Salam sejahtera untuk para pembaca setia! Bank sentral saat ini tengah mempertimbangkan penggunaan mata uang digital bank sentral (CBDC) sebagai alternatif pengganti uang tunai. Namun, bank sentral juga takut akan risiko yang dihadapi serta tidak bisa mengikuti peraturan fintech dalam pengembangan CBDC. Mari simak artikel ini sampai selesai untuk mengetahui lebih lanjut mengenai permasalahan ini.
Bank sentral takut risiko CBDC, tidak bisa mengikuti peraturan fintech
Fintech Benchmarks 2023 membawa fokus tajam pada konflik yang meningkat antara mata uang digital yang muncul dan institusi tradisional yang mengendalikan penerbitan moneter.
Sebagian besar bank sentral – sekitar 73% – mengidentifikasi bahwa rintangan utama mereka adalah tetap mengikuti kewajiban peraturan terkait dengan lonjakan penawaran fintech baru.
Angka tersebut naik menjadi 89% yang mengejutkan di wilayah ekonomi berkembang, sementara kekhawatiran utama bagi bank sentral di negara maju berkisar pada peningkatan sistem infrastruktur mereka yang ada.
Sebagian besar bank sentral berpendapat bahwa penciptaan mata uang digital bank sentral (CBDC) kemungkinan akan meningkatkan ancaman keamanan cyber (80%).
Di era digital saat ini, pertemuan keuangan dan teknologi telah menghasilkan gelombang produk dan layanan inovatif. Namun, evolusi yang cepat ini telah menghadirkan tantangan yang cukup besar bagi lembaga keuangan tradisional, terutama bank sentral.
Survei yang dilakukan selama Fintech Benchmarks 2023 menggarisbawahi kekhawatiran ini.
Mayoritas bank sentral, setara dengan 73%, telah menyatakan kesulitan dalam memastikan kepatuhan terhadap peraturan untuk solusi fintech yang muncul ini. Tantangan menjadi lebih jelas di ekonomi yang masih dalam fase perkembangan mereka, dengan angka meningkat menjadi 89% yang mengkhawatirkan.
Menariknya, bank sentral di negara maju memiliki kekhawatiran yang berbeda. Masalah utama mereka bukan terletak pada regulasi, tetapi pada modernisasi sistem mereka yang sudah ketinggalan zaman. Bank-bank ini bergulat dengan tugas mengintegrasikan sistem warisan mereka dengan ekonomi digital yang berkembang pesat.
Bagian penting dari revolusi digital ini adalah pengenalan CBDC. Namun, prospek CBDC belum disambut dengan antusiasme universal.
Mayoritas signifikan bank sentral, tepatnya 80%, percaya bahwa munculnya CBDC dapat menyebabkan peningkatan ancaman dunia maya. Ketakutan ini berasal dari fakta bahwa digitalisasi, selain menawarkan banyak manfaat, juga membuka kerentanan baru untuk serangan dunia maya.
Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai selesai. Mari kita tunggu update artikel menarik lainnya. Sampai jumpa!