Compounding Adalah Pengaruh Minat Berinvestasi, Tips & Contoh!
Investasi adalah sebuah cara untuk mengembangkan uang yang dimiliki dan meningkatkan kekayaan Anda. Salah satu cara untuk meningkatkan kekayaan Anda melalui investasi adalah dengan menggunakan konsep compounding. Apa itu compounding dan bagaimana cara memanfaatkannya?
Compounding adalah konsep di mana keuntungan yang dihasilkan dari investasi akan bertambah seiring berjalannya waktu. Ini terjadi karena keuntungan yang dihasilkan akan diinvestasikan kembali sehingga menghasilkan lebih banyak keuntungan di masa depan. Dalam hal investasi, compounding adalah kekuatan besar yang dapat membantu Anda mencapai tujuan keuangan Anda.
Bagaimana cara memanfaatkan compounding? Pertama, Anda harus memulai investasi secepat mungkin. Semakin lama Anda menunda investasi, semakin sedikit waktu yang Anda miliki untuk memanfaatkan kekuatan compounding. Kedua, pilihlah investasi yang cocok dengan tujuan dan profil risiko Anda. Ketiga, jangan terlalu sering memindahkan atau menarik uang dari investasi Anda. Hal ini dapat memengaruhi potensi compounding.
Contoh sederhana dari compounding adalah dengan mempertimbangkan investasi di reksa dana saham. Jika Anda menginvestasikan Rp 10 juta di reksa dana saham dan rata-rata imbal hasil adalah 8% per tahun, setelah 10 tahun, investasi awal Anda akan menjadi sekitar Rp 21 juta. Setelah 20 tahun, investasi awal Anda akan menjadi sekitar Rp 46 juta.
Jadi, apakah Anda siap memanfaatkan kekuatan compounding untuk meningkatkan kekayaan Anda? Jangan menunda lagi, mulailah investasi sekarang juga!
Baca juga: [Judul artikel terkait yang menarik]
Ayo, mulailah berinvestasi sekarang dan manfaatkan kekuatan compounding untuk mencapai tujuan keuangan Anda!
IndoPulsa.Co.id – Compounding Adalah Pengaruh Minat Berinvestasi, Tips & Contoh!
Compounding merupakan konsep yang banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti bisnis, investasi dan pengembangan diri. Terkadang kita mengabaikan unsur majemuk, yang sebenarnya memiliki manfaat besar. Banyak orang memilih efek besar yang tidak bertahan lama daripada efek kecil yang ternyata lebih menguntungkan pada akhirnya. Ini disebut peracikan, yang merupakan efek bergulir dari setiap investasi yang Anda lakukan.
Di sinilah efek peracikan masuk, efek kecil yang dipelihara secara konsisten. Teori ini banyak digunakan dalam bentuk strategi keuangan, bisnis dan investasi. Dalam penggabungan diajarkan bahwa perubahan kecil yang konsisten akan berdampak signifikan pada investasi. Namun, ada baiknya jika Anda seorang pemula sebelum berinvestasi memahami dengan baik cara berinvestasi saham bagi pemula.
Pada artikel kali ini kita akan membahas secara lengkap mengenai compounding, khususnya di bidang investasi. Kami akan membahas mulai dari pengertian, manfaat, hingga contoh kasus cara menghitung dan menerapkan compounding dalam investasi yang perlu Anda ketahui. Ayo tonton!
Apa yang dimaksud dengan compounding?
Compounding merupakan salah satu konsep penting dalam keuangan yang dapat memberikan hasil yang signifikan dalam jangka panjang. Konsep ini dapat diterapkan pada setiap investasi yang memiliki bunga atau return on investment. Sederhananya, peracikan mengacu pada akumulasi bunga atas investasi selama periode waktu tertentu.
Kita ambil contoh seorang investor yang memulai investasi dengan modal awal Rp 150.000.000 dengan bunga tahunan 10%. Pada akhir tahun pertama, investor akan mendapatkan bunga sebesar Rp 15.000.000. Jika investor memutuskan untuk membiarkan bunga diinvestasikan kembali di tahun berikutnya, maka pada akhir tahun kedua, investor akan mendapatkan bunga sebesar Rp16.500.000 bukan hanya Rp15.000.000. Hal ini dikarenakan bunga yang dihasilkan pada tahun pertama sekarang menjadi bagian dari pokok investasi, sehingga bunga yang dihasilkan pada tahun-tahun berikutnya akan lebih besar.
Proses ini terus berlanjut dan semakin kuat setiap tahunnya, sehingga menghasilkan minat yang lebih besar dan mempercepat pertumbuhan investasi. Akhirnya, peracikan dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan atas investasi jangka panjang.
Peracikan juga sangat penting dalam keuangan karena dapat membantu investor mencapai tujuan keuangan mereka. Banyak strategi investasi yang mengandalkan konsep compounding, seperti menginvestasikan kembali dividen, memanfaatkan bunga yang dihasilkan oleh obligasi, atau memanfaatkan apresiasi harga saham dari investasi jangka panjang.
Apa manfaat dari efek compounding dalam berinvestasi
Compounding adalah bunga majemuk, dengan kata lain, konsep penting dalam investasi yang menghasilkan pengembalian bunga yang dihasilkan dari jumlah investasi awal dan akumulasi bunga. Ada banyak manfaat compounding dalam investasi, dan di bawah ini adalah beberapa manfaatnya:
1. Potensi Keuntungan Lebih Besar di Masa Depan
Manfaat utama compounding adalah potensi keuntungan masa depan yang lebih besar. Ini karena setiap keuntungan yang dihasilkan akan diinvestasikan kembali ke investasi awal.
