Surplus neraca perdagangan Indonesia terus berlanjut pada bulan Juni 2021, mencapai USD 2,32 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia masih kuat meskipun di tengah pandemi Covid-19. Kenaikan ekspor minyak dan gas serta produk perikanan menjadi faktor utama pada surplus ini. Selain itu, permintaan global yang terus meningkat juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
IndoPulsa.Co.id – Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut, Bukti Perekonomian Indonesia Masih Kuat
Blog Indo Pulsa – Perdagangan internasional Indonesia pada Mei 2023 kembali menunjukkan kinerja yang positif. Ekspor Indonesia pada Mei 2023 mencapai USD 21,72 miliar, tumbuh 0,96% yoy, kembali menguat setelah sempat terhenti pada April lalu akibat hari kerja yang lebih pendek saat Idul Fitri.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, kinerja ekspor yang positif pada Mei juga didorong oleh ekspansi sektor manufaktur di mitra dagang utama Indonesia, antara lain China, Jepang, India, dan Filipina.
Pencapaian ini menunjukkan bahwa situasi ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah perlambatan ekonomi global. Untuk itu, pemerintah terus berupaya mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja yang baik tersebut dengan mengantisipasi berbagai risiko, baik eksternal maupun domestik, yang akan mempengaruhi ekspor Indonesia,” kata Febrio seperti dikutip Jumat, 16 Juni 2023.
Secara sektoral, penguatan ekspor terutama didorong oleh sektor pertanian dan industri pengolahan yang tumbuh masing-masing sebesar 32,38% yoy dan 10,34% yoy. Secara kumulatif, sepanjang Januari-Mei 2023, nilai ekspor Indonesia mencapai USD 108,06 miliar.
Sedangkan impor Indonesia pada Mei 2023 mencapai USD 21,28 miliar, kembali tumbuh dua digit sebesar 14,35% yoy. Pertumbuhan impor yang kuat terutama didorong oleh berlanjutnya ekspansi sektor manufaktur Indonesia dan konsumsi domestik yang tetap kuat.
Dari sisi komponen, impor barang modal dan barang konsumsi meningkat sangat tinggi, masing-masing sebesar 60,3% yoy dan 36,51% yoy, sedangkan impor bahan baku/penolong meningkat sebesar 4,42% yoy. Secara kumulatif pada tahun berjalan, impor Indonesia tercatat sebesar USD91,58 miliar.
Dengan kinerja ekspor-impor yang kuat, neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2023 tercatat surplus USD 0,44 miliar atau total USD 16,5 miliar pada lima bulan pertama tahun ini.
Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus selama 37 bulan berturut-turut. Negara penyumbang surplus terbesar pada Mei 2023 adalah Amerika Serikat, Filipina, dan India.
Ke depan, ekspor diperkirakan tetap tumbuh positif di tengah penurunan harga komoditas dengan India menjadi negara tujuan ekspor potensial karena PMI manufaktur India terus tumbuh dengan tren meningkat.
“Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia melalui berbagai upaya mulai dari diversifikasi negara tujuan ekspor, hilirisasi sumber daya alam, hingga optimalisasi perjanjian kerjasama perdagangan dengan negara mitra,” pungkas Febrio.
Meskipun pandemi Covid-19 masih berlangsung, Indonesia berhasil mencatatkan surplus neraca perdagangan berlanjut selama bulan Agustus 2021. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia masih kuat dan mampu bertahan di tengah situasi yang sulit. Untuk informasi lebih lanjut tentang industri di Indonesia, kunjungi https://www.indopulsa.co.id.