Peringatan! Indonesia kini dihadapkan dengan mode serangan siber terbaru yang sangat berbahaya. Para pelaku menggunakan teknik yang lebih canggih dan sulit dideteksi. Kita harus lebih waspada dan selalu memperbarui sistem keamanan pada perangkat kita agar terhindar dari serangan tersebut. Jangan biarkan data dan informasi pribadi kita jatuh ke tangan yang salah.
IndoPulsa.Co.id – Peringatan! Inilah Mode Cyber Attack Terbaru di Indonesia
Blog Indo Pulsa – Akhir-akhir ini kasus kejahatan dunia maya semakin meningkat. Sasaran penjahat dunia maya biasanya mengincar data pribadi seseorang atau perusahaan untuk dicuri dan kemudian dijual kembali.
“Serangan cyber ini tidak biasa dan bisa menyerang siapa saja termasuk individu atau perusahaan,” kata Guru Besar Universitas Diponegoro Prof. Muliaman D. Hadad, sebagai pembicara pada acara Pencegahan Kejahatan dan Risiko di Bidang Keuangan, di Blog Indo Pulsa, Selasa 20 Juni 2023.
Ia mengungkapkan, cybercrime ada dalam berbagai bentuk kejahatan yang harus diwaspadai oleh berbagai pihak. Antara lain pencurian data (phishing), malware, hingga ramsomware.
“Baru-baru ini, ramsomware menjadi sangat populer. Dimana jenis malware yang berfokus pada penguncian akses dengan sistem enkripsi dan jika sudah masuk kita tidak bisa lagi masuk. Dan mereka akan menawarkan harga tebusan untuk membuka kembali akses ke data tersebut,” jelasnya.
Di Indonesia sendiri, ramsomware sudah menyerang industri perbankan Tanah Air. Antara lain Bank Indonesia (BI) Cabang Bengkulu, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, hingga tersangka baru Bank Syariah Indonesia (BSI).
Namun, modus kejahatan dunia maya saat ini yang harus diwaspadai adalah Distributed Denial of Service atau serangan DDoS. Dimana, serangan tersebut menargetkan website dan server dengan mengganggu layanan jaringan.
Biasanya, pelaku di balik serangan ini membanjiri situs dengan lalu lintas yang salah, menurunkan fungsionalitas situs web, atau menjadikannya offline sepenuhnya.
“Akhir-akhir ini banyak ditemui DDoS yang muncul seolah-olah tidak ada serangan tetapi trafiknya sangat tinggi sehingga mempengaruhi kemampuan sistem kami,” jelasnya.
Berdasarkan data Azure Networking, paruh pertama tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 25% dibandingkan Q4 tahun 2020. Serangan DDoS tersebar luas, menargetkan semua jenis industri dan perusahaan dari semua ukuran di seluruh dunia.
Menurutnya, modus terakhir serangan siber yang juga perlu diwaspadai adalah Advanced Persistent Threat (APT). APT sendiri merupakan salah satu bentuk serangan cyber, dimana pelakunya adalah sekelompok orang yang biasanya disponsori oleh suatu negara atau organisasi besar lainnya.
“Serangan APT akan berdampak pada pencurian data, mendapatkan akses ke sistem, merusak sistem,” katanya.
Dengan berbagai modus kejahatan dunia maya yang ada, dia meminta semua pihak tetap waspada. Salah satunya dengan memperhatikan sumber daya manusia dan sistem proteksi untuk memantau keamanan berupa Intrusion Prevention System (IPS).
“Kita perlu selalu memperhatikan sumber daya manusia, sistem perlindungan, evaluasi berkala dan pengaturan akses. Dari AZ kalau sudah melakukan itu harus rutin diurus,” pungkasnya.
Ingatlah untuk selalu waspada dan hati-hati dalam menggunakan internet, terutama di Indonesia yang kini menjadi sasaran mode serangan cyber terbaru. Jangan lupa untuk memperkuat keamanan data dan informasi pribadi dengan menggunakan layanan keamanan digital yang terpercaya seperti Indopulsa. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi https://www.indopulsa.co.id.