Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami kenaikan di pekan ini. Pemicunya adalah sentimen positif dari pasar global yang berdampak pada pergerakan bursa saham di seluruh dunia. Selain itu, penurunan kasus COVID-19 dan vaksinasi yang semakin massif juga memberikan harapan bagi pemulihan ekonomi Indonesia. Investor diharapkan bisa memanfaatkan momen ini dengan bijak untuk meraih keuntungan di bursa saham.
IndoPulsa.Co.id – IHSG berpotensi bangkit kembali di pekan ini, berikut pemicunya
Blog Indo Pulsa – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat lalu (9/6) ditutup kembali di zona hijau ke level 6.694,02 atau menguat 0,42% dari pembukaan di 6.666,05.
Pakar Keuangan Jaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, menilai IHSG berpotensi pulih secara teknikal dengan katalis global dan rilis data ekonomi domestik bersaham memberikan harapan bagi pergerakan IHSG.
“IHSG akan bergerak mixed cenderung menguat dengan level support 6.635 dan level resistance 6.750,” ujar Ratih dalam risetnya yang dikutip pada 12 Juni 2023.
Ratih melihat bahwa dari perspektif global, pertemuan FOMC The Fed yang akan datang pada 13-14 Juni 2023 akan menjadi perhatian pelaku pasar, karena konsensus memproyeksikan bahwa The Fed tidak lagi menaikkan suku bunga atau mempertahankan suku bunga. pada level 5-5,25%. Angka tersebut setara dengan pivot di level 5,1% sesuai proyeksi awal tahun 2023.
“Selain hasil suku bunga, rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) juga akan menjadi perhatian pelaku pasar pada pekan depan (12-16 Juni 2023). Inflasi tahunan AS pada Mei 2023 diproyeksikan menurun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 4,9%. Meruncingnya inflasi juga menjadi acuan The Fed untuk mulai bersikap dovish di FOMC bulan Juni nanti,” imbuhnya.
Sementara itu, di dalam negeri, ia melihat katalisator yang dinantikan pelaku pasar pada pekan ini adalah Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), dimana IKK berpotensi tetap kuat sejalan dengan percepatan konsumsi negara.
Di sisi lain, neraca perdagangan periode Mei 2023 berpotensi masih mencatat surplus meski angkanya menurun, penurunan tersebut sejalan dengan harga komoditas nonmigas yang cenderung miring dan koreksi permintaan global. karena perlambatan ekonomi.
Sementara itu, Bank Dunia dalam rilis terbarunya, Prospek Ekonomi Global Edisi Juni 2023, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 sebesar 2,7%, lebih rendah dari realisasi tahun 2022 sebesar 3,2%.
IHSG berpotensi bangkit kembali di pekan ini dengan adanya sentimen positif dari pemulihan ekonomi global dan pelonggaran kebijakan PPKM. Investor diharapkan dapat memanfaatkan momen ini dengan bijak. Simak berita terbaru mengenai IHSG dan investasi di https://www.indopulsa.co.id.