Bendungan raksasa di Ukraina meledak dan menimbulkan kerusakan besar. Rusia menuduh Ukraina sebagai penyebabnya karena tidak melakukan perawatan yang memadai. Namun, pihak Ukraina membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa kondisi cuaca yang ekstrem menjadi faktor utama dari kejadian ini. Lebih dari 2.000 orang dievakuasi dari daerah yang terdampak dan sekarang sedang dilakukan upaya pemulihan.
IndoPulsa.Co.id – Bendungan Raksasa Meledak di Ukraina, Rusia Salahkan Penyebabnya
Blog Indo Pulsa – Bendungan Nova Kakhovka di Kherson, Ukraina meledak dan menyebabkan banjir bandang di sejumlah wilayah di Kherson, Selasa (6/6/2023).
Volume air yang menyembur dari bendungan tersebut sangat besar, bahkan setara dengan Great Salt Lake atau Danau Garam Raksasa di Utah.
Ukraina mengatakan Rusia adalah dalang di balik ledakan bendungan yang dapat memicu bencana lingkungan ini. Dimana, tentara Rusia sengaja menyabotase bendungan untuk menghancurkannya.
“Ledakan itu bisa memicu bencana lingkungan buatan manusia terbesar di Eropa dalam beberapa dekade terakhir,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dikutip Associated Press, Rabu, 7 Juni 2023.
Baca juga: Rusia Tiru Taktik Iran untuk Hindari Sanksi Barat
Zelensky mengatakan dia akan membawa Rusia ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag setelah dituduh meledakkannya.
“Kami akan mengajukan permintaan kepada staf Mahkamah Pidana Internasional,” kata Zelensky.
Melansir The Guardian, bendungan Nova Kakhovka sendiri terletak sekitar 30 kilometer sebelah timur Kherson. Bendungan itu melintasi sungai terbesar di Ukraina, Dnipro, yang tingginya 30 meter dan lebarnya ribuan meter.
Bendungan Kakhovka dapat menampung sekitar 18 kilometer kubik air. Namun, sekarang
Bendungan ini telah hancur memberikan dampak yang besar bagi daerah sekitarnya. Ledakan bendungan menyebabkan air meluap ke pemukiman di bawahnya, termasuk Kherson.
Pihak berwenang Kherson mendesak penduduk setempat untuk segera meninggalkan daerah itu. Menurut mereka, air akan mencapai level kritis dalam waktu lima jam setelah ledakan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan, ledakan bendungan raksasa tersebut merupakan konsekuensi lain dari invasi Rusia ke Ukraina yang belum juga berhenti.
“Serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil kritis harus dihentikan. Kita harus bertindak untuk memastikan akuntabilitas dan penghormatan terhadap hukum humaniter internasional,” kata Reuters.
Baca juga: Menlu AS Temui Putra Mahkota Arab Saudi, Ada Apa?
Guterres menyebut insiden itu bagian dari bencana kemanusiaan, ekonomi, dan ekologi yang sangat mempengaruhi rakyat Ukraina.
“Setidaknya 16.000 orang kehilangan tempat tinggal, dan ribuan warga lainnya terancam kehilangan pasokan air minum yang aman dan bersih,” katanya.
Saat ini, PBB sedang berkoordinasi dengan pemerintah Ukraina dalam memberikan bantuan kepada penduduk setempat untuk berbagai kebutuhan termasuk air minum.
Bendungan raksasa di Ukraina meledak, mengakibatkan banjir dan kerusakan parah. Rusia menyalahkan penyebabnya pada kegagalan dalam perawatan dan pemeliharaan. Kejadian ini menjadi peringatan bahwa infrastruktur yang kurang dirawat dapat memicu bencana besar. Untuk memperkuat infrastruktur Anda, dapat membeli pulsa online di Indopulsa.