Biaya overhead merupakan biaya tambahan yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung operasionalnya. Jenis biaya overhead pun bermacam-macam, mulai dari biaya administrasi, biaya utilitas, hingga biaya penyusutan aset. Contoh biaya overhead dapat berupa gaji karyawan non-produksi, biaya listrik, dan biaya sewa gedung. Menghitung biaya overhead bisa dilakukan dengan cara menentukan total biaya overhead dan membaginya dengan jumlah unit yang dihasilkan.
Tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai biaya overhead? Yuk simak artikel ini sampai selesai!
IndoPulsa.Co.id – Biaya Overhead: Pengertian, Jenis, Contoh dan Cara Menghitungnya
Biaya overhead adalah sebutan untuk semua jenis biaya yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan produksi dalam suatu usaha.
Pemanfaatan dalam kewirausahaan tidak hanya mencakup kegiatan produksi. Beberapa kegiatan terkait lainnya juga memerlukan perhatian tambahan.
Di antara sekian banyak pengeluaran bisnis, biaya overhead merupakan jenis yang memegang peranan penting dalam pencatatan manajemen keuangan.
Untuk memahami biaya yang lebih tinggi, mari kita simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Berapa biayanya? Ke atas?
Biaya tambahan adalah biaya penggunaan lain dalam kegiatan wirausaha di luar unsur produksi. Perencanaan biaya operasional dimaksudkan untuk memudahkan pemantauan siklus uang.
Meski tidak berhubungan langsung dengan aktivitas produksi, biaya overhead merupakan faktor penting yang menentukan kelancaran seluruh proses operasional bisnis.
Kisaran biaya operasional suatu bisnis cukup luas, mulai dari pembelian bahan baku hingga biaya tambahan lainnya yang menunjang operasional bisnis.
Salah satu hal yang menjadikan biaya pembayaran memegang peranan penting adalah pencatatan alokasi pengeluaran yang lebih rinci sehingga lebih mudah untuk dievaluasi.
Dengan memperhitungkan biaya overhead, manajemen perusahaan dapat mencapai efisiensi melalui biaya utilitas yang tidak diperlukan dalam berwirausaha.
Dalam praktiknya, perhitungan biaya overhead menjadi dasar dalam memperkirakan anggaran setiap divisi dalam suatu lembaga bisnis.
Pengeluaran rutin yang termasuk dalam biaya overhead juga dapat dijadikan dasar dalam menyusun strategi perusahaan di masa depan.
Jenis Biaya Ke atas
Ada tiga jenis biaya tambahan yang perlu diperhatikan dalam mengelola keuangan perusahaan. Berikut rinciannya:
1. Biaya Ke atas Belum
Biaya overhead tetap merupakan biaya non produksi yang nilainya tidak berubah, seperti sewa, sewa peralatan, dan upah karyawan.
2. Biaya Ke atas Itu bisa berubah
Berbeda dengan biaya overhead tetap, biaya operasional variabel memiliki nilai tetap yang sering berubah berdasarkan aktivitas bisnis selama periode waktu tertentu.
Salah satu hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam pencatatan biaya pembayaran tambahan adalah kemampuannya untuk disesuaikan dengan strategi perusahaan.
Beberapa jenis biaya operasional variabel yang umumnya dikeluarkan adalah pembelian alat tulis untuk keperluan manajemen, bonus untuk karyawan, dan dana iklan.
3. Biaya Ke atas Setengah Perbedaan
Jenis biaya overhead yang terakhir adalah semi variabel atau disebut campuran. Kombinasi pembayaran tetap dan variabel ini ditandai dengan nilai utilitas yang bervariasi sesuai dengan aktivitas perusahaan.
Perlu diperhatikan bahwa perusahaan diharuskan melakukan pembayaran minimum untuk persyaratan tambahan ketika operasional mencapai titik 0.
Baca juga: Indeks Harga: Pengertian, Jenis, Tujuan dan Cara Menghitungnya
Model Biaya Ke atas
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, biaya overhead adalah semua biaya yang berada di luar area produksi.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa biaya tambahannya bervariasi. Di bawah ini beberapa contoh yang sering dijumpai dalam kegiatan wirausaha:
1. Peralatan Kantor
Meski terkesan kecil, namun kebutuhan pokok berupa peralatan kantor seperti alat tulis, kursi, meja, printer, dan pembersih udara sangat dibutuhkan dalam menjalankan usaha.
Dengan peralatan kantor yang lengkap, karyawan dapat menjalankan tugasnya sesuai yang ditentukan.
