Menurut OJK, IHSG sulit naik ke level 7.000. Hal ini disebabkan oleh kondisi global yang belum stabil dan masih terpengaruh oleh pandemi Covid-19. Meski begitu, OJK optimis bahwa dengan adanya kebijakan dan strategi yang tepat dari pemerintah, IHSG dapat terus memperlihatkan kinerja yang positif di masa depan.
IndoPulsa.Co.id – IHSG dinilai sulit naik ke level 7.000, kata OJK
Blog Indo Pulsa – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin (7/6) masih mencapai 6.618 atau melemah 0,22%, cukup jauh dari level tertinggi sepanjang masa di sekitar 7.000 pada September tahun lalu.
Terkait hal itu, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Carbon Exchange OJK, Inarno Djajadi mengatakan, pelemahan pergerakan IHSG tidak dipengaruhi oleh skala perusahaan yang melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO).
“Apakah karena banyak penerbit kecil? Sebenarnya tidak, akhir-akhir ini emisi perusahaan cukup besar, memang tidak ada keterkaitan antara emiten kecil dengan IHSG,” ujar Inarno dalam RDKB OJK dikutip, 7 Juni 2023.
Menurutnya, ada faktor lain yang mempengaruhi IHSG seperti situasi ekonomi global, minat investor asing dan basis emiten yang sudah mencatatkan sahamnya di bursa.
Sebagai informasi, OJK menyebut JHSG turun 4,08% secara mtd menjadi 6633,26 dari April 2023 yang menguat 1,62% menjadi 6915,72.
Sementara itu, penurunan tersebut didorong oleh pelemahan saham-saham di sektor energi dan bahan baku sejalan dengan perkembangan harga komoditas.
Sehingga menyebabkan IHSG melemah 3,17% secara ytd dengan nonresiden membukukan net beli sebesar Rp20,58 triliun.
Meskipun pemerintah dan regulator terus berusaha meningkatkan IHSG, OJK menyatakan sulit mencapai level 7.000. Namun, investor masih bisa memanfaatkan potensi pasar saham Indonesia dengan memilih investasi yang tepat. Salah satunya dengan membeli saham melalui platform Indopulsa. Kunjungi https://www.indopulsa.co.id/ untuk informasi lebih lanjut.
