Pada bulan April 2021, Indonesia menerima aliran modal asing sebesar Rp9,59 triliun. Ini merupakan aliran modal asing terbesar yang pernah diterima oleh Indonesia sejak awal tahun 2021. Aliran modal asing ini bermanfaat bagi Indonesia karena dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing negara. Selain itu, aliran modal asing juga dapat membantu pemerintah dalam mengatasi defisit anggaran dan mengelola laju inflasi. Aliran ini juga dapat membantu meningkatkan tingkat investasi di Indonesia, memberikan tabungan bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Dengan aliran modal asing yang masuk ini, Indonesia dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saingnya.
IndoPulsa.Co.id – Aliran Modal Asing Rp9,59 Triliun ke RI
Blog Indo Pulsa – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran masuk modal asing atau capital inflows dari Indonesia sebesar Rp 9,59 triliun pada pekan ketiga Maret 2023.
Berdasarkan data transaksi yang dihimpun Bank Indonesia (BI) periode 13 Maret 2023 hingga 16 Maret 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik melakukan net beli sebesar Rp9,59 triliun.
“Terdiri dari pembelian neto di pasar SBN (Surat Berharga Nasional) Rp 10,31 triliun dan penjualan neto di pasar saham Rp 0,73 triliun,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Jumat, 17 Maret 2023.
Sementara itu, premi risiko investasi credit default swap (CDS) 5 tahun Indonesia meningkat menjadi 103,48 basis poin pada 16 Maret 2023 dari 98,22 basis poin pada 10 Maret 2023.
Dengan demikian, sepanjang tahun 2023, berdasarkan data setelmen hingga 16 Maret 2023, nonresiden akan membeli net Rp 39,67 triliun di pasar SBN dan menjual net Rp 0,52 triliun di pasar saham.
Selain itu, BI juga melaporkan perkembangan nilai tukar sejak 13 Maret hingga 17 Maret 2023. Nilai tukar tercatat setiap Kamis (16/3), rupiah ditutup pada level (bid) Rp 15.375 per dolar AS. , dan buka di level (penawaran). ) Rp15.375 per dolar AS pada Jumat (17/3).
Kemudian, yield SBN (Surat Berharga Negara) tenor 10 tahun meningkat menjadi 6,85% pada Kamis (16/3) dan meningkat menjadi 6,93% pada Jumat (17/3).
Sementara itu, indeks dolar (DXY) melemah menjadi 104,42 dan imbal hasil UST (US Treasury) 10 tahun turun menjadi 3,577%.
Aliran modal asing (FDI) berhasil membawa dana sebesar Rp9,59 Triliun ke Republik Indonesia, hal ini cukup membanggakan dan menandakan bahwa investor asing masih memiliki kepercayaan tinggi pada perekonomian Indonesia. Ini adalah salah satu indikator penting bahwa Indonesia masih menjadi tempat yang aman dan menguntungkan untuk berinvestasi. Berinvestasi di Indonesia bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mengembangkan aset Anda.