Misalnya Anda berinvestasi Rp 150.000.000 dengan bunga 8% per tahun, maka pada tahun pertama keuntungan yang dihasilkan adalah Rp 12.000.000. Namun pada tahun kedua akan dihitung bunga 8% berdasarkan jumlah investasi awal (Rp 150.000.000) ditambah bunga yang dihasilkan (Rp 12.000.000), sehingga keuntungan pada tahun kedua adalah Rp. 12.960.000.
Jika Anda terus melakukannya selama sepuluh tahun, maka total uang Anda menjadi Rp. 299.850.694,07. Oleh karena itu, semakin lama waktu berjalan, semakin besar pula potensi keuntungan yang bisa dihasilkan.
Teori dibalik manfaat ini adalah konsep Time Value of Money (TVM) atau nilai waktu dari uang. Konsep ini menyatakan bahwa uang yang diterima di masa depan lebih rendah daripada uang yang diterima hari ini karena adanya inflasi dan nilai waktu. Dengan demikian, investasi yang menghasilkan bunga dapat membantu Anda melawan inflasi dan meningkatkan nilai investasi Anda di masa depan.
2. Hemat waktu
Manfaat kedua dari peracikan adalah penghematan waktu. Anda tidak harus terus menerus mencari investasi baru atau mengambil resiko besar untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Dalam peracikan, Anda dapat membiarkan waktu bekerja untuk Anda dan membiarkan keuntungan Anda tumbuh seiring waktu.
Dalam investasi jangka panjang, pasar dapat naik dan turun, tetapi jika Anda bertahan cukup lama dengan investasi Anda, Anda dapat memaksimalkan potensi keuntungan Anda dan menghindari risiko yang tidak perlu.
3. Peningkatan Penghasilan Pasif
Manfaat ketiga dari compounding adalah meningkatkan passive income. Jika Anda berinvestasi pada saham yang memberikan dividen, Anda dapat menggunakan dividen tersebut untuk membeli lebih banyak saham. Dalam jangka panjang, jumlah saham yang Anda miliki akan bertambah, sehingga pendapatan pasif Anda dari dividen juga akan meningkat.
Inilah konsep Dividend Reinvestment Plan (DRIP). Dalam DRIP, dividen yang dibayarkan perusahaan diinvestasikan kembali ke dalam saham perusahaan, sehingga jumlah saham yang dimiliki bertambah. Dengan memiliki lebih banyak saham, pendapatan pasif yang dihasilkan dari dividen juga akan meningkat seiring berjalannya waktu.
Contoh efek compounding dalam berinvestasi
Misalnya, Anda memutuskan untuk berinvestasi pada reksa dana saham sebesar Rp 100.000.000 dengan harapan dapat memperoleh keuntungan dari waktu ke waktu. Anda memilih reksa dana saham karena selama ini reksa dana saham memberikan return yang tinggi dengan risiko yang relatif terkendali.
Di tahun pertama, reksa dana saham yang Anda beli menghasilkan return sebesar 2%. Artinya nilai investasi Anda meningkat sebesar Rp 20.000.000 menjadi Rp 120.000.000. Anda memutuskan untuk terus menahan investasi dan membiarkan efek penggabungan bekerja.
Tahun 1 | |
Investasi | = Rp 100.000.000 |
Kembali | = 2% |
Semoga beruntung | = Rp 100.000.000 x 2% = Rp 2.000.000 |
Pada tahun kedua, reksa dana saham menghasilkan return sebesar 15%. Namun, karena Anda memilih untuk tidak menarik investasi Anda, keuntungan yang dihitung tidak hanya 15% dari investasi awal Rp 100.000.000, tetapi 15% dari total investasi Rp 120.000.000. Artinya, keuntungan yang Anda dapatkan di tahun kedua adalah Rp 18.000.000, sehingga total nilai investasi Anda menjadi Rp 102.000.000.
Tahun 2 | |
Investasi | = Rp100.000.000 + Rp2.000.000 = Rp102.000.000 |
Kembali | = 5% |
Semoga beruntung | = Rp 102.000.000 x 5% = Rp 5.010.000 |
Di tahun ketiga, reksa dana saham Anda menghasilkan pengembalian sebesar 5%. Dengan compound effect yang terus bekerja, keuntungan yang dihitung kali ini adalah 5% dari total investasi Anda sebesar Rp 107.010.000, bukan hanya nilai investasi awal sebesar Rp 100.000.000. Hingga akhir tahun ketiga, investasi Anda telah menghasilkan keuntungan sebesar Rp 5.010.000, dan total nilai investasi Anda adalah Rp 107.010.000.
Tahun 3 | |
Investasi | = Rp 107.010.000 |
Kembali | = 2% |
Semoga beruntung | = Rp 107.010.000 x 15% = Rp 2.140.200 |
Dalam contoh ini, efek compounding berhasil meningkatkan nilai investasi Anda. Dalam tiga tahun, nilai investasi Anda meningkat dari $109.150. Dalam jangka panjang, potensi keuntungan akan semakin besar jika efek compounding tetap efektif. Bayangkan jika ternyata efek majemuk ini bekerja setiap bulan, budaya menabung menarik bukan?
Bebas Utang Jadi Lebih Banyak Kebebasan Menabung!
Compounding adalah cara cerdas untuk berinvestasi jangka panjang. Dengan memanfaatkan bunga atau keuntungan yang dihasilkan dari investasi, keuntungan akan semakin bertambah seiring waktu. Tipsnya adalah mulailah sekarang dan pilihlah investasi yang tepat. Misalnya, membeli pulsa online di Indopulsa bisa menjadi investasi yang menguntungkan. Coba sekarang dan rasakan manfaatnya di https://www.indopulsa.co.id.