Banyak nasabah bank di Amerika Serikat menarik dana hingga mencapai Rp1.485 triliun. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi yang masih terjadi akibat pandemi COVID-19. Bank-bank di AS harus tetap berusaha untuk mempertahankan kepercayaan nasabah dan memperbaiki kinerja keuangannya.
IndoPulsa.Co.id – Banyak Nasabah Bank AS Tarik Dana hingga Rp1.485 T
Blog Indo Pulsa – Efek penutupan beberapa bank ternama di Amerika Serikat (AS) yang terjadi beberapa bulan lalu masih belum usai. Efeknya sekarang menyebar ke First Republic Bank. Saham bank anjlok hampir 50% pada Selasa, 25 April 2023.
BBC Live, Rabu 26 April 2023, penurunan itu terjadi sehari setelah bank menengah AS itu mengatakan nasabahnya telah menarik lebih dari USD 100 miliar atau setara Rp 1.485 triliun (asumsi kurs Rp 14.852 per dolar AS). ) dari rekening mereka di tengah kepanikan krisis perbankan bulan lalu.
First Republic Bank telah dilihat sebagai salah satu bank yang paling berisiko gagal. Selain itu, banyak juga investor yang mempertanyakan masa depannya di bank tersebut.
Sejak ambruknya beberapa bank ternama di AS, First Republic Bank mengklaim telah kehilangan sekitar 40% simpanannya. Penurunan terjadi bahkan setelah bank mengalokasikan $30 miliar dari uangnya sendiri dengan bank yang berbasis di San Francisco.
Baca juga: Setelah Pengambilalihan Credit Suisse, Laba Bersih UBS Turun 52%
Namun, First Republic Bank mengklaim bahwa situasi saat ini telah stabil. Ia mengejar “opsi strategis” untuk memperkuat posisinya. Ini termasuk memotong biaya operasi dari 20 menjadi 25% dan tenaga kerja dalam beberapa bulan mendatang.
“Meskipun kami menghadapi tantangan dan ketidakpastian dengan stabilisasi basis simpanan kami dan kekuatan kualitas kredit dan posisi permodalan kami, kami terus mengambil langkah-langkah untuk memperkuat bisnis kami,” kata CEO First Republic Bank Mike Roffler seperti dikutip Bloomberg, Rabu, 26 April 2023.
Sementara itu, Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) dapat membantu dalam beberapa cara. Seseorang kemungkinan akan menerapkan “pengabaian risiko sistemik”, yang akan memerlukan persetujuan dari pejabat di berbagai lembaga.
Tetapi jika bank gagal, pemerintah harus memutuskan apakah akan melindungi deposan yang tidak diasuransikan, yang juga bisa menjadi keputusan yang sulit.
“Tidak ada jawaban yang mudah,” ujar Kathryn Judge, pakar regulasi keuangan di Columbia Law School, seperti dikutip dari The New York Times.
Banyak nasabah bank di Amerika Serikat yang menarik dana mereka hingga mencapai Rp1.485 triliun. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global dan adanya ketidakpastian yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19. Menghadapi situasi ini, mungkin saatnya untuk memperhatikan solusi alternatif seperti investasi di Indopulsa. Kunjungi https://www.indopulsa.co.id dan temukan solusi investasi yang cocok untukmu.