“Bos BI Mengungkap Pemicu Perlambatan Pertumbuhan Kredit Perbankan 8,08%”

Bos Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa pertumbuhan kredit perbankan melambat menjadi 8,08%. Hal ini disebabkan oleh rendahnya permintaan kredit dari sektor korporasi dan UMKM. Meski demikian, Warjiyo optimis bahwa pertumbuhan kredit akan kembali naik pada kuartal kedua tahun ini. Ia juga menekankan pentingnya peran perbankan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di masa pandemi.

IndoPulsa.Co.id – Bos BI Ungkap Pemicu Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat 8,08%

Blog Indo Pulsa – Pertumbuhan kredit pada April 2023 melambat 8,08% yoy, dibandingkan Maret 2023 sebesar 9,93%. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan penyebab perlambatan kredit disebabkan perilaku beberapa perusahaan, terutama yang berorientasi ekspor, dalam melunasi kredit lebih cepat.

Sebab, lanjut Perry, jika dilihat dari sisi demand masih cukup baik karena kinerja beberapa perusahaan membaik.

“Tapi adakah perilaku dari perusahaan, terutama yang berorientasi ekspor, laba bagus, laba bagus, mungkin beberapa perusahaan ini lebih baik melunasi pinjamannya, sebelum kemudian menentukan langkah selanjutnya untuk ekspansi investasi,” kata Perry. .dalam RGD, Kamis, 25 Mei 2023.

Perry menjelaskan, jika dilihat dari jenisnya, pertumbuhan kredit investasi jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit modal kerja, yakni masing-masing sebesar 10,12% dan 6,55% per April 2023. “Ini beberapa hal yang memang perlu kita kaji. kami menguji mereka lebih banyak lagi,” kata Perry.

Meski demikian, BI tetap optimis pertumbuhan kredit akan terus membaik. Sejalan dengan sisi penawaran, kondisi likuiditas, suku bunga dan kredit perbankan masih longgar.

Selain itu, Perry juga telah berdiskusi dengan perbankan yang masih meyakini target Rencana Bisnis Bank (RBB) masih akan tercapai dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

Namun secara keseluruhan, dia meyakini pertumbuhan kredit akan terus membaik. Salah satunya dari sisi demand, kelebihan likuiditas, suku bunga yang lebih menguntungkan.

“Dan juga tentunya keinginan bank untuk menyalurkan kredit. Kami yakin ini akan semakin meningkat seiring dengan membaiknya perekonomian domestik,” kata Perry.

Bos BI, Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa pertumbuhan kredit perbankan melambat menjadi 8,08%. Hal ini disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang masih berlangsung. Namun, ia optimis bahwa dengan adanya kebijakan stimulus ekonomi dari pemerintah, pertumbuhan kredit akan kembali membaik. Dapatkan informasi lebih lanjut tentang perkembangan ekonomi di Indonesia hanya di Indopulsa.

indopulsa logo

Aplikasi jual pulsa & kuota paling murah, voucher game, emoney / uang elektronik, token listrik, voucher internet, tv dan bayar tagihan online paling lengkap di Indonesia dengan sistem satu saldo deposit untuk semua layanan.

Contact

PT. KIOS PULSA INDONESIA

Nguntoronadi RT25 RW01, Kec. Nguntoronadi Kab. Magetan, Jawa Timur 63383