Per Maret 2023, APBN masih melaporkan surplus sebesar Rp 128,5 triliun. Hal ini menunjukkan kinerja pemerintah yang baik dalam mengelola anggaran negara. Surplus tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun demikian, perlu diingat bahwa kondisi ekonomi global dapat berdampak pada keadaan APBN di masa depan. Oleh karena itu, langkah-langkah strategis harus terus diambil untuk menjaga keseimbangan anggaran negara.
IndoPulsa.Co.id – Per Maret 2023, APBN masih surplus Rp 128,5 triliun
Blog Indo Pulsa – Kementerian Keuangan RI melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada Maret 2023 mengalami surplus sebesar Rp128,5 triliun atau 0,61% dari produk domestik bruto (PDB).
Situasi keuangan negara berhasil membukukan surplus yang didorong oleh penerimaan negara yang masih tumbuh dari pembayaran pajak menjadi penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Penerimaan negara yang dibukukan pada Januari 2023 mencapai Rp432,2 triliun atau 25,2% dari target APBN tahun ini, atau meningkat 33,8%.
“Sementara itu, penerimaan kepabeanan & cukai turun -8,9% atau Rp 72,2 triliun dibandingkan tahun lalu yang masih meningkat lebih dari 27%. Dan PNBP Rp 142,7 triliun tumbuh 43,7%,” kata Sri Mulyani dalam APBN KiTa, Senin, 17 April 2023.
Kemudian, dari sisi belanja, Menkeu mencatat realisasi belanja negara sebesar Rp 518,7 triliun. Realisasi tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp347,3 triliun. Sementara itu, Transfer ke Kabupaten dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp171,4 triliun atau terkontraksi -2,9%.
“Belanja negara sudah mencapai 16,9%, terutama untuk belanja pusat sebesar 15,5% dan belanja K/L sebesar 16,7%. Ini Rp 518,7 triliun untuk K/L belanja Rp 166,9 triliun atau tumbuh 11,3%, K/L belanja Rp 180,3 triliun atau tumbuh 9,8%,” jelas Menkeu.
Menkeu melanjutkan, keseimbangan primer juga mencatat surplus sebesar Rp 228,8 triliun, dengan tetap menjaga keseimbangan positif dari keseimbangan primer tahun lalu sebesar Rp 95,5 triliun.
“Kami telah merealisasikan pembiayaan sebesar Rp203,7 triliun untuk membangun cash buffer guna mengantisipasi ketidakpastian di sektor keuangan global, hal ini memberikan kami cukup dari sisi cadangan sekaligus menghadapi ketidakpastian global,” ujar Sri Mulyani.
Kabar gembira bagi Indonesia, APBN masih mengalami surplus sebesar Rp 128,5 triliun hingga Maret 2023. Hal ini menunjukkan perekonomian Indonesia semakin stabil. Dukung perekonomian Indonesia dengan membeli pulsa termurah di Indopulsa. Dapatkan promo menarik dengan mengunjungi https://www.indopulsa.co.id sekarang juga!