CBDC dapat membatasi pengeluaran warga, ekonom memperingatkan

Selamat datang, para pengunjung setia dan pembaca yang budiman! Pada kesempatan kali ini, kami ingin mengajak Anda untuk membahas sebuah topik yang sedang hangat diperbincangkan, yaitu CBDC atau Central Bank Digital Currency. Terlebih lagi, penting bagi kita untuk memahami dampak yang mungkin terjadi jika CBDC diterapkan dengan cara yang kurang bijaksana.

Seiring dengan kemajuan teknologi dan transformasi digital yang semakin pesat, banyak negara-negara di seluruh dunia mulai mempertimbangkan untuk meluncurkan mata uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral mereka. Namun, dalam tengah-tengah antusiasme akan inovasi ini, sejumlah ekonom telah memperingatkan tentang potensi pembatasan pengeluaran warga yang mungkin terjadi.

Sebagai bagian dari upaya untuk mengendalikan ekonomi dan melacak transaksi, CBDC dapat memberikan bank sentral akses langsung terhadap data keuangan individu. Meskipun hal ini dapat membantu dalam pencegahan kejahatan keuangan, seperti pencucian uang dan pendanaan terorisme, beberapa ekonom khawatir bahwa hal tersebut juga dapat membatasi kebebasan finansial individu.

Dengan adanya CBDC, bank sentral dapat dengan mudah melacak setiap transaksi yang dilakukan oleh warga, bahkan hingga rincian pengeluaran sehari-hari. Hal ini berpotensi menimbulkan kekhawatiran privasi yang serius, di mana setiap langkah keuangan individu dapat terpantau oleh pihak yang berwenang.

Tentu saja, penerapan CBDC yang bijaksana dan seimbang dapat memberikan manfaat yang signifikan, seperti efisiensi transaksi, pengurangan biaya operasional, dan pengendalian inflasi yang lebih baik. Namun, perlu adanya kebijakan yang kuat dalam melindungi privasi dan kebebasan finansial individu agar tidak terjadi penyalahgunaan data.

Oleh karena itu, kami mengajak Anda untuk membaca artikel ini sampai selesai. Dapatkan wawasan yang mendalam tentang CBDC dan pemahaman yang lebih baik tentang potensi dampaknya terhadap kehidupan kita sehari-hari. Mari kita bersama-sama mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang ada, serta memastikan bahwa penggunaan CBDC dapat memberikan manfaat yang nyata tanpa mengorbankan hak-hak kita sebagai individu.

Selamat membaca!

CBDC dapat membatasi pengeluaran warga, ekonom memperingatkan

Profesor ekonomi AS Eswar Prasad mengatakan bahwa pemerintah dapat memprogram mata uang digital bank sentral (CBDC) untuk membatasi pembelian yang dilakukan oleh warga negara.

Berbicara di acara Forum Ekonomi Dunia (WEF) Juni, profesor Universitas Cornell Eswar Prasad berpendapat bahwa salah satu aspek “berbahaya” dari CBDC adalah kemampuannya untuk memungkinkan pihak berwenang memutuskan bagaimana orang membelanjakan uang mereka.

Profesor Prasad berhipotesis bahwa mengingat programabilitas CBDC, pemerintah dapat memasukkan fitur seperti tanggal kedaluwarsa dan kemampuan untuk membeli beberapa hal, bukan yang lain.

Menurut profesor, melalui mata uang digital yang disetujui pemerintah ini, pihak berwenang dapat menghentikan orang membeli produk berbahaya atau tidak diinginkan secara sosial, termasuk obat-obatan, senjata, amunisi, atau konten pornografi.

Namun, ekonom Cornell memperingatkan bahwa jika pemerintah menggunakan CBDC sebagai saluran untuk kebijakan ekonomi atau sosial dengan cara yang ditargetkan, itu dapat mempengaruhi integritas mata uang digital dan bahkan membahayakan independensi bank sentral.

Pernyataan Profesor Prasad telah menimbulkan reaksi keras di dunia crypto, di mana CBDC telah lama menjadi topik pertikaian.

Penentang mata uang digital yang dikendalikan bank sentral percaya bahwa mereka membahayakan privasi pengguna dan dapat menyebabkan kontrol pemerintah total. Pada saat yang sama, pendukung melihat mereka sebagai alat untuk meningkatkan adopsi dan kasus penggunaan global untuk teknologi blockchain.

Ron DeSantis akan melarang CBDC jika terpilih sebagai presiden

Proyek CBDC telah berkembang secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, dengan lebih dari 100 negara mengeksplorasi teknologi dan setidaknya 39 negara melakukan uji coba CBDC, tes proof-of-concept, atau kegiatan serupa lainnya.

Sementara Federal Reserve AS telah menjauhkan diri dari rencana untuk menciptakan dolar digital dalam waktu dekat, politisi yang bersaing untuk jabatan dalam pemilihan 2024 sering membuat pernyataan tentang isu-isu terkait kripto dalam kampanye awal mereka. Lawan CBDC sebagian besar adalah Partai Republik, membuat subjek ini sangat partisan.

Salah satu penentangnya yang lebih keras adalah mantan gubernur Florida Ron DeSantis, yang pernah menggambarkan gagasan CBDC sebagai “bangun” dan menandatangani RUU yang melarang penggunaannya di Florida.

DeSantis, yang sekarang berlomba-lomba untuk menjadi presiden AS berikutnya, menegaskan kembali pendiriannya terhadap versi digital dolar AS pada 14 Juli di Family Leadership Summit di Iowa. Dia berjanji untuk melarang CBDC pada hari pertama pemerintahannya jika terpilih sebagai presiden.

Dalam artikel ini, kami telah mengupas tentang bagaimana Central Bank Digital Currency (CBDC) dapat membatasi pengeluaran warga. Namun, perlu diingat bahwa implementasi CBDC ini juga dapat memiliki dampak positif bagi perekonomian. Oleh karena itu, perlu ada pemahaman yang mendalam dan kebijakan yang tepat dalam menghadapi perkembangan ini. Terima kasih kepada pembaca yang telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini hingga selesai. Sampai jumpa di update artikel menarik lainnya!

indopulsa logo

Aplikasi jual pulsa & kuota paling murah, voucher game, emoney / uang elektronik, token listrik, voucher internet, tv dan bayar tagihan online paling lengkap di Indonesia dengan sistem satu saldo deposit untuk semua layanan.

Contact

PT. KIOS PULSA INDONESIA

Nguntoronadi RT25 RW01, Kec. Nguntoronadi Kab. Magetan, Jawa Timur 63383