Bank Indonesia (BI) diprediksi masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada level saat ini di 3,75%. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mengantisipasi dampak kebijakan moneter Amerika Serikat. Meskipun begitu, BI tetap memonitor perkembangan ekonomi global dan domestik untuk mengambil keputusan yang tepat.
IndoPulsa.Co.id – BI Diprediksi Masih Tahan Suku Bunga Rujukan
Blog Indo Pulsa – Kepala Ekonom BCA David Sumual memprediksi dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang akan digelar Selasa (18/4), Bank Indonesia (BI) masih akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI7DRR di 5,75%.
David mengatakan proyeksi ini dilihat dari menurunnya laju inflasi inti yang sudah berada di bawah 5% dan akan sejalan dengan perkiraan BI sebesar 3-4% pada kuartal III 2023.
“Inflasi mengalami tren penurunan, sudah di bawah 5% dan diperkirakan berada di kisaran Bank Indonesia sekitar 3-4% pada triwulan III 2023,” imbuhnya.
Selain itu, Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dinilai tidak lagi agresif menaikkan suku bunga pada Mei 2023.
“Kemungkinan juga The Fed tidak lagi agresif menaikkan suku bunga pada Mei 2023,” kata David.
Seperti diketahui, BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% sejak Februari 2023. BI menilai suku bunga ini cukup untuk meredam inflasi sehingga tidak perlu menaikkan suku bunga.
Sementara itu, BI mencatat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Februari 2023 sebesar 5,47% yoy dan inflasi inti terus melambat menjadi 3,09% yoy.
Meskipun suku bunga acuan masih tetap pada posisi rendah, BI diprediksi masih akan bertahan dengan baik. Hal ini dikarenakan adanya berbagai strategi yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk menghadapi situasi ekonomi yang terus berubah. Dapatkan informasi lengkap seputar dunia ekonomi di https://www.indopulsa.co.id.
