Pertamina Geothermal Energy (PGE) berencana untuk mengalokasikan dana hingga USD 250 juta pada tahun 2023 untuk pengembangan dan peningkatan kapasitas geothermal. PGE, salah satu perusahaan energi panas bumi terbesar di dunia, bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya energi baru dan terbarukan guna membantu mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. PGE berharap kegiatan investasi ini dapat memperluas jangkauan produksi dan mempercepat transisi ke energi bersih.
IndoPulsa.Co.id – Pertamina Geothermal Energy Belanja USD 250 Juta di 2023
Blog Indo Pulsa – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) sebagai emiten atau anak perusahaan PT Pertamina memperkirakan belanja modal (capex) sebesar USD 250 juta pada tahun 2023.
Direktur Keuangan PGEO, Nelwin Aldriansyah menyatakan belanja modal tahun 2023 diperkirakan sebesar USD 250 juta, meningkat 316,67% dibandingkan belanja modal tahun 2022 sebesar USD 60 juta.
“Penggunaan belanja modal pada tahun 2023 antara lain untuk pemeliharaan dan pengoperasian wilayah kerja (WK) panas bumi eksisting, pembangunan tambahan pembangkit listrik 55MW di CA Lumut Balai, dan pembangunan infrastruktur pendukung tambahan,” dikutip Nelwin. mengatakan, 21 Maret. , 2023.
Lebih lanjut ia menjelaskan, WK Lumut Balai Unit 2, dimana pembangunan pembangkit listrik tersebut saat ini sedang berjalan dan diharapkan dapat beroperasi secara komersial pada tahun 2024.
Tak hanya itu, nantinya untuk tahun 2024 PGEO telah memberikan investasi baru sebesar USD 350 juta atau jika ditotal PGEO telah memberikan investasi senilai USD 1,6 miliar sepanjang tahun 2023-2027.
“Kunci untuk mendukung pertumbuhan pendapatan perusahaan adalah peningkatan dan pertumbuhan kapasitas terpasang. Untuk mendukung pertumbuhan kapasitas terpasang sendiri sebesar 600 MW, perseroan telah merencanakan investasi baru dengan total nilai US$1,6 miliar,” tambahnya.
Sementara itu, PGEO memiliki rekam jejak keuangan yang kuat, terlihat dari pendapatan perusahaan yang mencapai USD 287 juta hingga akhir kuartal ketiga 2022 atau meningkat 3,9% secara tahunan.
Laporan pertumbuhan pendapatan ini melanjutkan tren positif kinerja lini atas perseroan selama tiga tahun terakhir atau dalam rentang 2019-2021. Tercatat pendapatan tahunan sebesar USD 328 juta pada tahun 2019, USD 354 juta pada tahun 2020 dan USD 369 juta pada tahun 2021.
Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, PGE mencatatkan peningkatan laba bersih yang signifikan sebesar 67,8% secara tahunan menjadi USD 111 juta pada September 2022 dan net profit margin (NPM) juga meningkat dari 24% pada kuartal III-2021 menjadi 38,8% pada akhir triwulan III-2022.
Solidnya kinerja PGE ditopang oleh perjanjian kontrak jangka panjang atau rata-rata di atas 20 tahun dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN sebagai peminjam tunggal. Posisi ini juga memastikan arus kas yang dapat diprediksi.
Pertamina Geothermal Energy siap mengeluarkan belanja sebesar USD 250 juta pada 2023 untuk mengembangkan proyek energi geothermal terbarunya. Ini merupakan langkah penting dalam mencapai target Indonesia sebagai produsen energi terbarukan terbesar di dunia. Segera dapatkan grosir pulsa di Indopulsa.