan dalam peningkatan jumlah tersebut.

“Tentu ini menjadi pekerjaan rumah kita termasuk Dewan Jasa Keuangan (OJK), LPS, Perbarindo hingga ACA sendiri,” jelasnya.

Berdasarkan data Statistik Perbankan OJK, penurunan paling banyak terjadi pada BPR/BPRS dengan aset antara Rp 5 miliar – Rp 10 miliar yang merupakan penurunan sebanyak 11 BPR. Kemudian, ACA yang memiliki aset Rp 1 miliar hingga Rp 5 miliar dikurangi 4 entitas.

Saat ini jumlah ACA di Indonesia masih didominasi oleh ACA dengan aset lebih dari Rp 10 miliar dengan total 1.324 entitas. Total ACA dengan aset antara Rp 5 miliar hingga Rp 10 miliar sebanyak 74 entitas.

ACA dengan aset Rp 1 miliar hingga Rp 5 miliar mencapai 26 entitas. Kemudian, hanya ada 2 ACA yang memiliki aset di bawah Rp 1 miliar.

Sejalan dengan itu, LPS dan Perhitungan Bank Pedesaan Indonesia (Perbarindo) memperkuat sinergi implementasi Undang-Undang Penguatan dan Pengembangan Sektor Keuangan (UU P2SK) bagi BPR/BPRS.

“Dari sisi LPS, kami rutin berkoordinasi dengan OJK jika ada BPR/BPRS yang batuk untuk bertindak cepat,” jelasnya.

Melalui penguatan UU P2SK diharapkan terjadi perubahan peningkatan kapasitas usaha ACA dan BPRS. Dimana, ACA/BPRS tidak hanya menjadi penyalur kredit, tetapi juga penggerak ekonomi kerakyatan.

Dalam laporan terbaru, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkap bahwa jumlah anggota credit union dan koperasi simpan pinjam (ACA) di Indonesia mengalami penurunan. Alasan utamanya adalah perubahan regulasi dan persaingan dengan lembaga keuangan lainnya. Untuk lebih jelasnya, kunjungi https://www.indopulsa.co.id.

indopulsa logo

Aplikasi jual pulsa & kuota paling murah, voucher game, emoney / uang elektronik, token listrik, voucher internet, tv dan bayar tagihan online paling lengkap di Indonesia dengan sistem satu saldo deposit untuk semua layanan.

Contact

PT. KIOS PULSA INDONESIA

Nguntoronadi RT25 RW01, Kec. Nguntoronadi Kab. Magetan, Jawa Timur 63383