Ketahui Tradisi Unik Saat Ramadan di Berbagai Tempat

Ramadan adalah bulan suci bagi umat Muslim. Di seluruh dunia, terdapat banyak tradisi unik yang dilakukan saat Ramadan. Di Maroko, orang-orang menggelar pesta sahur bersama di siang hari. Sementara itu, di Mesir, orang-orang membuat Mawa’id al-Rahman atau meja makanan Ramadan yang lengkap dengan hidangan khas. Di Arab Saudi, orang-orang mengadakan kompetisi membaca Al-Quran dan memberikan hadiah untuk yang terbaik. Selain itu, di Indonesia terdapat tradisi mudik dan berbuka puasa bersama di warung kaki lima.

IndoPulsa.Co.id – Ketahui Tradisi Unik Saat Ramadan di Berbagai Tempat

Bulan Ramadhan tidak hanya dikenal dengan puasa, tetapi juga dipandang sebagai bulan suci dengan banyak tradisi dan adat istiadat. Di seluruh dunia, umat Islam merayakan waktu ini dengan cara seremonial yang diturunkan dari generasi ke generasi. Dari penembakan pinggir jalan di Lebanon hingga tradisi mengecat rumah warna-warni di Maroko.

Berikut beberapa tradisi unik Ramadhan yang dirangkum Sahabat Pegadaian.

7 Tradisi Ramadhan Unik di Seluruh Dunia

Menyanyikan Lagu Tradisional (Albania)

Selama bulan Ramadhan, bernyanyi bersama dengan lagu-lagu tradisional komunitas Muslim Albania di Roma adalah hal yang unik. Selama berabad-abad, anggota komunitas yang berasal dari Kesultanan Utsmaniyah mengumumkan awal dan akhir puasa dengan lagu-lagu tradisional. Mereka akan berjalan-jalan memainkan lodra, drum silinder berujung ganda yang dilapisi kulit domba atau kambing.

Tak jarang mereka juga diundang ke rumah warga muslim untuk memainkan lagu-lagu daerah dan merayakannya saat berbuka puasa.

Gambar Iftar (Delhi India)

Delhi, sebuah kota di India yang terkenal memiliki populasi Muslim dan Hindu yang besar. Seperti di bagian lain India, tradisi dan adat istiadat Muslim dan Hindu menyatu di Delhi. Salah satu contohnya adalah piknik buka puasa tradisional. Kegiatan ini dilakukan selama bulan Ramadhan oleh masyarakat Delhi, Muslim dan pemeluk agama lain.

Piknik buka puasa ini merupakan acara kumpul-kumpul yang biasanya dilakukan di jalan-jalan setelah matahari terbenam. Selain itu, kegiatan ini juga bisa dilakukan di teras masjid. Tujuannya untuk buka puasa bersama. Keragaman budaya dan agama di Delhi. Menarik ya, sobat. Sangat indah dan patut diapresiasi.

Bedug Sahur (Indonesia)

Tradisi Memukul Bedug untuk Bangun Sahur di desa kami. Umat ​​Islam memiliki tradisi menabuh genderang sebagai tanda dimulainya sahur di bulan Ramadhan. Ngoma adalah sejenis gendang yang terbuat dari kayu dan kulit binatang, dan umumnya dimainkan dengan tongkat kayu. Kegiatan menabuh bedug ini dilakukan oleh masyarakat sekitar atau pemuda yang ditugaskan untuk menyaksikan waktu subuh di masjid atau di lingkungan sekitarnya. Mereka akan berkeliling desa atau kampung sambil menabuh gendang untuk membangunkan kaum muslimin agar mereka bangun untuk menyantap makanan sebelum waktu imsak tiba. Selain itu, budaya ini juga merupakan bagian dari kegiatan sosial dan kebersamaan dalam merayakan bulan suci Ramadhan di Indonesia.

Tradisi Pengalengan (Lebanon)

Di banyak negara di Timur Tengah, terdapat tradisi menembakkan meriam setiap hari selama Ramadhan untuk menandai waktu berbuka puasa. Tradisi ini dikenal dengan midfa al iftar dan pertama kali diadakan di Mesir lebih dari 200 tahun yang lalu, ketika negara tersebut diperintah oleh penguasa Ottoman Khosh Qadam.

Saat menguji aturan baru saat matahari terbenam, Qadam secara tidak sengaja menabraknya, dan suaranya bergema di seluruh Kairo membuat banyak warga berpikir itu adalah cara baru untuk menandai akhir puasa. Banyak yang berterima kasih atas hasilnya, dan putrinya, Haja Fatma, mendesaknya untuk menjadikan ini sebagai tradisi.

Praktik ini menyebar ke banyak negara di Timur Tengah, termasuk Lebanon, di mana meriam digunakan oleh Ottoman untuk menandai pembukaan puasa nasional.