2. Bonus Petugas
Kinerja yang baik akan dihargai oleh perusahaan. Biasanya penghargaan atau reward ini diberikan dalam bentuk komisi, insentif atau bonus.
Penggunaan bonus karyawan dimasukkan dalam biaya overhead tersendiri karena nilainya tidak menentu.
3. Asuransi
Untuk menjamin kesejahteraan dan keselamatan karyawan, perusahaan sering kali menyertakan asuransi.
Asuransi ini biasanya menjamin karyawan dan aset berharga perusahaan yang tidak berubah seiring berjalannya waktu.
4. Tagihan
Berbagai tagihan yang berkaitan dengan efisiensi pengoperasian proses kerja di perusahaan termasuk dalam biaya tambahan.
Berbagai tagihan seperti air, listrik, dan telepon termasuk dalam biaya overhead karena pembayarannya bersifat wajib meskipun tidak ada kegiatan usaha yang dilakukan.
Selain itu, nilai tagihan yang harus dibayar akan meningkat jika volume kegiatan usaha meningkat.
5. Depresiasi
Depresiasi Properti atau depresiasi merupakan salah satu biaya di luar kegiatan produksi yang perlu dicatat dalam laporan keuangan.
Singkatnya, harta yang sudah lama dipakai akan mengalami penyusutan nilai pakai atau kegunaannya.
Penyusutan aset dicatat untuk kemudian digunakan sebagai acuan dalam mempersiapkan modal untuk pembelian aset baru.
Cara Menghitung Biaya Ke atas
Menghitung biaya operasional merupakan langkah penting dalam pencatatan laporan keuangan. Berikut langkah-langkah menghitungnya:
1. Pengelompokan Biaya Ke atas Untuk Divisi
Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk menghitung biaya overhead adalah merencanakan setiap pengeluaran non produktif per unit.
Untuk itu kumpulkan perkiraan biaya dari setiap unit. Selanjutnya menganalisis biaya tambahan yang dicatat dalam catatan.
2. Membuat Perkiraan Umum
Langkah kedua adalah mengumpulkan semua biaya tambahan dalam analisis anggaran. Ketentuan umum perkiraan berada dalam yurisdiksi pemilik bisnis atau unit keuangan.
3. Temukan persentase permintaan pada periode tertentu
Setelah perkiraan diperoleh, langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah menganalisis persentase biaya tambahan pada setiap kategori.
Caranya adalah dengan membandingkan besarnya biaya tidak langsung dengan biaya langsung. Hasil perbandingan ini dikalikan 100%.
Persentase yang diperoleh nantinya akan digunakan dalam studi evaluasi perusahaan. Jika pemanfaatannya besar maka efisiensi akan dilakukan pada pos-pos yang kurang penting.
Itulah pembahasan mengenai biaya overhead yang merupakan salah satu jenis pengeluaran non-produktif dalam kegiatan usaha.
Mengetahui nilai biaya overhead dapat membantu pencatatan laporan keuangan berjalan dengan lancar.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa biaya tambahan merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan dalam evaluasi keuangan suatu usaha pada khususnya. UMKM.
Jika seorang teman memindahkan usaha kecil-kecilan dan ingin mengembangkannya, maka biaya overhead yang terkait di dalamnya juga akan meningkat.
Untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan bisnis, sobat bisa menambah persediaan uang dengan mengajukan pinjaman CUPEDES di indo pulsa.
KUPEDES menyasar usaha kecil yang dianggap layak untuk mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraan pemiliknya.
Jika pengajuan pinjaman disetujui, teman-teman bisa mendapatkan dana untuk mengembangkan usahanya hingga Rp 20 juta hingga Rp 500 juta.
Tak perlu khawatir, struktur tahapannya akan disesuaikan dengan karakteristik bisnis. Sewa modal juga ringan dengan pembayaran bulanan tetap.
Ayo ajukan pinjaman usaha yang aman, mudah dan cepat di Pegadaian! Dengan pinjaman KUPEDES dari Pegadaian, momen pertumbuhan terbuka bagi usaha kecil dimana pun.
Baca juga: Sewa: Pengertian, Jenis, Manfaat, & Perbedaan dengan Pinjaman
Biaya overhead adalah biaya tidak langsung yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Jenisnya antara lain biaya administrasi, biaya utilitas, dan biaya penyusutan. Contoh biaya overhead adalah biaya sewa kantor dan gaji karyawan administrasi. Cara menghitungnya bisa dengan menggunakan rumus tertentu. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi sini.