Halo para pengunjung yang budiman! Apakah Anda tertarik dengan dunia cryptocurrency? Jika iya, maka Anda sudah berada di tempat yang tepat! Kali ini, kita akan membahas tentang perkembangan terbaru di Turki yang hampir menyelesaikan aturan crypto untuk keluar dari daftar abu-abu FATF. Seperti apa sih aturan tersebut? Apa dampaknya terhadap pasar crypto di Turki? Mari kita simak artikel ini sampai selesai untuk mendapatkan informasi lengkapnya!
Turki hampir menyelesaikan aturan crypto untuk keluar dari daftar abu-abu FATF
Turki sedang dalam tahap akhir memperkenalkan undang-undang crypto, yang dapat menyebabkan penghapusannya dari daftar abu-abu FATF, kata Menteri Keuangan Mehmet Simek.
Berbicara kepada komisi perencanaan dan anggaran negara pada 31 Oktober, Şimşek mengatakan negara itu telah memenuhi 39 dari 40 standar FATF dan berada dalam “tahap akhir” kepatuhan.
Daftar abu-abu FATF berfungsi sebagai peringatan bagi negara-negara untuk mengatasi kekurangan strategis dalam rezim anti pencucian uang dan pendanaan kontra-teroris mereka.
Turki telah berada di daftar ini sejak 2021, status yang telah mengikis kepercayaan pada ekonominya yang sudah rapuh. Di tengah tingkat inflasi yang tinggi, cryptocurrency telah mendapatkan daya tarik yang signifikan di Turki, menjadi tempat perlindungan keuangan alternatif bagi banyak orang.
Şimşek mengungkapkan bahwa satu-satunya rintangan yang tersisa bagi Turki untuk menghapus persyaratan teknis FATF terkait dengan aset cryptocurrency. “Upaya kami yang diperlukan dalam hal ini telah mencapai tahap akhir,” katanya.
Ini terjadi seminggu setelah kementerian keuangan Turki mengumumkan rencana untuk melakukan studi tentang pengaturan penyedia layanan aset kripto, serta mendefinisikan dan mengenakan pajak aset virtual.
Tidak adanya peraturan yang kuat telah membuat pasar crypto Turki rentan terhadap taktik manipulatif dan penipuan. Yang menonjol di antaranya adalah skandal THODEX, yang menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan pengawasan pemerintah.
“Kami akan mengajukan proposal undang-undang tentang aset kripto ke parlemen sesegera mungkin. Setelah itu, tidak akan ada alasan bagi Turki untuk tetap berada dalam daftar abu-abu itu, jika tidak ada pertimbangan politik lainnya.”
Mehmet Şimşek, menteri keuangan Turki
Penggunaan Cryptocurrency telah melonjak di Turki sejak 2019, dengan data menunjukkan bahwa lebih dari 50% populasi orang dewasa telah terlibat dalam investasi atau layanan aset digital selama tiga tahun terakhir. Peraturan yang akan segera terjadi diperkirakan akan mempengaruhi komunitas crypto Turki yang berkembang dan juga dapat memandu pendekatan negara-negara tetangga terhadap regulasi aset digital dan perpajakan.
Terima kasih kepada pembaca yang telah membaca artikel ini sampai selesai. Semoga informasi tentang Turki yang hampir menyelesaikan aturan crypto untuk keluar dari daftar abu-abu FATF ini bermanfaat bagi Anda. Sampai jumpa di update artikel menarik lainnya!