Tradisi unik ini terancam punah pada tahun 1983 setelah penggerebekan yang berujung pada penyitaan beberapa meriam karena dianggap sebagai senjata. Namun, tradisi ini berhasil dihidupkan kembali oleh Tentara Lebanon setelah perang dan masih berlanjut hingga saat ini.

Pengecatan Rumah (Maroko)

Di Maroko, ada tradisi unik menyambut bulan suci Ramadan. Tidak seperti banyak negara yang hanya mempersiapkan diri pada hari-hari menjelang Ramadhan, orang-orang di Maroko memulai persiapannya dua hingga tiga minggu sebelum memulai puasa. Salah satu tradisi yang mereka lakukan adalah mengecat rumah. Selama dua sampai tiga minggu sebelum Ramadhan dimulai, mereka akan membersihkan rumahnya secara menyeluruh, membersihkan perabotan, bahkan mengecat rumahnya agar terlihat lebih bersih dan segar. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan dan memberikan kondisi yang lebih baik selama berpuasa. Bagi mereka, menjaga kebersihan adalah bagian dari iman dan dilakukan setiap tahun.

Menghias Jalanan dengan Lampu (Mesir)

Setiap tahun, masyarakat Mesir menyambut bulan suci Ramadhan dengan penuh suka cita melalui kebiasaan menyalakan fanous, yaitu lampu berwarna yang melambangkan kegembiraan dan persatuan di bulan suci. Meski tradisi ini lebih bersifat kultural daripada religi, penerangan fanous sangat erat kaitannya dengan Ramadan yang memiliki makna spiritual.

Asal muasal tradisi ini diyakini bermula pada masa Dinasti Fatimiyah ketika masyarakat Mesir menyambut kedatangan Khalifah Al-Mu’izz li-Din Allah di Kairo pada hari pertama Ramadhan. Untuk memberikan jalan terang bagi imam, pejabat militer meminta penduduk setempat untuk membawa lilin di jalanan yang gelap, dalam bingkai kayu untuk melindungi diri dari api. Seiring berjalannya waktu, rangka kayu tersebut berubah menjadi lampu bermotif dan kini menjadi tradisi yang ditampilkan di seluruh tanah air, menyorot bulan suci Ramadhan.

Saat ini, fanous sering dipadukan dengan tradisi lokal lainnya. Selama bulan suci Ramadhan, anak-anak sering berjalan dengan membawa lampu sambil bernyanyi dan meminta hadiah dan permen.

Meminta Permen Sambil Bernyanyi (Uni Emirat Arab)

Hadits haq al laila dilakukan pada tanggal 15 Sya’ban, bulan sebelum Ramadhan, dan digunakan secara luas di negara-negara Teluk. Tradisi ini sering disamakan dengan tradisi trick or treat pada Halloween.

Pada tanggal 15 Sya’ban, anak-anak di Uni Emirat Arab berkeliling lingkungan mereka mengenakan pakaian cerah, mengumpulkan permen dan kacang dalam tas jinjing yang disebut kharyta, sambil menyanyikan lagu-lagu tradisional setempat. Lagu Aatona Allah Yutikom, Bait Makkah Yudikum, yang artinya “Beri kami, dan Allah akan membalasmu dan membantumu mengunjungi Rumah Allah di Mekah suatu hari nanti”, terdengar di jalan-jalan ketika anak-anak dengan penuh semangat mengumpulkan hadiah mereka.

Di Uni Emirat Arab, perayaan ini dianggap sebagai bagian penting dari identitas nasional Emirat. Dalam masyarakat modern, tradisi haq al laila menggali pentingnya ikatan sosial dan nilai kekeluargaan yang kuat.
Nah sobat, itulah beberapa informasi tentang tradisi dan adat istiadat selama bulan ramadhan di beberapa negara di dunia. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat memberikan gambaran tentang ragam budaya dan adat istiadat yang ada di seluruh dunia. Jangan lupa, jika Anda berencana bepergian ke luar negeri atau ke luar kota, gunakan Jasa Titip Emas di Pegadaian. Traveling jadi aman dan nyaman tanpa khawatir resiko kehilangan barang berharga.
Jadi, ayo titipkan barang berharga Anda di Pegadaian!

Ramadan tidak hanya terasa di Indonesia saja, namun juga di berbagai negara. Tradisi- tradisi unik pun ada. Mulai dari Indonesia dengan sahur on the road, India dengan berbuka bersama lauk vegetarian, hingga Mesir dengan tamasya kuliner malam hari. Ayo ketahui dan nikmati Ramadan di tempat-tempat ini bersama IndoPulsa.co.id!

indopulsa logo

Aplikasi jual pulsa & kuota paling murah, voucher game, emoney / uang elektronik, token listrik, voucher internet, tv dan bayar tagihan online paling lengkap di Indonesia dengan sistem satu saldo deposit untuk semua layanan.

Contact

PT. KIOS PULSA INDONESIA

Nguntoronadi RT25 RW01, Kec. Nguntoronadi Kab. Magetan, Jawa Timur 63383