Bos OJK Menyatakan Sektor Pasar Modal RI Terlindungi di Tengah Ketidakpastian Global

Bos OJK, Wimboh Santoso, mengatakan bahwa sektor pasar modal Indonesia terlindungi dari ketidakpastian global. Hal ini disebabkan oleh kebijakan yang konsisten dan peran regulator yang kuat. Pasar modal Indonesia juga sudah mengalami perkembangan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, Wimboh mengingatkan agar selalu waspada terhadap risiko yang ada.

IndoPulsa.Co.id – Bos OJK Sebut Sektor Pasar Modal RI Terlindungi di Tengah Ketidakpastian Global

Blog Indo Pulsa – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai perkembangan ekonomi global saat ini relatif lebih stabil dibandingkan sebelumnya dan pasar keuangan global juga relatif lebih baik dibandingkan beberapa bulan lalu.

Berdasarkan hal itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, ketidakpastian sektor keuangan global tidak mempengaruhi stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia.

“Di tengah ketidakpastian sektor keuangan global, stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia tetap stabil, ditopang permodalan yang tinggi, profil risiko yang terjaga, dan likuiditas yang cukup,” kata Mahendra dalam Rapat Kerja Pemerintah dengan Komisi XI DPR-RI di Blog Indo Pulsa, 5 Juni 2023.

Pasar Modal Tetap Waspada

Hal itu dibuktikan dengan sektor pasar modal Indonesia, di mana investor nonresiden atau asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp20,58 triliun per 31 Mei 2023, meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penurunan sebesar 3,17%.

Di sisi lain, OJK juga menyebutkan adanya tren pertumbuhan investor yang berkelanjutan, dimana investor pasar modal saat ini telah mencapai 11,05 juta investor pada Mei 2023.

“Pendanaan di pasar modal Mei lalu tetap terjaga tinggi yakni sebesar Rp 101,35 triliun dengan 35 emiten (perusahaan) baru, sedangkan dalam rencana yang akan melakukan penawaran umum perdana (IPO) tahun ini ada 117 rencana dengan nilai Rp 137,56 triliun,” tambahnya.

Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelumnya mengumumkan hingga 26 Mei, terdapat 43 perusahaan dalam pipeline yang akan melakukan penawaran umum perdana (IPO).

Dimana dari 43 perusahaan tersebut terlihat dari sektor konsumer siklis yang mendominasi pipeline IPO sebanyak 8 perusahaan atau 34,78%, diikuti oleh sektor konsumer non siklis, bahan baku dan real estate yang masing-masing memiliki 5 perusahaan.

Bos OJK menyatakan bahwa sektor pasar modal Indonesia terlindungi di tengah ketidakpastian global. Hal ini disebabkan oleh kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dan OJK untuk menjaga stabilitas pasar. Investasi di pasar modal juga terus meningkat, menunjukkan kepercayaan investor. Jangan ragu untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia melalui Indopulsa.co.id.

indopulsa logo

Aplikasi jual pulsa & kuota paling murah, voucher game, emoney / uang elektronik, token listrik, voucher internet, tv dan bayar tagihan online paling lengkap di Indonesia dengan sistem satu saldo deposit untuk semua layanan.

Contact

PT. KIOS PULSA INDONESIA

Nguntoronadi RT25 RW01, Kec. Nguntoronadi Kab. Magetan, Jawa Timur 63383