Kebangkrutan Silicon Valley Bank, Waspadai Efek Domino ke RI

Silicon Valley Bank, salah satu bank terbesar di Amerika Serikat, mengalami kebangkrutan. Ini menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya yang merambat ke Indonesia. Ekonomi RI berpotensi terkena dampak domino dari kebangkrutan ini. Bank Indonesia (BI) telah mengambil tindakan-tindakan preventif untuk meminimalisir efeknya. BI juga telah mengimbau masyarakat untuk waspada dan mempertahankan stabilitas perekonomian. Kebangkrutan Silicon Valley Bank ini menjadi peringatan penting bagi semua pihak agar tetap waspada terhadap risiko global.

IndoPulsa.Co.id – Kebangkrutan Silicon Valley Bank, Waspadai Efek Domino ke RI

Blog Indo Pulsa – Kasus kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) sebagai pemberi pinjaman start-up di Amerika Serikat (AS), pada Jumat (10/3) mengejutkan banyak pihak. Terutama, di sektor keuangan di negeri Paman Sam itu.

Di mana, keruntuhan SVB disebut-sebut sebagai yang terbesar kedua setelah era Great Depression. Selain itu, SVB telah mengklaim sebagai bank untuk hampir setengah dari semua startup di AS pada tahun 2021.

Para pendiri startup di sana juga khawatir. Mereka mulai khawatir tentang akses ke uang dan upah pekerja mereka. Akibatnya, regulator California memutuskan untuk menutup akses dan menyita aset pemberi pinjaman untuk banyak perusahaan rintisan.

Efek jatuhnya SBV mulai menyebar ke seluruh dunia. Di Inggris, unit SVB dinyatakan bangkrut. Mereka telah berhenti beroperasi dan tidak lagi menerima pelanggan baru.

SVB juga ada di Denmark, Jerman, India, Israel, dan Swedia. Pendiri memperingatkan bahwa kegagalan bank dapat menghapus cabang di seluruh dunia.

Menariknya, efek domino ini sebenarnya tidak mempengaruhi keadaan bank-bank di tanah air yang tidak memiliki hubungan bisnis, jalur fasilitas atau investasi pada produk sekuritisasi SVB.

Selain itu, stabilnya kinerja sistem perbankan Indonesia terlihat dari likuiditas yang baik dan kinerja lainnya seperti tingkat keuntungan, risiko pasar, risiko kredit yang masih terjaga dan tumbuh positif.

“Selain itu, SVB juga diawasi secara ketat oleh otoritas kebijakan karena mereka juga tidak ingin berdampak sistemik pada sektor keuangannya,” jelasnya.

Meski begitu, kata Rizal, Indonesia juga harus meningkatkan kewaspadaan karena risiko penularan bisa sangat cepat akibat sistem yang sudah digital. Dimana, hubungan lembaga keuangan antar negara masih terhubung satu sama lain.

Senada, Dewan Jasa Keuangan (OJK) juga meminta pelaku di sektor perbankan tidak panik. Ini karena bank-bank di Indonesia tidak memberikan kredit dan investasi kepada startup teknologi atau perusahaan kripto.

“Oleh karena itu, OJK berharap masyarakat dan industri tidak terpengaruh oleh berbagai spekulasi yang berkembang di masyarakat,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dikutip, Senin, 13 Maret 2023.

Pihaknya menegaskan, OJK terus melakukan berbagai langkah kebijakan kerjasama dan sinergi dengan Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan, baik secara langsung maupun melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) guna mengantisipasi dampak dan tekanan global. yang mungkin terjadi.

Kebangkrutan Silicon Valley Bank telah menimbulkan efek domino yang berpotensi berdampak pada Republik Indonesia. Investor diharapkan berhati-hati dalam membuat keputusan investasi, mengingat dampak yang dapat ditimbulkan oleh kebangkrutan Silicon Valley Bank. Indopulsa adalah salah satu opsi untuk memenuhi kebutuhan pembelian pulsa dan token listrik online secara mudah dan aman.

indopulsa logo

Aplikasi jual pulsa & kuota paling murah, voucher game, emoney / uang elektronik, token listrik, voucher internet, tv dan bayar tagihan online paling lengkap di Indonesia dengan sistem satu saldo deposit untuk semua layanan.

Contact

PT. KIOS PULSA INDONESIA

Nguntoronadi RT25 RW01, Kec. Nguntoronadi Kab. Magetan, Jawa Timur 63383